Rosidi, A. Hamam (2010) Kepimpinan kyai dalam mengelola pembelajaran diniyah (Studi kasus di Madrasah Diniyah Ponpes Hidayatul Mubtadiin Singosari Malang) / A. Hamam Rosidi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci kepemimpinan kyai madrasah diniyah pondok pesantren mengelolapembelajaran. Dunia pesantren sarat dengan aneka pesona keunikan kekhasan dan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh institusi lainnya. Kepemimpinan kyai di sebuah pondok pesantren memegang teguh nilai-nilai luhur yang menjadi acuannya dalam bersikap bertindak dan mengembangkan pesantren. Pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin memiliki lembaga madrasah diniyah yang mendidik dan mengajarkan bidang keilmuan khususnya dalam bidang keilmuan nahwu shorof dan bidang keilmuan keagamaan lainnya. Pengelolaan pembelajaran madrasah diniyah dilakukan oleh kepala madrasah dan dibantu oleh beberapa guru dan pengurus pesantren bidang pendidikan. Kepemimpinan kyai dalam mengelola pembelajaran tidak hanya dilandasi kemampuan mengatur pesantren akan tetapi seorang pengasuh atau kyai lebih kuat dilandasi oleh kekuatan spiritual bathin dan nilai-nilai taat kepada Allah SWT. Dari latar belakang diatas maka fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah profil KH. Imam Ghozali Syarif selaku pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kembang Purwoasri Singosari Malang (2) Bagaimana kepemimpinan Kyai dalam mengelola pembelajaran Madrasah Diniyah Putra di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kembang Purwoasri Singosari Malang (3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dan startegi pemecahan dalam mengelola pembelajaran Madrasah Diniyah Putra di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kembang Purwoasri Singosari Malang (4) Bagaimana pemberdayaan faktor-faktor pendukung dalam rangka pengembangan pembelajaran Madrasah Diniyah Putra di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kembang Purwoasri Singosari Malang. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi (1) wawancara mendalam (2) pengamatan lapangan dengan partisipasi langsung (3) studi dokumentasi. Temuan penelitian ini adalah bahwa kepemimpinan KH. Imam Ghozali Syarif di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin hampir sama dengan pesantren salaf lainnya. Pengasuh pesantren lebih mengutamakan musyawarah dengan para orang-orang di pesantren dan pengasuh lebih menekankan pada sistem kekeluargaan dimana pengasuh pesantren lebih berperan sebagai orang tua bagi para santri dan santri menganggap pengasuh pesantren seperti orang tuanya ii sendiri. Hal ini seperti pada kepemimpinan yang bertipe paternalistik. Begitu juga KH. Imam Ghozali Syarif menerapkan keteladanan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memimpin. KH. Imam Ghozali Syarif itu pendiri sekaligus pengasuh tunggal dalam pesantren ini akan tetapi mulai tahun 2003 dibantu oleh Gus Nur Muhammad dalam memimpin dan mengelola madrasah diniyah. Kepala Madrasah sebagai perencana awal dalam mempersiapkan pembelajaran setiap tahunnya dan dibantu oleh bidang pendidikan pesantren. Faktor pendukung dalam mengelola pembelajaran diniyah adalah (1) adanya seorang pengasuh kyai yang selalu mendukung demi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (2) adanya seorang kepala madrasah yang mengatur dan mengawasi perjalanan pembelajaran di madrasah diniyah (3) sarana gedung dan ruangan belajar (4) kekompakan dan kebersamaan para guru dan (5) adanya sarana belajar seperti papan tulis bangku/meja belajar meja dan kursi guru dan (6) Kesemangatan para santri dalam memahami dan menghafalkan pelajaran. Pemberdayaan faktor-faktor pendukungnya adalah (1) pengoptimalan pembinaan dan pengasuhan terhadap santri untuk menjadi anak yang shaleh dan sholihah (2) pertangunggjawaban secara umum terhadap tujuan pembelajaran dan pendidikan yang ada di dalam pesantren dan menjalin dan memperbaiki hubungan baik dan erat dengan para tenaga pengajar (3) optimalisasi dan pemaksimalan tujuan pendidikan pesantren seperti halnya pembiasaan akhlak baik dan disiplin kepada para santri (4) menjaga kebersihan ruangan dan selalu dirawat dan optimalisasi penggunaan gedung untuk bisa dipergunakan kegiatan-kegiatan pesantren lain (5) Pengoptimalan sarana di kelas demi mencapai tujuan pendidikan madrasah yang diharapkan dan (6) Penerapan isi dan makna pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan faktor penghambatnya adalah (1) masih adanya guru yang terkadang tidak hadir pada waktu jam mengajar (2) belum adanya struktur organisasi madrasah diniyah (3) adanya guru yang pulang ke kampung halaman di tengah perjalanan madrasah diniyah berlansung (4) belum adanya kurikulum yang tertulis (5) kurangnya sarana komputer untuk keperluan administrasi madrasah dan (6) kurangnya pengawasan dan pengontrolan terhadapa anak-anak dan juga kurangnya komunikasi antara sie pendidikan (7) Banyaknya santri yang tidak hafal suatu materi pelajaran dan (8) masih adanya santri yang mengantuk dan tidur disaat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan kepada pengasuh dan kepala madrasah agar selalu berusaha meningkatkan sumber daya yang ada di pesantren dan meningkatkan pengelolaan pembeljaran yang lebih efektif dan kreatif demi perkembangan pesantren di masa mendatang. Diharapkan para guru madrasah diniyah selalu menjaga kekompakan dan memperbaiki kualitas mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Aug 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/3287 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |