Peningkatan sensemaking fisika siswa SMA pada materi hukum newton melalui modul ajar / Annisa Maya Sari</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan sensemaking fisika siswa SMA pada materi hukum newton melalui modul ajar / Annisa Maya Sari</p>

Sari, Annisa Maya (2024) Peningkatan sensemaking fisika siswa SMA pada materi hukum newton melalui modul ajar / Annisa Maya Sari</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Selain memastikan bahwa konsep-konsep esensial dipahami dengan baik guru juga memiliki peran dalam mengurangi kesenjangan atau inkonsistensi dalam pemahaman siswa melalui kegiatan sensemaking fisika. Sensemaking fisika bertujuan untuk mengaitkan pemahaman dan intuisi siswa dengan penjelasan untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan mereka. Namun hanya sedikit guru yang memusatkan perhatian pada minat dan sensemaking siswa khususnya di tingkat SMA selama pembelajaran fisika. Kurangnya fokus guru pada sensemaking siswa berdampak pada rendahnya minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke jurusan fisika di Perguruan Tinggi. Selama ini sebagian besar pembelajaran fisika belum menyertakan instruksi eksplisit tentang sensemaking dalam buku pelajaran atau materi pembelajaran. Kurangnya instruksi eksplisit tentang sensemaking khususnya pada materi Hukum II Newton tentang gerak telah menyebabkan pemahaman siswa tentang materi tersebut menjadi terbatas karena kurangnya pemahaman siswa dalam konteks pengetahuan matematika dan ilmiah. Hingga saat ini belum ada penelitian yang secara khusus berupaya meningkatkan sensemaking fisika pada siswa SMA di Indonesia terutama pada materi Hukum Newton. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan upaya meningkatkan sensemaking fisika guru dan siswa SMA dengan menyediakan instruksi eksplisit tentang sensemaking pada materi Hukum Newton melalui penggunaan modul pembelajaran. Penelitian ini mengadopsi mixed method dengan desain exploratory sequential. Penelitian dimulai dengan studi kasus yang melibatkan wawancara dengan 3 guru fisika analisis dokumen dan observasi terhadap 2 guru fisika. Selain itu survei juga dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner tentang minat siswa SMAN 7 Kota Malang terhadap fisika. Data kualitatif yang diperoleh dari tahap ini digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan modul pembelajaran. Modul ini disusun berdasarkan 4 tahap the Sensemaking Epistemic Game yang terdiri dari assembling a knowledge framework noticing a gap or inconsistency generating an explanation dan resolution dengan menggunakan kategori Math-sci sensemaking yang terdiri dari description pattern dan mechanism. Modul ini kemudian diimplementasikan dengan tujuan meningkatkan sensemaking fisika siswa SMA melalui desain one group pretest-posttest pada 66 siswa kelas XI IPA SMAN 7 Kota Malang dan 60 siswa kelas XI IPA SMAN 2 Kota Batu. Analisis kualitatif menunjukkan bahwa hanya satu dari tiga guru yang mengetahui sedikit mengenai sensemaking fisika sementara dua lainnya belum memahami. Sementara itu diperlukan keterlibatan aktif guru untuk memperkenalkan konsep-konsep sains dan membimbing siswa agar ldquo makes sense rdquo terhadap fisika. Pada tahapan assembling a knowledge framework guru telah membuat siswa ldquo make sense rdquo terhadap fisika dengan lebih baik melalui penyajian fenomena dan dapat menilai di tingkat mana siswa mencapai indikator description namun guru kurang menghadirkan beragam fenomena sehari-hari kepada siswa. Pada tahapan noticing a gap or inconsistency guru telah mengidentifikasi perbedaan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas namun mereka kurang peka pada siswa yang kesulitan dalam mengenali variabel. Selain itu masih diperlukan evaluasi lebih lanjut peran guru dalam memfasilitasi siswa pada tahapan generating an explanation karena sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan ketika berurusan dengan persamaan matematis. Guru juga perlu mengarahkan terlaksananya diskusi kelas dan diakhiri dengan merumuskan kesimpulan di tahap resolution karena pemahaman siswa pada beberapa pertemuan di akhir pembelajaran masih belum konsisten. Sementara itu data kualitatif sensemaking fisika siswa menunjukkan bahwa pada indikator description siswa cenderung membaca soal berulang kali dan memerlukan waktu ekstra untuk membayangkan situasi permasalahan. Pada indikator pattern jawaban siswa didasarkan pada intuisi mereka yang dianggap paling masuk akal tanpa mempertimbangkan persamaan matematis untuk menyelesaikan permasalahan. Pada indikator mechanism siswa hanya menitikberatkan pada manipulasi matematika dan kurang memperhatikan makna fisik dari notasi matematika yang digunakan dalam suatu persamaan. Seperti halnya dalam kasus 1 siswa masih kesulitan dalam memahami kemasuk akalan gaya normal. Mereka cenderung melihat gaya normal dan gaya gravitasi bumi sebagai pasangan aksi-reaksi yang selalu beroperasi bersama-sama dalam suatu sistem. Sedangkan pada kasus 2 siswa menerapkan prinsip dominasi menyatakan bahwa benda yang memiliki ciri-ciri dominan akan memberikan gaya yang lebih besar. Dari analisis data kuantitatif ditemukan bahwa nilai Signifikansi (2-tailed) adalah 0 000 untuk kedua SMA yang berada di bawah 0 05. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam sensemaking fisika siswa setelah mereka mengikuti pembelajaran menggunakan modul ajar. Terdapat peningkatan terutama pada indikator description dan mechanism. Namun peningkatan pada indikator pattern masih tergolong kecil. Oleh karena itu masih diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan sensemaking fisika siswa pada setiap indikator.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S2 Pendidikan Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 27 Jun 2024 04:29
Last Modified: 09 Sep 2024 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322916

Actions (login required)

View Item View Item