Chandrika, Katya Lindi (2019) Pengenalan aksara jawa tulisan tangan dengan metode ekstraksi fitur zoning dan jaringan saraf tiruan backpropagation / Katya Lindi Chandrika</p>. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Aksara Jawa merupakan huruf Jawa yang pernah digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa Madura Sunda Bali dan Sasak. Aksara Jawa berada pada masa kejayaannya bersamaan dengan masa kejayaan kerajaan-kerajaan nusantara. Aksara Jawa mulai muncul pada sekitar abad ke-17. Pada saat itu aksara Jawa menjadi aksara utama yang digunakan masyarakat Sunda Jawa Madura dan Bali dalam berbagai bidang (Sulaiman 2011). Namun pada saat era penjajahan Belanda aksara Jawa sendiri sempat dilarang penggunaanya. Pada abad ke-19 orang Belanda memperkenalkan huruf latin pada Indonesia. Seiring berjalannya waktu aksara Jawapun tergantikan oleh huruf latin. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan warisan budaya tersebut sebagai contoh penggunaan tanda tertulis menggunakan aksara Jawa pada Kraton Yogyakarta dan Solo serta beberapa bangunan dan situs yang masih berhubungan dengan Kraton. Nama-nama jalan di beberapa daerah Jawa Tengah juga tertulis menggunakan aksara Jawa. Tidak hanya itu keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa juga diajarkan pada sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun begitu saat ini tidak banyak orang yang dapat menggunakan aksara Jawa. Hal ini dikarenakan aksara Jawa berbeda dengan huruf latin. Aksara Jawa memang memiliki bentuk beragam sehingga memerlukan pemahaman dan penghafalan. Untuk mempermudah mengerti tiap-tiap aksara teknologi penerjemah aksara Jawa menjadi huruf latin menjadi salah satu solusi. Optical Character Recognition (OCR) merupakan salah satu bidang pengenalan pola yang dapat mengkonversikan karakter menjadi karakter ASCII yang dapat dibaca oleh komputer (Singh dkk. 2010 Wang 2014). Dalam mengkonversikan karakter terdapat sebuah tahapan penting untuk mendapatkan ciri atau fitur dari pola tahapan tersebut adalah tahap ekstraksi fitur (Dedgaonkar dkk. 2012). Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk mengekstraksi fitur suatu citra karakter salah satunya adalah metode zoning. Zoning sendiri memiliki banyak jenis seperti zoning sederhana Image Centroid Zone (ICZ) Zone Centroid Zone (ZCZ) dan pendekatan baru yang dikenalkan oleh Elima Hussain. Terdapat beberapa penelitian menggunakan metode pendekatan baru zoning ini pada pengenalan pola karakter Amazigh metode ini menghasilkan tingkat pengenalan tinggi daripada ekstraksi fitur lainnya dengan angka 97 43% dengan kombinasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation dan 100% dengan Random Forest. Kemudian pada penelitian pengenalan pola karakter latin disebutkan bahwa ekstraksi fitur zoning ini memiliki akurasi tertinggi sebesar 97 75% dengan kombinasi metode klasifikasi Random Forest. Setelah tahap ekstraksi fitur tahap selanjutnya adalah proses klasifikasi dari ciri-ciri yang telah didapatkan. Terdapat beberapa penelitian terkait mengenai pengenalan pola aksara Jawa yang sebelumnya telah dilakukan. Dari hasil analisis penelitian terkait oleh peneliti didapatkan bahwa tiga dari lima penelitian dengan hasil akurasi tertinggi menggunakan metode klasifikasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation. Berdasarkan penjabaran tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan pendekatan baru metode ekstraksi fitur zoning dan metode klasifikasi Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation dalam mengenali aksara Jawa.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Elektro (TE) > S1 Teknik Informatika |
| Depositing User: | library UM |
| Date Deposited: | 03 Feb 2019 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/330856 |
Actions (login required)
 |
View Item |