Eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola berbahasa Indonesia dan Melayu-Malaysia / Aswan</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola berbahasa Indonesia dan Melayu-Malaysia / Aswan</p>

Aswan (2024) Eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola berbahasa Indonesia dan Melayu-Malaysia / Aswan</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Eufemisme dan disfemisme merupakan dua konsep penting dalam keilmuan linguistik dan semantik yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi manusia. Eufemisme yang sering digunakan dalam berbagai konteks komunikasi melibatkan penggantian kata-kata atau frasa yang dianggap kasar tidak sopan atau kurang pantas dengan kata-kata atau frasa yang lebih halus lembut atau netral. Sementara itu disfemisme melibatkan penggunaan bahasa yang kasar ofensif atau merendahkan untuk menyampaikan pesan yang mungkin lebih tegas atau langsung. Penggunaan kata-kata kasar untuk merujuk pada seseorang atau sesuatu yang dianggap negatif atau tidak layak. Kedua konsep ini memainkan peran penting dalam komunikasi memengaruhi cara kita menyampaikan pesan serta persepsi dan interpretasi yang diterima oleh penerima pesan. Dengan memahami eufemisme dan disfemisme kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan nuansa dalam penggunaan bahasa dalam berbagai situasi komunikatif. Penelitian tentang eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks pemahaman budaya bahasa dan dinamika media di kedua negara tersebut. Melalui analisis eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola diharapkan memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang strategi media massa mengelola informasi dan memengaruhi opini publik terhadap tim pemain dan peristiwa dalam dunia sepak bola. Indonesia dan Malaysia memiliki budaya sepak bola yang kuat dengan jutaan penggemar yang menyimak dan terlibat dalam perbincangan seputar pertandingan prestasi tim dan kontroversi yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu memahami bagaimana eufemisme dan disfemisme digunakan dalam berita sepak bola menjadi penting karena dapat memberikan wawasan tentang dinamika budaya dan sensitivitas sosial yang dapat mempengaruhi naratif yang dibentuk oleh media. Berita sepak bola merupakan salah satu bentuk media yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik dan memperkuat identitas budaya dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia. Dalam konteks ini bahasa yang digunakan dalam menyajikan berita sepak bola menjadi sangat penting karena dapat menggambarkan nilai-nilai budaya preferensi dan sensibilitas lokal. Salah satu aspek penting dari bahasa dalam berita adalah penggunaan eufemisme dan disfemisme. Berlandaskan bingkai tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia. Fokus penelitian terbagi atas tiga bagian yaitu (1) tipe eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia dan (2) fungsi eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia. Tinjauan terdahulu menunjukkan bahwa penelitian eufemisme dan disfemisme pada berita sepak bola Indonesia dan Malaysia belum dilakukan sehingga penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan bidang semantik. Teori yang digunakan adalah teori eufemisme disfemisme dan multiliterasi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang sejalan dengan tujuan penelitian untuk memberikan gambaran terkait eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia. Sumber data penelitian adalah media massa Indonesia dan Malaysia yang memuat berita sepak bola dalam konteks pertandingan sepak bola Piala AFF (Indonesia vs Malaysia). Adapun data yang ditemukan adalah 30 artikel berbahasa Indonesia dan 30 artikel berbahasa Melayu-Malaysia. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu identifikasi topik berita hingga verifikasi data. Analisis data penelitian yang digunakan adalah analisis data padan intralingual yakni membandingkan unsur eufemisme dengan unsur lain. Teknik analisis lanjutan yang digunakan adalah teknik analisis komponen makna dengan melacak makna berbasis Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penggunaan tipe dan fungsi eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia. Tipe eufemisme yang ditemukan dalam berita sepak bola Indonesia yaitu ekspresif figuratif flipansi kliping kolokial satu kata menggantikan kata lain dan sirkumlokusi. Tipe eufemisme yang ditemukan dalam berita sepak bola Malaysia yaitu ekspresif figuratif flipansi peminjaman istilah peribahasa dan satu kata menggantikan kata lain. Sementara itu tipe disfemisme yang ditemukan dalam berita sepak sepak bola Indonesia yaitu hiperbola jargon metafora satu kata menggantikan kata lain dan sirkumlokusi. Tipe disfemisme yang ditemukan dalam berita sepak bola Malaysia yaitu hiperbola peminjaman istilah satu kata menggantikan kata lain dam sirkumlokusi. Fungsi eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola Indonesia dan Malaysia. Terdapat delapan fungsi eufemisme yang ditemukan dalam berita sepak bola Indonesia yaitu nasionalisme kepaduan pujian penekanan skeptisme optimisme penghalus ucapan dan penyemangat. Sementara itu terdapat lima fungsi disfemisme yang ditemukan dalam berita sepak bola Malaysia yaitu nasionalisme kepaduan pujian penghalus ucapan dan kecurangan. Adapun fungsi disfemisme yangd ditemukan dalam berita sepak bola yaitu dramatisasi merendahkan menekanan suatu kondisi kedekatan dan kondisi buruk. Adapun disfemisme dalam berita sepak bola Malaysia yang ditemukan adalah dramatisasi kondisi buruk ekspresi kemarahan dan penekanan suatu kondisi. Simpulan penelitian mengungkapkan bahwa media Indonesia cenderung mendominasi penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam berita sepak bola dengan konteks Indonesia vs Malaysia. Hal ini disebabkan ideologi media massa kedua negara tersebut yang berbeda. Media Indonesia cenderung lebih bebas dalam menyampaikan narasi berita sedangkan media Malaysia terbatas dalam menyampaikan narasi berita. Hal tersebut disebabkan ideologi kedua negara tersebut media Indonesia diatur dalam kebebasan berpendapat sedangkan media Malaysia tidak bebas dalam berpendapat. Penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam konteks berita sepak bola menggambarkan dinamika hubungan antara kedua negara serta representasi identitas nasional dan budaya yang ingin disampaikan oleh masing-masing media. Dalam konteks sejarah Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah dan konteks sosial-politik yang sentimen sehingga ketika kedua negara tersebut bertemu dalam konteks apapun akan menjadi sebuah narasi berita yang besar.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 20 May 2024 04:29
Last Modified: 09 Sep 2024 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322411

Actions (login required)

View Item View Item