Analisis komognitif siswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematis / Satriya Adika Arif Atmaja</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis komognitif siswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematis / Satriya Adika Arif Atmaja</p>

Atmaja, Satriya Adika Arif (2023) Analisis komognitif siswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematis / Satriya Adika Arif Atmaja</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hakikat belajar matematika adalah menumbuhkembangkan proses berpikir siswa. Salah satu permasalahan matematis yang menuntut pengembangan proses berpikir siswa adalah permasalahan kontroversial matematis. Permasalahan kontroversial matematis merupakan permasalahan non rutin yang memiliki beragam sudut pandang penyelesaian. Permasalahan ini kerap menimbulkan konflik kognitif. Hal ini disebabkan perbedaan cara pandang dalam memahami objek konsep dan prosedur penyelesaian masalah. Siswa diharapkan dapat mengembangkan kreativitas pada saat menginterpretasi permasalahan menganalisis komponen permasalahan mengubah prosedur / masalah / data / penyelesaian dan menyusun prosedur penyelesaian. Selama ini kajian terhadap permasalahan kontroversial matematis belum mendapat perhatian yang cukup di kalangan peneliti pendidikan matematika. Terlebih lagi dengan menggunakan tinjauan teori proses berpikir matematis. Untuk mengungkap proses berpikir siswa diperlukan eksplorasi mendalam terhadap penanda alur dan bagaimana siswa memproduksi ide penyelesaian masalah. Hal ini dapat didukung dengan memanfaatkan teori komognitif. Teori ini mengintegrasikan antara komunikasi dan kognitif siswa ketika menyelesaikan masalah. Sehubungan dengan itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komognitif siswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematis. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Deskripsi proses berpikir siswa dalam menyelesaikan permasalahan kontroversial matematis dipotret melalui komognitif. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Surya Buana yang beralamatkan di Jl. Gajayana No. 631 Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Provinsi Jawa Timur. Subjek penelitian ini terdiri dari 8 siswa kelas 7 dan 15 siswa kelas 8. Sedangkan instrumen penelitian ini terdiri atas tiga permasalahan kontroversial matematis yang telah divalidasi oleh dosen ahli pendidikan matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat siswa yang terampil menggunakan pemahaman prosedurnya ketika menyelesaikan permasalahan namun mereka memiliki kesulitan ketika dihadapkan dengan permasalahan kontroversial matematis yang menuntut pemahaman konseptual. Hal tersebut disebabkan siswa tidak memahami alasan rasional dibalik penggunaan prosedur aturan atau rumus yang digunakan ketika menyelesaikan masalah. Akibatnya ketika permasalahan yang diangkat berbeda dengan permasalahan rutin yang pernah dipelajari maka siswa mengalami kesulitan untuk menyusun penyelesaian masalah baru sesuai tuntutan masalah. Pada penelitian ini siswa terbagi atas dua kelompok yakni siswa dari kelompok yang mendayagunakan pemahaman prosedural dan pemahaman konseptual ketika menyelesaikan masalah. Pada kelompok yang mendayagunakan pemahaman prosedural siswa kurang memahami konsep permasalahan kontroversial matematis. Ia hanya terampil menggunakan prosedur formal matematis namun belum dapat mengembangkan pemahaman konsep sebagaimana tuntutan masalah. Siswa mendayagunakan logika semata tanpa memahami secara utuh alasan rasional dibalik konsep permasalahan. Siswa belum mampu menggunakan pemahaman relasional matematis dalam menggambarkan permasalahan. Disisi lain siswa tidak berupaya memvalidasi kebenaran dari tiap sudut pandang pendapat yang seolah- olah masuk akal. Ia terkecoh dengan sajian rumus yang tertera pada permasalahan. Siswa terindikasi memiliki keyakinan bahwa penggunaan rumus pasti benarnya. Kemampuan siswa dalam mengabstraksi nilai fakta objek prinsip dan konsep matematis masih belum menjadi skema berpikir yang lengkap. Pada sisi komognitif word uses yang digunakan meliputi istilah matematis yang dijadikan sebagai kata kunci. Misalnya panjang lebar petak keliling luas lebih besar lebih kecil pembulatan dan jumlah. Adapun visual mediators yang digunakan adalah gambar yang tersedia ataupun gambar yang dibuat siswa sendiri. Sedangkan routines yang digunakan adalah pemahaman prosedur formal matematis yang berhubungan dengan permasalahan. Misalnya prosedur formal penentuan keliling dan luas persegi panjang. Kemudian narratives siswa ditandai dengan menjelaskan proses berpikirnya. Sementara itu kelompok yang mendayagunakan pemahaman konseptual mampu mengidentifikasi konsep prosedur dan gambar permasalahan sesuai tuntutan masalah. Siswa mampu memahami konsep pemecahan masalah mampu menjelaskan hubungan antar konsep secara jelas mampu membandingkan mengubah dan menggabungkan masalah / prosedur / gambar menjadi prosedur penyelesaian yang lebih efisien serta mampu mengembangkan penyelesaian masalah baru yang logis. Adapun komponen komognitif yang digunakan terdiri dari word uses visual mediators routines dan narratives. Word uses yang digunakan adalah penggunaan istilah matematis untuk menyusun konsep penyelesaian. Misalnya panjang lebar luas dan keliling. Kemudian visual mediators yang digunakan adalah gambar konsep permasalahan. Sedangkan routines yang digunakan adalah pemahaman konsep matematis yang digunakan untuk menyusun prosedur permasalahan. Misalnya konsep keliling dan luas persegi panjang. Pada bagian narratives siswa menjelaskan hasil proses berpikirnya berkaitan dengan penyusunan konsep penyelesaian masalah. Siswa mengurai kesalahan dari masing- masing sudut pandang pendapat yang terkesan masuk nalar. Dalam hal ini penguasaan konsep matematis menjadi skema yang sudah terkonstruksi dalam proses berpikir siswa. Sehingga sangat mudah untuk mengembangkan konsep dan prosedur penyelesaian sesuai tuntutan masalah. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat siswa yang terampil menggunakan pemahaman prosedurnya ketika menyelesaikan permasalahan namun mereka memiliki kesulitan ketika dihadapkan dengan permasalahan yang menuntut pemahaman konseptual. Penelitian ini diharapkan dapat menggugah kesadaran seluruh pihak yang berkepentingan sebagai upaya refleksi bersama-sama untuk meningkatkan dan menjaga kualitas penalaran siswa pada masalah matematika non rutin khususnya permasalahan kontroversial matematis.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 10 Apr 2023 04:29
Last Modified: 09 Sep 2023 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322735

Actions (login required)

View Item View Item