Pradiarti, Refni Adesia (2023) Proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan multiple solution task pada materi geometri / Refni Adesia Pradiarti</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Berpikir kreatif adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk menghasilkan lebih dari satu gagasan/ide yang bervariasi atau baru sebagai respons terhadap suatu masalah dan kemudian memperoleh ide atau solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Hanany amp Sumaji (2021) Suparman amp Zanthy (2019) Wanelly amp Fauzan (2020) menunjukkan bahwa tingkat berpikir kreatif siswa di Indonesia masih rendah. Kreativitas dapat dideskripsikan sebagai proses. Proses berpikir kreatif banyak dikembangkan oleh para peneliti dengan beberapa tahapan yang berbeda salah satunya dikembangkan oleh Wallas (1926). Dengan diberikannya multiple solution task siswa akan menyelesaikan soal dengan beberapa cara sehingga dapat membangun pengetahuan yang komprehensif. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Evidiasari dkk (2019) Mas rsquo udah dkk (2021) Suryanti dkk (2023) geometri menjadi materi yang sulit dipahami oleh siswa selain itu observasi awal di SMAN 3 Malang menunjukkan bahwa terdapat siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah geometri. Proses berpikir kreatif siswa dapat diamati ketika siswa menyelesaikan MST pada materi geometri karena topik geometri menawarkan objek matematika visual yang dapat digunakan siswa untuk menunjukkan kreativitas matematika mereka melalui penerapan beberapa representasi atau visualisasi dari objek matematika. Proses berpikir kreatif setiap individu berbeda sesuai tingkatannya sehingga perlu diadakannya penelitian untuk menganalisis lebih lanjut mengenai bagaimana proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan MST pada materi geometri berdasarkan tingkat berpikir kreatifnya. Peneliti merujuk pada tahapan berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Wallas (1926) yang terdiri dari tahapan preparation incubation illumination dan verification. Peneliti memfokuskan subjek pada 5 tingkat berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Siswono (2010) dalam melakukan tahapan berpikir kreatif yaitu subjek dengan tingkat berpikir kreatif level 4 (sangat kreatif) subjek dengan tingkat berpikir kreatif level 3 (kreatif) dan subjek dengan tingkat berpikir kreatif level 2 (cukup kreatif) subjek dengan tingkat berpikir kreatif level 1 (kurang kreatif) dan subjek dengan tingkat berpikir kreatif level 0 (tidak kreatif). Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan MST. Pada tahap preparation setiap subjek subjek mampu memahami informasi yang diberikan pada soal dan menerapkannya pada setiap cara/pendekatan yang diberikan subjek menuliskan terlebih dahulu bagaimana cara mendapatkan besar setiap sudut dengan membuat garis bantu dan lain-lain berdasarkan informasi yang terdapat pada soal yaitu segienam beraturan. Pada tahap incubation subjek tingkat 4 dan 3 mengambil aktivitas diluar pengerjaan soal dengan diam dan tidak membutuhkan waktu lama sedangkan subjek tingkat 2 1 dan 0 membutuhkan waktu lama pada tahap inkubasinya. Perbedaan tahapan yang dilalui oleh setiap subjek pada tahap ini adalah subjek tingkat 2 dan 0 melakukan aktivitas lain selain diam yaitu menggambar sesuatu diluar soal dengan tujuan agar merasa lebih fokus. Pada tahap illumination subjek tingkat 4 mengerjakan MST dengan 6 cara berbeda tingkat 3 mengerjakan MST dengan 3 cara berbeda subjek tingkat 3 mengerjakan MST dengan 2 cara berbeda subjek tingkat 3 mengerjakan MST dengan 1 cara dan subjek tingkat 0 mengerjakan MST dengan 1 cara namun belum tepat. Pada tahap verification subjek tingkat 4 3 dan 2 melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diberikan meskipun masih terdapat beberapa hal yang terlewat sehingga masih ada jawaban yang kurang lengkap. Tahap verification belum dilakukan oleh subjek dengan level 1 dan 0 karena subjek dengan tingkat berpikir kreatif rendah biasanya merasa jawaban yang diberikan sudah benar sehingga belum melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diberikan. Berdasarkan temuan penelitian disarankan bagi guru agar membiasakan siswa untuk melakukan tahap pengecekan kembali serta memberikan soal MST berdasarkan masalah yang dikemas dalam soal cerita agar siswa terbiasa mengerjakan soal cerita dengan banyak solusi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Jan 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322794 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |