Pengambilan keputusan Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam menyelesaikan masalah numerasi. / Hanik</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengambilan keputusan Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam menyelesaikan masalah numerasi. / Hanik</p>

Hanik (2022) Pengambilan keputusan Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam menyelesaikan masalah numerasi. / Hanik</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Hanik. 2022. Pengambilan Keputusan Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Masalah Numerasi. Tesis Program Program Studi S2 Pendidikan Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Lathiful Anwar S.Si M.Sc Ph.D (II) Vita Kusumasari S.Si M.Pd Ph.D Kata Kunci Pengambilan keputusan Masalah numerasi Masalah matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari yang menuntut individu untuk mampu menyelesaikan dengan baik. Masalah matematika merupakan masalah kontekstual non rutin yang dekat dengan kehidupan siswa. Pemberian masalah matematika kepada siswa mampu membangun pola pikir kritis logis dan sistematis untuk memperoleh penyelesaian dari suatu masalah. Kemampuan menyelesaikan masalah matematika dengan berbagai prosedur dan strategi yang tepat disebut dengan (problem solving). Proses menyelesaikan masalah memerlukan kemampuan untuk memilih alternatif yang paling tepat. Kemampuan memilih alternatif dengan pertimbangan tertentu disebut sebagai kemampuan pengambilan keputusan (decision making). Pengambilan keputusan diartikan sebagai suatu kemampuan dan keterampilan untuk memilih satu alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Pengambilan keputusan yang baik akan menghasilkan jawaban yang tepat untuk masalah yang diberikan. Pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah matematika terdapat 3 tahap yang harus dilakukan. Tahap tersebut antara lain membangun ide (generating idea) menglarifikasi ide (clarivying idea) dan menilai kewajaran ide (assessing the fairness of idea). Peran masalah matematika yang sangat penting dalam menjembatani tercapainya tujuan pembelajaran saat ini. Pembelajaran yang dilakukan melalui pemberian masalah non rutin menuntut siswa mempunyai kemampuan menggunakan angka simbol dan berbagai konsep matematika. Kurikulum di Indonesia saat ini memfokuskan pada tercapainya kemampuan tersebut yang tertuang dalam masalah numerasi. Numerasi diharapkan mampu membentuk generasi yang mempunyai pola pikir tingat tinggi kritis kreatif dan logis sehingga mampu bersaing dan mampu menghadapi segala tantangan dimasa depan. Masalah numerasi merupakan masalah matematika kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa. Penyelesaian masalah numerasi menuntut siswa mempunyai kemampuan mengaplikasikan berbagai konsep matematika dan pengalaman yang dimiliki untuk memperoleh jawaban yang tepat. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan utnuk mendeskripsikan pengambilan keputusan siswa dalam menyelesaikan masalah numerasi. Penelitian dilakukan pada siswa sekolah menengah di Kabupaten Malang sebagai perwakilan dari seluruh siswa sekolah menengah saat ini. Subjek penelitian adalah 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa berkemampuan matematis tinggi 2 siswa berkemampuan matematis sedang dan 2 siswa berkemampuan matematis rendah. Penelitian menggunakan latar alami (natural setting) untuk memotret pengambilan keputusan siswa dalam menyelesaikan masalah numerasi. Data penelitian diperoleh dari lembar tes tertulis dari soal numerasi dan transkrip wawancara pada saat siswa mengerjakan soal numerasi. Teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara pada saat siswa mengerjakan soal (taks based interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan cara pengambilan keputusan dari siswa berkemampuan tinggi sedang dan rendah terutama dalam proses membangun ide. Siswa dengan kemampuan matematis tinggi membangun ide berdasarkan semua informasi yang diberikan serta pemahaman terhadap masalah. Siswa dengan kemampuan matematis sedang membangun ide berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mampu membawa pengalaman tersebut untuk membantu pemahaman dalam menentukan penyelesaian. Siswa dengan kemampuan matematis rendah mengalami kesulitan dalam membangun ide karena kurangnya pemahaman terhadap suatu masalah serta kurangnya kemampuan berpikir kreatif dalam proses menyelesaikan masalah. Kurangnya kemampuan berpikir kreatif terlihat dari ketidakmampuan menerapkan pengalaman sehari-hari yang pernah dialami. Proses membangun ide merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang tepat. Siswa dengan kemampuan matematis tinggi dan sedang mampu menyelesaikan masalah dan memperoleh jawaban yang tepat meskipun terdapat perbedaan pada setiap tahap pengambilan keputusan. Sedangkan siswa dengan level kemampuan matematis rendah tidak bisa memperoleh jawaban yang tepat karena kurangnya pemahaman terhadap masalah dan ketidakmampuan menerapkan pengalaman dalam menyelesaikan masalah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 05 Jan 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322709

Actions (login required)

View Item View Item