Analisis perbandingan kemampuan argumentasi peserta didik SMAN, SMAS, dan Madrasah di Kabupaten Sidoarjo pada materi hukum dasar kimia / Caprilia Adiyat Prihasti</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis perbandingan kemampuan argumentasi peserta didik SMAN, SMAS, dan Madrasah di Kabupaten Sidoarjo pada materi hukum dasar kimia / Caprilia Adiyat Prihasti</p>

Prihasti, Caprilia Adiyat (2024) Analisis perbandingan kemampuan argumentasi peserta didik SMAN, SMAS, dan Madrasah di Kabupaten Sidoarjo pada materi hukum dasar kimia / Caprilia Adiyat Prihasti</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Argumentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dapat mengeksternalisasikan pemikiran disertai bukti untuk menghasilkan pemikiran yang logis pandangan yang jelas dan penjelasan secara rasional. Dalam pembelajaran kimia argumentasi digunakan untuk memperkuat dan melatih siswa dalam berpikir secara logis kritis dan analis terhadap masalah kimia. Selain itu juga dapat membantu memilah dan mengidentifikasi informasi yang relevan tentang kimia terutama hukum dasar kimia. Dalam mengukur tingkat argumentasi dapat menggunakan Model Toulmin yang terdiri empat komponen yakni klaim data warrant dan backing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep dan tingkat kemampuan argumentasi peserta didik kelas X dan XI di SMAN SMAS dan MA. Pemahaman konsep yang dihasilkan dikaitkan dengan kemampuan argumentasi peserta didik kelas X dan XI di SMAN SMAS dan MA untuk mengetahui tingkat pemahaman tiap-tiap siswa. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini tidak diberikan perlakuan sebelumnya karena peneliti ingin melihat kemampuan argumentasi peserta didik pada materi hukum dasar kimia yang saja diajarkan di kelas X atau pun setelah lewat satu tahun pembelajaran pada kelas XI. Instrumen yang digunakan yakni berupa lima soal tes uraian wawancara dan dokumentasi. Soal tes uraian dinyatakan valid dan reliabel karena memiliki nilai realibilitas 0 848 dan rhitung tiap soal nilainya lebih besar dibanding nilai rtabel yang nilainya adalah 0 339. Setelah divalidasi dan diketahui pemahaman konsep dan tingkat argumentasi masing-masing siswa kelas X dan XI di tiga sekolah yang berbeda dilanjutkan mendeskripsikan konsistensi siswa dalam menjawab tiap soal dan menganalisis hubungan antara pemahaman konsep dengan tingkat argumentasi siswa tiap soal. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa pemahaman konsep peserta didik kelas X lebih tinggi dibanding kelas XI pada materi hukum dasar kimia di tiga sekolah tersebut dengan rata-rata 52 8% untuk siswa kelas X dan 49 2% untuk siswa kelas XI. Rata-rata tingkat argumentasi siswa kelas X didominasi level 3 sebesar 31 5% dibanding siswa kelas XI yang didominasi level 2 sebesar 36 9%. Dari data tersebut menunjukkan rata-rata siswa kelas X memiliki kemampuan argumentasi dan pemahaman yang lebih baik dibanding rata-rata siswa kelas XI. Berdasarkan jumlah siswa kelas X dan XI yang di soal pertama berada di level 4 mengalami perubahan level argumentasi saat di soal kedua hingga kelima. Hanya di soal ketiga saja beberapa siswa kelas X dan XI yang mampu mencapai level 4 meski pun jumlah siswanya berkurang dibanding siswa di soal pertama. Di soal kedua dan keempat tidak terdapat satu pun siswa kelas X dan kelas XI yang berada di level 4. Di soal kelima hanya 6 siswa kelas XI saja yang mampu mencapai level 4 sedangkan tidak satu pun siswa kelas X yang mampu mencapai level 4. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X dan XI tidak konsisten dalam menyampaikan argumennya sehingga tidak mampu mempertahankan level argumentasinya. Materi hukum dasar kimia yang paling dikuasai adalah Hukum Lavoisier di mana 18 siswa kelas X serta 36 siswa kelas XI mampu mencapai level 4 kemampuan argumentasinya. Jumlah siswa kelas X dan XI yang paham dengan konsep Hukum Lavoisier cukup banyak yakni sebanyak 88 siswa kelas X dan 66 siswa kelas XI. Sedangkan materi yang paling sulit untuk siswa kelas X berbeda dengan siswa kelas XI. Rata-rata siswa kelas X merasa kesulitan dengan soal keempat tentang aplikasi Hipotesis Avogadro di mana 83 siswa kelas X tidak memahami konsep tersebut dan kemampuan argumentasi yang paling mendominasi di soal tersebut berada di level 2. Sedangkan rata-rata siswa kelas XI merasa kesulitan dengan soal kedua tentang Hukum Proust di mana 66 siswa kelas XI tidak memahami konsep tersebut dan kemampuan argumentasi yang paling mendominasi di soal tersebut berada di level 2. Berdasarkan data pemahaman konsep dan tingkat argumentasi tiap siswa menghasilkan kemampuan yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat argumentasi siswa berdasarkan hasil wawancara diantaranya waktu pembelajaran kemampuan tiap siswa dan persepsi siswa terhadap pembelajaran kimia. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kemampuan argumentasi antar sekolah yaitu sumber belajar metode pembelajaran dan minat siswa.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 30 Jan 2024 04:29
Last Modified: 09 Sep 2024 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322980

Actions (login required)

View Item View Item