Manajemen peserta didik pada sekolah satu atap sebagai penuntasan wajib belajar di daerah terpencil (studi kasus di SMP Negeri 2 Karangploso satu atap kabupaten Malang) / Sinta Maya Sari - Repositori Universitas Negeri Malang

Manajemen peserta didik pada sekolah satu atap sebagai penuntasan wajib belajar di daerah terpencil (studi kasus di SMP Negeri 2 Karangploso satu atap kabupaten Malang) / Sinta Maya Sari

Sari, Sinta Maya (2012) Manajemen peserta didik pada sekolah satu atap sebagai penuntasan wajib belajar di daerah terpencil (studi kasus di SMP Negeri 2 Karangploso satu atap kabupaten Malang) / Sinta Maya Sari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci manajemen peserta didik sekolah satu atap wajib belajar. Manajemen peserta didik adalah layanan yang difokuskan kepada peserta didik dalam pengelolaan mulai peserta didik masuk selama menempuh pembelajaran hingga peserta didik itu lulus. Manajemen peserta didik pada sekolah satu atap adalah manajemen yang pengelolaannya difokuskan pada peserta didik SD dan SMP. Mengelola dua lembaga pendidikan sekaligus bukan hal mudah apalagi untuk sekolah yang berada di daerah yang terkendala geografis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan (1) Sejarah SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap (2) Perencanaan peserta didik SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap (3) Pembinaan peserta didik SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap (4) Dampak keberadaan SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap terhadap penuntasan wajib belajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data yaitu wawancara mendalam observasi berperan serta dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi sebagai cara untuk pengecekan keabsahan data. Perpanjangan keikutsertaan dihentikan apabila informasi yang diperoleh benar-benar sudah mencapai batas kelengkapan. Perpanjangan keikutsertaan tersebut didukung oleh triangulasi sumber yang dilakukan oleh peneliti dalam pengecekan keabsahan data. Kesimpulan penelitian ini meliputi (1) Sejarah didirikan SMP Negeri Satu Atap ini karena jumlah APK yang sangat banyak letak geografis yang terpencil dan juga terpencar serta tidak ada sekolah lanjutan menengah pertama di daerah ini. Langkah awal untuk mendirikan sekolah satu atap adalah verifikasi data yang kemudian hasilnya diserahkan pada Diknas untuk didata dan apabila memenuhi kriteria akan didirikan sekolah satu atap di daerah yang terkendala geografis (2) Perencanaan peserta didik dilakukan dengan kegiatan analisis kebutuhan peserta didik rekruitmen peserta didik dan orientasi peserta didik. Setiap tahun ajaran baru pada analisis kebutuhan peserta didik sekolah tidak pernah mempertimbangkan daya tampung kelas semua peserta didik yang mendaftar selalu diterima di sekolah. Rekruitmen baik untuk SD dan SMP tidak terlalu ketat karena memang tujuan sekolah satu atap adalah melancarkan program Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun khususnya di daerah yang terkendala geografis. Walaupun sebagian besar peserta didik adalah lulusan dari SD ini sendiri pelaksanaan orientasi tetap dilaksanakan untuk menyetarakan dengan SMP reguler (3) Pembinaan peserta didik terdiri kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler menggunakan KTSP. Jam pembelajaran peserta didik SD dilaksanakan pagi hari dan peserta didik SMP dilaksanakan siang hari. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah untuk sementara waktu di vacum-kan karena sekolah lebih mengoptimalka kegiatan intrakurikuler (4) Dampak keberadaan SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap antara lain mampu menekan jumlah APK. Berdasarkan kesimpulan tersebut hasil penelitian ini disarankan bagi (1) Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap apabila dapat mendekatkan diri pada masyarakat maka tradisi masyarakat untuk mendaftarkan putra-putrinya lebih terstruktur sesuai jadwal yang diberikan sekolah (2) Guru SMP Negeri 2 Karangploso Satu Atap kegiatan ekstrakurikuler juga penting agar peserta didik dapat mendapat ketrampilan lebih di samping mendapat kegiatan intrakurikuler apabila sekolah terkendala tenaga pengajar sekolah bisa mencari karang taruna di sekitar untuk menjadi pembina (3) Diknas Kabupaten Malang dengan laporan ini supaya lebih terjadwal dalam memantau perkembangan di seluruh sekolah satu atap (4) Peneliti lain supaya mengkaji penelitian sebelumnya dan mengembangkan penelitian dengan melakukan action research di bidang layanan khusus perpustakaan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 15 Jun 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/3449

Actions (login required)

View Item View Item