Analisis budaya kerja 5s untuk menyiapkan kinerja siswa kompetensi keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan di industri / Anita Nastitisari</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis budaya kerja 5s untuk menyiapkan kinerja siswa kompetensi keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan di industri / Anita Nastitisari</p>

Nastitisari, Anita (2022) Analisis budaya kerja 5s untuk menyiapkan kinerja siswa kompetensi keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan di industri / Anita Nastitisari</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Nastitisari Anita. 2022. Analisis Budaya Kerja 5S Untuk Menyiapkan Kinerja Siswa Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMKN 3 Boyolangu di Industri. Tesis Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Yoto S.T. M.M. M.Pd. (2) Marsono S.Pd. M.Pd. Ph.D. Kata kunci SMK budaya kerja 5S kinerja siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu dalam persiapan memasuki dunia kerja serta membentuk sikap-sikap yang kompeten. SMK memiliki tanggungjawab yang besar untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten berkualitas kreatif disiplin dan profesional untuk memasuki dunia kerja. Mengembangkan kemampuan siswa melalui pengetahuan dan keterampilan baik di sekolah maupun Praktik Kerja Lapangan (PKL) di IDUKA sesuai dengan bidang kompetensinya. SMK Negeri 3 Boyolangu sebagai sekolah rujukan dan sekolah adiwiyata mandiri menerapkan sekolah berbudaya lingkungan yaitu menerapkan budaya kerja 5S. Budaya kerja 5S merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa proses pembelajaran di SMK belum mampu membekali karakter budaya kerja 5S kepada siswa secara optimal. Untuk itu perlu adanya pembekalan pembiasaan berbudaya kerja kepada siswa SMK (Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan) dalam melaksanakan PKL di industri. Penelitian ini penting dilakukan untuk menganalisa penerapan budaya kerja 5S dalam menyiapkan kinerja siswa kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di industri. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi multi kasus. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah di dua industri lokal mitra sekolah dalam pelaksanaan PKL yaitu di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan CV. Cahaya Mandiri Construction yang berlokasi di Kabupaten Tulungagung. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer berupa hasil wawancara dan sumber data sekunder berupa foto-foto dan dokumen-dokumen sebagai data pendukung penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara observasi dan dokumentasi. Dengan demikian peneliti memperoleh data melalui triangulasi. Data dianalisis melalui tahapan collection reduction display dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persiapan penerapan budaya kerja 5S diawali dengan adanya kebijakan dari pimpinan. Selanjutnya kebijakan pimpinan tersebut disosialisasikan kepada semua pegawai di lingkungan kerja. Disepakati komitmen bersama dengan bentuk tindakan nyata/action dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan kerja (2) penerapan budaya kerja Seiri (Ringkas) pada umumnya sudah dilakukan di semua unit/bagian walaupun belum secara detail (3) penerapan budaya kerja Seiton (Rapi) sudah dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengelompokan barang berdasarkan frekuensi penggunaan (4) penerapan budaya kerja Seiso (Resik) sudah berjalan dengan baik implementasinya dengan melakukan kebersihan pada area kerja lingkungan kerja dan peralatan (5) dalam penerapan budaya Seiketsu (Rawat) Standar Operasional Prosedur (SOP) belum tersusun (6) penerapan budaya Shitsuke (Rajin) telah berjalan dengan kesadaran pribadi dengan kontrol secara rutin oleh pimpinan (7) evaluasi untuk budaya kerja 5S secara keseluruhan belum berjalan secara optimal harus dilakukan evaluasi secara mendalam dan konsisten (8) faktor-faktor pendukung komitmen teladan dari pimpinan tanggungjawab disiplin komunikasi peran serta SDM sarana prasarana kerjasama dan kepercayaan (9) faktor-faktor penghambat rendahnya motivasi kurang disiplin rendahnya tanggungjawab dan minimnya anggaran (10) upaya-upaya yang dilakukan membangun kesadaran dan displin diri secara terus menerus melakukan evaluasi diri saling memberi dukungan koordinasi secara rutin melakukan perawatan pembaharuan dan penambahan fasilitas penunjang secara bertahap dan berkesinambungan (11) Dampak dari penerapan budaya kerja 5S bagi siswa PKL mampu memberikan pengalaman pembiasaan budaya kerja yang dibutuhkan oleh industri namun masih sangat tergantung dari motivasi serta disiplin masing-masing individu.

Item Type: Thesis (Masters)
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > S2 Pendidikan Kejuruan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 18 Jul 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/347436

Actions (login required)

View Item View Item