Maqruf, Agus (2022) Proses berpikir analitis siswa dalam memecahkan permasalahan himpunan / Agus Maqruf</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Proses berpikir analitis adalah proses berpikir dengan karakteristik memilah-milah informasi atau bagian penting dari materi dan menentukan hubungan dari bagian-bagian materi tersebut dengan materi secara keseluruhan. Seseorang dapat dilihat proses berpikir analitisnya ketika memecahkan suatu permasalahan. Proses berpikir analitis siswa dalam memecahkan masalah matematika dapat dilihat berdasarkan tahapan-tahapan berpikir analitis yaitu tahapan membedakan mengorganisasi dan memberi atribut. Tahap membedakan dilakukan dengan mengidentifikasi dan memilah-milah bagian-bagian yang relevan dan penting dari sebuah permasalahan. Tahap mengorganisasi dilakukan dengan menyusun rencana penyelesaian dengan menghubungkan bagian-bagian dari rencana yang telah disusun kemudian mengoperasikan bagian-bagian dari rencana yang telah dikaitkan untuk mendapatkan solusi. Tahap memberi atribut dilakukan dengan menentukan makna dari solusi serta menyimpulkan solusi yang telah diartikan tersebut sehingga simpulan yang diperoleh dapat menjadi solusi dari hal yang dipermasalahkan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan dalam memecahkan permasalahan himpunan siswa berpikir analitis dengan memunculkan tahapan membedakan mengorganisasi dan memberi atribut. Hal tersebut ditunjukkan melalui jawaban siswa dalam memecahkan permasalahan himpunan. Hasil analisis terhadap jawaban siswa pada studi pendahuluan menunjukkan adanya variasi jawaban siswa dalam memecahkan permasalahan himpunan. Berdasarkan variasi jawaban tersebut peneliti menggunakan teori Subanji (2011) mengenai karakter berpikir siswa. Sehingga proses berpikir analitis dalam memecahkan permasalahan himpunan perlu dikaji lebih lanjut dengan memperhatikan karakter berpikir siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir analitis siswa dalam memecahkan permasalahan himpunan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Malang yaitu satu siswa dengan karakter berpikir benar sungguhan satu siswa dengan karakter berpikir pseudo benar satu siswa dengan karakter berpikir pseudo salah dan satu siswa dengan karakter berpikir salah sungguhan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu satu butir tes permasalahan himpunan serta pedoman wawancara yang telah disesuaikan dengan tahapan berpikir analitis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan proses berpikir analitis subjek pada masing-masing karakter berpikir. Pada tahap membedakan subjek dengan karakter berpikir benar sungguhan dan pseudo salah mampu mengidentifikasi dan memilah-milah bagian penting dalam permasalahan namun subjek dengan karakter berpikir pseudo benar dan salah sungguhan belum mampu menyatakan bahwa terdapat sejumlah siswa yang menyukai kedua mata pelajaran dengan dihubungkan bagian-bagian penting lainnya sehingga belum melakukan tahapan membedakan sepenuhnya. Pada tahap mengorganisasi subjek dengan karakter berpikir benar sungguhan mampu menyusun rencana penyelesaian dengan menghubungkan bagian-bagian dari rencana yang telah disusun kemudian mengoperasikan bagian-bagian dari rencana yang telah dikaitkan untuk mendapatkan solusi. Proses berpikir yang sama juga dimunculkan subjek dengan karakter pseudo salah namun setelah refleksi. Sementara subjek dengan karakter berpikir pseudo benar dan salah sungguhan belum mampu menyusun diagram venn dengan tepat sehingga belum mampu melakukan tahapan mengorganisasi sepenuhnya. Pada tahap memberi atribut subjek dengan karakter berpikir benar sungguhan pseudo benar dan pseudo salah sudah mampu menentukan makna dari solusi serta menyimpulkan solusi yang telah diartikan tersebut sehingga simpulan yang diperoleh dapat menjadi solusi dari hal yang dipermasalahkan namun subjek dengan karakter berpikir salah sungguhan belum mampu menentukan makna dari solusi dan belum mampu menyimpulkan solusi dari hal yang dipermasalahkan sehingga belum melakukan tahapan memberi atribut sepenuhnya. Dengan demikian subjek dengan karakter berpikir benar sungguhan melakukan semua tahapan berpikir analitis sepenuhnya pada tahapan membedakan mengorganisasi dan memberi atribut. Subjek dengan karakter berpikir pseudo benar belum melakukan sepenuhnya tahapan berpikir analitis yaitu pada tahapan membedakan dan mengorganisasi namun sudah sepenuhnya pada tahapan memberi atribut. Subjek dengan karakter berpikir pseudo salah setelah refleksi melakukan semua tahapan berpikir analitis sepenuhnya yaitu pada tahapan membedakan mengorganisasi dan memberi atribut. Subjek dengan karakter berpikir salah sungguhan belum melakukan semua tahapan berpikir analitis sepenuhnya yaitu pada tahapan membedakan mengorganisasi dan memberi atribut.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 02 Jan 2022 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2022 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322705 |
Actions (login required)
View Item |