Imsofa, Kholidatul (2014) Hubungan tingkat kecukupan dan pemanfaatan salary dengan motivasi kerja guru SMA Negeri se-Kabupaten Trenggalek / Kholidatul Imsofa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kholidatul Imsofa. 2014. Hubungan Tingkat Kecukupan dan Pemanfaatan Salary dengan Motivasi Kerja Guru SMA Negeri Se Kabupaten Trenggalek. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Ali Imron M.Pd M.Si (II) Dr. H. Sulthoni M.Pd. Kata Kunci tingkat kecukupan salary pemanfaatan salary motivasi kerja Motivasi kerja sangat dibutuhkan dalam proses pekerjaan karena motivasi kerja akan menunjukkan performance kerja. Motivasi sebagai dorongan dalam melakukan setiap tindakan. Hal ini yang menjadi penyebab instansi organisasi atau perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengembalikan motivasi kerja karyawan atau pegawai. Motivasi sebagai dorongan dan semangat yang mampu menggerakkan seseorang dalam bertindak untuk itu instansi atau perusahaan perlu memperhatikan motivasi kerja pegawai. Pemberian motivasi salah satunya dengan pemberian gaji sebagai salary untuk pegawai. Sebagai guru motivasi kerja juga perlu dimiliki. Jika dilihat guru sebagai poros pendidikan maka ketika guru memiliki motivasi yang rendah guru akan memiliki performance rendah dan akibatnya pendidikan tidak berjalan semestinya. Untuk itu Pemerintah menjamin kesejahteraan guru (Pegawai Negeri Sipil) karena gaji dianggap sebagai alat untuk memotivasi. Guru tidak saja menerima gaji pokok tiap bulan tetapi tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji. Dengan pemberian salary oleh pemerintah diharapkan guru memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga pendidikan di Indonesia semakin membaik. Beberapa kasus mengenai guru yang meninggalkan sekolah pada saat jam mengajar sering dijumpai di Kabupaten Trenggalek. Kasus seperti ini menunjukkan bahwa guru kurang memiliki tanggungjawab dalam profesinya. Fakta lain guru berganti-ganti kendaraan dengan mudahnya sehingga tidak jarang ditemui guru yang membawa mobil mewah ke sekolah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 menyebutkan kegiatan pengembangan akademik adalah kewajiban seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari uraian maka penelitian ini membahas tentang (1) tingkat motivasi kerja guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek (2) tingkat kecukupan salary guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek (3) pemanfaatan salary yang dterima guru (4) hubungan tingkat kecukupan salary dengan motivasi kerja guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se Kabupaten Trenggalek (5) hubungan pemanfaatan salary dengan motivasi kerja guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se Kabupaten Trenggalek (6) hubungan tingkat kecukupan dan pemanfaatan salary dengan motivasi kerja guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se Kabupaten Trenggalek. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak sebelas Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dengan jumlah guru sertifikasi sebanyak 258 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan sampling area sehingga didapatkan sampel lima sekolah dengan jumlah 152 responden. Penarikan data dilakukan dengan cara penyebaran angket. Setelah angket terkumpul data dianalisis dengan spss for windows 17.0. Analisis dilakukan denga korelasi product moment dan analisis persentase. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah (1) motivasi kerja guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek berada pada klasifikasi sedang yaitu sebanyak 83 guru dengan persentase 60 583% (2) tingkat kecukupan salary yang diterima oleh guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek tergolong tinggi. Sejumlah 63 guru masuk kategori tinggi dengan persentase 46 715%. (3) pemanfaatan salary terwujud dengan kegiatan konsumsi barang dengan konsumsi jasa berupa pengembangan akademik hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan salary lebih banyak masuk dalam kegiatan konsumsi barang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan pengembangan akademik yang diikuti oleh para guru lebih banyak yang yang masuk dalam kategori rendah. Kegiatan pengembangan akademik tersebut antara lain (a) minat guru untuk mengejar pendidikan formal (magister/doktor) (b) minat terhadap kursus (c) minat terhadap lokakarya (d) minat terhadap seminar (e) minat terhadap penataran (f) minat terhadap latihan jabatan (g) dan minat terhadap latihan/pelatihan. Guru yang selalu mengikuti workshop jumlahnya masuk dalam kategori sedang. Pengembangan akademik lain yang masuk dalam kategori sedang adalah kegiatan konferensi dan minat terhadap metode kasus bahkan guru menyatakan tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat masuk dalam kategori tinggi. (4) terdapat hubungan yang signifikan tingkat kecukupan salary yang diterima dengan motivasi kerja guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek (5) terdapat hubungan yang signifikan pemanfaatan salary dengan motivasi kerja guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek (6) terdapat hubungan yang signifikan tingkat kecukupan dan pemanfaatan salary dengan motivasi kerja guru SMA Negeri se Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hal-hal yang disarankan adalah sebagai adalah (1) bagi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek hasil temuan ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi kebijakan mengenai pengembangan motivasi kerja guru kebijakan kualifikasi guru dan kenaikan golongan/pangkat guru (2) bagi Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kabupaten Trenggalek hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi dari kegiatan-kegiatan memotivasi yang telah dilakukan kemudian ditelaah bagaimana cara memotivasi guru dan staf yang efektif. Untuk memberikan pengalaman pada guru kepala sekolah dapat memberikan tugas tambahan pengembangan akademik pada guru secara bergilir (3) bagi Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kabupaten Trenggalek dari penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi diri mengenai tugas dan kewajibannya sebagai guru (4) bagi mahasiswa Administrasi Pendidikan gagasan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi mahasiswa Administrasi Pendidikan (AP) untuk mata kuliah manajemen personalia (5) bagi peneliti lain dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian yang terkait.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 07 Aug 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/3600 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |