Rusdianti, Erisca Lusy (2023) Kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi berdasarkan gaya belajar / Erisca Lusy Rusdianti</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kemampuan berpikir kreatif merupakan kecakapan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan dengan memunculkan kebaruan ide atau hasil dengan tepat. Kemampuan berpikir kreatif siswa ketika menyelesaikan persoalan matematika dapat dipengaruhi oleh faktor gaya belajar. Oleh sebab itu dapat dikatakan jika perbedaan gaya belajar siswa dapat memberikan pengaruh pada kemampuan berpikir kreatifnya. Studi pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi. Berdasarakan hal tersebut peneliti akan fokus untuk mengkaji kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi berdasarkan gaya belajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2023. Subjek penelitian adalah 6 siswa kelas VIII SMPN 2 Pujon yaitu 2 siswa dengan gaya belajar visual 2 siswa dengan gaya belajar auditorial dan 2 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket gaya belajar tes berpikir kreatif dan wawancara. Data dianalisis dengan tahap reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut (1) siswa yang memiliki gaya belajar visual pada aspek kemampuan berpikir kreatif memenuhi aspek kelancaran yaitu dapat memberikan lebih dari satu jawaban dengan benar dan menggunakan berbagai macam angka dan simbol. Pada aspek keluwesan siswa dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan memberikan jawaban menggunakan berbagai macam metode penyelesaian. Namun siswa tidak dapat menggunakan interpretasi hasil pekerjaannya untuk memberikan berbagai macam jawaban atau metode penyelesaian yang unik atau tidak biasa dengan yang dilakukan siswa lain. Akibatnya siswa tidak dapat memenuhi seluruh aspek berpikir kreatif dan hanya memiliki tingkatan kemampuan berpikir kreatif pada tingkat 3 yaitu kreatif karena memenuhi aspek kelancaran dan keluwesan. (2) siswa yang memiliki gaya belajar auditorial pada aspek kemampuan berpikir kreatif tidak memenuhi aspek kelancaran karena hanya memberikan satu jawaban dengan benar terkait dengan penyelesaian masalah literasi numerasi. Namun siswa memenuhi aspek keluwesan karena dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan memberikan jawaban menggunakan berbagai macam metode penyelesaian. Siswa juga dapat memenuhi aspek kebaruan karena dapat menggunakan interpretasi hasil pekerjaannya untuk memberikan berbagai macam jawaban atau metode penyelesaian yang unik atau tidak biasa dengan yang dilakukan siswa lain. Hal ini mengakibatkan siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki tingkatan kemampuan berpikir kreatif pada tingkat 4 yaitu sangat kreatif karena memenuhi aspek keluwesan dan kebaruan. (3) siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik pada aspek kemampuan berpikir kreatif memenuhi aspek kelancaran karena dapat memberikan lebih dari satu jawaban dengan benar dan menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan penyelesaian masalah literasi numerasi. Namun tidak mampu memenuhi aspek keluwesan karena tidak memberikan jawaban menggunakan berbagai macam metode penyelesaian walaupun dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Siswa memenuhi aspek kebaruan karena dapat menggunakan interpretasi hasil pekerjaannya untuk memberikan berbagai macam jawaban atau metode penyelesaian yang unik atau tidak biasa dengan yang dilakukan siswa lain. Akibatnya siswa dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat memenuhi seluruh aspek berpikir kreatif dan hanya memiliki tingkatan kemampuan berpikir kreatif pada tingkat 3 yaitu kreatif karena memenuhi aspek kelancaran dan kebaruan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 12 Jun 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322754 |
Actions (login required)
View Item |