Manajemen konflik antar pelajar (studi multikasus di SMK Islam 1 Blitar dan SMK Katolik Santo Yusup Kota Blitar) / Wuri Retnowati - Repositori Universitas Negeri Malang

Manajemen konflik antar pelajar (studi multikasus di SMK Islam 1 Blitar dan SMK Katolik Santo Yusup Kota Blitar) / Wuri Retnowati

Retnowati, Wuri (2014) Manajemen konflik antar pelajar (studi multikasus di SMK Islam 1 Blitar dan SMK Katolik Santo Yusup Kota Blitar) / Wuri Retnowati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Retnowati W. 2014. Manajemen Konflik Antar Pelajar (Studi Multikasus di SMK Islam 1 Blitar dan SMK Katolik Santo Yusup Kota Blitar). Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo M.Pd (II) Prof. Dr. H. M. Huda. A. Y. M.Pd. Kata Kunci manajemen konflik sekolah menengah kejuruan Konflik antar pelajar yang lebih dikenal dengan tawuran antar pelajar pada era sekarang ini mungkin bukanlah merupakan suatu fenomena yang aneh di kalangan masyarakat tertentu. Akan tetapi bagi masyarakat yang mengerti pendidikan atau orang-orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan pendidikan tentu ikut cemas dalam mencermati fenomena tersebut. Adanya kasus konflik antar pelajar sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan rumah kedua peserta didik harus intensif dalam mengatasi masalah yang ada. Pengelolaan konflik merupakan cara yang tepat untuk mengatasi hal ini sebab konflik adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari sehingga harus dikelola. Keberhasilan SMK Islam 1 Blitar dan SMK Katolik Santo Yusup dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di antara peserta didiknya membuktikkan bahwa kedua sekolah ini telah dapat melakukan pengelolaan terhadap konflik yang ada dengan baik. Hal ini merupakan strategi yang baik untuk dilaksanakan dan dikembangkan mengingat kasus tawuran antar pelajar di sekolah-sekolah di Indonesia masih sangat marak terjadi dan sulit untuk dikendalikan. Penelitian ini dilakukan di SMK Islam 1 Blitar dan SMK Katolik Santo Yusup Kota Blitar dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai manajemen konflik antar pelajar di kedua sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis rancangan studi multikasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu (1) wawancara (2) studi dokumentasi dan (3) observasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data display data dan penarikan kesimpulan. Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu (1) faktor yang melatarbelakangi konflik antara lain adanya provokasi pihak ketiga dendam faktor gengsi dan faktor mudah tersinggung (2) bentuk konflik yang ditimbulkan berupa tawuran atau kekerasan yang terjadi secara terang-terangan dimana pelajar menggunakan berbagai macam benda keras untuk senjata seperti batu kayu besi palu kampak dan helm (3) dampak yang ditimbulkan dari adanya konflik antar pelajar ini adalah adanya kerugian fisik kerugian materi timbulnya rasa takut merugikan masyarakat terganggunya proses belajar mengajar persepsi negatif masyarakat terhadap lembaga sekolah dan adanya rasa solidaritas yang tinggi antar pelajar dalam satu kelompok (4) strategi penyelesaian konflik yang dilaksanakan kedua sekolah dalam mengendalikan konflik adalah menggunakan metode inisiatif yang tinggi dari para pelajar untuk menyelesaikan konflik. Metode ini menekankan adanya inisiator untuk menciptakan perdamaian (5) upaya untuk mempertahankan perdamaian kedua sekolah ini melaksanakan beberapa program yang sama diantaranya (a) mengadakan Program Forum Komunikasi (b) menerapkan strategi hukuman drop out (c) mencari tokoh anti kekerasan (d) upaya yang terakhir adalah SMK Islam melaksanakan kegiatan agama meliputi jamaah sholat dhuha terbangan atau tibak an dan menjadikan mata pelajaran agama sebagai pelajaran ekstrakurikuler. Sedangkan untuk SMK Katolik melaksanakan kegiatan ekaristi di gereja doa oikumene/ rekuiem kegiatan rekoleksi menjelang Natal dan Paskah dan mengadakan ekaristi kudus setiap tahun. Berdasarkan kesimpulan saran-saran yang diajukan peneliti yaitu (1) Bagi kepala sekolah hendaknya aktif dalam mengadakan gagasan tentang pemberian penyuluhan mengenai pendidikan karakter yang berisi pesan-pesan moral sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kembali konflik antar pelajar. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan mendatangkan ahli psikologi yang dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai bahaya konflik (2) bagi guru hendaknya lebih aktif untuk menanamkan pendidikan yang berisi pesan moral kepada peserta didik. Berhasil atau tidaknya peserta didik di dalam menemukan jati dirinya tergantung juga dengan bagaimana guru dapat mengarahkan dan membimbing. Hendaknya guru dapat berperan sebagai kawan bagi peserta didik agar guru dapat benar-benar merasakan keluhan peserta didiknya (3) bagi Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan materi mengenai manajemen konflik hendaknya diberikan kepada mahasiswa secara lebih intensif sebab konflik senantiasa muncul dalam kehidupan berorganisasi. Mungkin akan lebih bermanfaat lagi jika manajemen konflik dijadikan sebuah mata kuliah karena ilmu yang akan diterima oleh mahasiswa dapat lebih maksimal (4) bagi peneliti yang ingin meneliti tentang manajemen konflik antar pelajar disarankan untuk melakukan modifikasi terhadap fokus. Mengingat konflik antar pelajar di Indonesia merupakan masalah moral yang harus ditemukan solusi yang tepat maka tidak ada salahnya untuk melakukan penelitian lanjutan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 May 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/3588

Actions (login required)

View Item View Item