Peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran (studi kasus di SMPN 9 Malang) / Riza Wicaksono - Repositori Universitas Negeri Malang

Peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran (studi kasus di SMPN 9 Malang) / Riza Wicaksono

Wicaksono, Riza (2010) Peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran (studi kasus di SMPN 9 Malang) / Riza Wicaksono. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Wicaksono Riza. 2009. Peran Komite Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Studi Kasus di SMPN 9 Malang. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Program Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing I Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd dan Pembimbing II Dr. Bambang Budi Wiyono M.Pd. Kata Kunci komite sekolah mutu pembelajaran Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh.Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab bersama yaitu pemerintah sekolah dan orang tua. Sejak pemerintah memberlakukan desentralisasi pendidikan peran masyarakat menjadi sangat penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Untuk mengembangkan aspirasi masyarakat tersebut maka dibentuklah suatu wadah yang dinamakan komite sekolah. Kelahiran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yaitu membawa perubahan paradigma pengelolaan sistem pendidikan. Jika semula pendidikan berada di tangan pusat maka sekarang pihak sekolah berhak untuk mengatur dirinya sendiri tanpa bergantung pada pemerintah yang direalisasikan dengan kemandirian sekolah dari aparat daerah dalam menentukan arah kebijakan serta jalannya pendidikan masing-masing. Dalam otonomi pendidikan masyarakat perlu dilibatkan dalam kegiatan sekolah yang tujuannya untuk menciptakan rasa tanggung jawab sehingga timbul rasa memiliki terhadap sekolah bentuk dari keterlibatan masyarakat terhadap sekolah yaitu dengan adanya Komite Sekolah yang berperan sebagai pertimbangan (advisory) pendukung (supporting) pengontrol (controlling) dan penghubung (mediator). Penelitian ini berangkat dari pertanyaan bagaimana peran Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran di SMPN 9 Malang. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan empat fokus penelitian yaitu a) bagaimana profil komite sekolah di SMPN 9 Malang b) bagaimana strategi komite sekolah dalam menggalang dana untuk peningkatan mutu pembelajaran di SMPN 9 Malang c) faktor pendukung bagi komite sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran di SMPN 9 Malang d) faktor penghambat bagi komite sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran di SMPN 9 Malang. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Lokasi penelitian adalah SMPN 9 Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam studi dokumentasi dan observasi partisipasi dengan tingkat kontinum pasif. Pengambilan data dilakukan dengan alat bantu berupa catatan lapangan (field notes) dan alat dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi (1) teknik wawancara pasif (2) teknik pengamatan berperan serta (3) teknik dokumentasi. Data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut diorganisasikan ditafsirkan dan dianalisis guna menyusun dan mengabtraksi temuan lapangan. Keabsahan data diuji dengan (1) ketekunan pengamatan (2) teknik triangulasi. Temuan penelitian ini adalah (1) bentuk organisasi komite sekolah SMPN 9 Malang berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah atas kesepakatan pihak komite sekolah dan sekolah. Kebutuhan sekolah dituangkan dalam program kerja komite sekolah dan sekolah. Komite sekolah terdiri dari ketua wakil sekretaris bendahara dan anggota yang berjumlah 9 orang. (2) strategi komite sekolah dalam mengalang dana salah satunya dari orang tua siswa yang dinamakan dengan Dana Peran Serta Masyarakat (PSM) ada dua macam yaitu sumbangan pembangunan dan sumbangan sukarela. Sebelum komite sekolah menarik sumbangan pembangunan komite sekolah harus mengetahui program sekolah berupa program jangka panjang (8 tahun) program jangkan menengah (4 tahun) dan program jangka pendek (1 tahun) dan memprioritaskan program sekolah yang harus didahulukan. Sehingga komite sekolah dapat mengetahui jumlah dana yang diperlukan langkah selanjutnya yaitu menarik sumbangan kepada wali murid dengan strategi komite sekolah memberikan surat edaran kepada wali murid yang bertujuan untuk meminta sumbangan pembangunan. Batas maksimal pembayaran sumbangan pembangunan tersebut tiga bulan. Apabila ada siswa yang belum membayar sampai batas maksimal maka diberi kelonggaran sampai akhir semester. Untuk siswa yang orang tuanya tidak mampu oleh sekolah dibebaskan dari penarikan sumbangan. (3) faktor pendukung bagi komite sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran meliputi faktor manusia masyarakat guru pegawai tata usaha dan faktor non manusia sarana dan prasarana. (4) faktor penghambat bagi komite sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran yaitu wali murid yang kurang perhatian terhadap program komite sekolah dan lingkungan sekolah yang sempit. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan bagi kepala sekolah untuk lebih aktif dalam meningkatkan tugas sebagai pimpinan sekolah dan meningkatkan perannya dalam memberi motivasi kepada komite sekolah. Bagi guru agar memanfaatkan potensi di luar sekolah untuk mengembangkan komite sekolah. Bagi komite sekolah sebagai bahan informasi untuk mengambil keputusan dan membuat program perencanaan. Bagi Jurusan Administrasi Pendidikan diharapkan menambah kajian-kajian teori tentang komite sekolah. Bagi Peneliti untuk memperluas wawasan dan pemahaman tentang komite sekolah sekaligus memantapkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/3227

Actions (login required)

View Item View Item