Berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika / Nella Lorenza</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika / Nella Lorenza</p>

Lorenza, Nella (2024) Berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika / Nella Lorenza</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Berpikir matematis adalah berpikir yang melibatkan informasi berupa pengetahuan dan konsep matematika yang telah dimiliki. Berpikir matematis memiliki empat proses dasar diantaranya specializing yang dilakukan dengan memilih informasi-informasi yang dianggap penting dan mengidentifikasi kasus-kasus khusus generalizing yang dilakukan dengan menemukan pola dan hubungan yang terkait dengan masalah conjecturing yang dilakukan dengan membuat dugaan tentang hubungan dan hasil dari masalah yang dihadapi dan convincing yang dilakukan dengan menemukan dan mengkomunikasikan alasan atas kebenaran hasil yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika. Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa SMA Surya Buana Malang kelas X. Pemilihan subjek dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya specializing generalizing conjecturing dan convincing yang dilakukan siswa ketika menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika. Data penelitian tentang berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika diukur dengan menggunakan instrumen tes dan pedoman wawancara. Hasil validasi dari kedua jenis instrumen yang dinilai oleh validator adalah valid. Data penelitian ini dianalisis melalui enam tahapan yaitu (1) menyiapkan dan mengorganisasi data (2) mengeksplor dan mengode data (3) mendeskripsikan data (4) menyajikan dan melaporkan temuan (5) menafsirkan temuan penelitian dan (6) memvalidasi keakuratan temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika pada kategori satu hanya memenuhi tiga proses berpikir matematis yaitu specializing generalizing dan conjecturing. Pada specializing siswa mengumpulkan informasi-informasi penting dalam masalah dan mencoba menggaris bawahi informasi tersebut. Siswa juga melakukan penyelesaian mulai dari mengkhususkan kasus-kasus sederhana. Pada generalizing siswa mencoba mengamati pola yang ditemukan dan menghubungkan masalah sehingga diperoleh hasil akhir yang benar. Pada conjecturing siswa memberikan kesimpulan sementara berdasarkan pengamatan pola yang diperoleh dari hasil generalizing. Pada convincing siswa belum mampu menunjukkan bukti dan menjelaskan bahwa kesimpulan sementara yang dibuat sebelumnya adalah benar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa ini belum mampu memunculkan proses berpikir matematis yang terakhir yaitu convincing. Berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret aritmetika pada kategori dua juga hanya memenuhi tiga proses berpikir matematis yaitu specializing generalizing dan conjecturing. Pada specializing siswa mencoba membaca dan mengamati masalah. Siswa juga mencoba mengklasifikasikan masalah mulai dari kasus-kasus khusus namun terjadi kesalahan perhitungan yang dilakukan siswa sehingga menyebabkan hasil akhir yang diselesaikannya juga nampak keliru. Pada generalizing siswa mencoba mengamati pola yang ditemukan walaupun masih terlihat ada kekeliruan dalam perhitungannya jawabannya. Pada conjecturing siswa memberikan kesimpulan sementara berdasarkan pengamatan pola yang diperoleh dari hasil generalizing namun terlihat kebingungan menjelaskan kesimpulan sementara yang dibuatnya. Pada convincing siswa belum mampu memberikan bukti dan menjelaskan bahwa kesimpulan sementara yang dibuat sebelumnya adalah benar. Siswa juga nampak terlihat tidak yakin dengan hasilnya sampai akhirnya siswa menyadari sepertinya memang ada yang salah dengan penyelesaian yang dilakukannya. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa yang terdapat kesalahan perhitungan pada saat mencari nilai suku ke- dan ketika diklarifikasi pada saat wawancara siswa belum mampu menjelaskannya dan siswa tersebut nampak diam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa ini juga belum mampu memunculkan proses berpikir matematis yang terakhir yaitu convincing.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 22 Jan 2024 04:29
Last Modified: 09 Sep 2024 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322791

Actions (login required)

View Item View Item