Konservasi hutan dalam novel raifa dalam dekapan selembu karya boy abdaz dan kekal karya Jalu Kancana sebagai model pendidikan peduli lingkungan melalui pembelajaran sastra / Setiya Hetty Wahyuningtiyas</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Konservasi hutan dalam novel raifa dalam dekapan selembu karya boy abdaz dan kekal karya Jalu Kancana sebagai model pendidikan peduli lingkungan melalui pembelajaran sastra / Setiya Hetty Wahyuningtiyas</p>

Wahyuningtiyas, Setiya Hetty (2023) Konservasi hutan dalam novel raifa dalam dekapan selembu karya boy abdaz dan kekal karya Jalu Kancana sebagai model pendidikan peduli lingkungan melalui pembelajaran sastra / Setiya Hetty Wahyuningtiyas</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Karya sastra yang bertemakan lingkungan alam lahir adanya hubungan hubungan yang erat antara manusia dan lingkungan alam. Selain menjadi sebuah tempat cerita-cerita fiksional lingkungan juga menjadi corak dalam sebuah karya sastra. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya kajian ekologi dalam karya sastra. Lingkungan merupakan salah satu aspek utama dalam kehidupan manusia selain itu lingkungan merupakan inti dari eksistensi seluruh makhluk hidup yang ada didalamnya. Adanya gejolak yang terjadi pada lingkungan merupakan bagian dari persoalan yang harus menjadi perhatian yang serius sehingga lingkungan dalam kondisi baik dapat memberikan keseimbangan pada kehiudpan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Kajian ini diharapkan dapat memperoleh sebuah ulasan secara global bagaimana sebuah karya sastra khususnya novel di Indonesia memiliki pengaruh dalam bidang ekologi. Penelitian ini memiliki kekhasan substansi untuk diteliti yakni penelitian ini selain mengungkap sikap masyarakat terhadap kerusakan hutan problematika konservasi hutan dan model konservasi hutan tetapi menunjukkan bentuk kepekaan tokoh-tokoh seperti melakukan reboisasi hutan rehabilitasi hutan secara berkala penghijauan gerakan sadar kawasan dan Program Agroforestry dalam melindungi menjaga lingkungan dan melestarikan hutan dalam novel Raifa Dalam Dekapan Selembu karya Boy Abdaz dan novel Kekal karya Jalu Kancana. Relevansi upaya konservasi (hutan) dapat diwujudkan dalam proses pembelajaran sastra di sekolah. Konservasi hutan dalam novel tersebut penting dikaji sebagai bahan pembelajaran sastra untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh siswa dalam meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kesadaan akan nilai-nilai lingkungan dan menghadapi isu permasalahan lingkungan. Kesadaran itu pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Sehingga kajian ekologis perlu dilakukan untuk menghadapi berbagai permasalahan lingkungan dan upya yang dilakukan untuk melidungi lingkungan dan alam dengan menggunakan perspektif ekokritik. Ekokritik merupakan kajian kritik sastra yang berusaha menilai dan mengkaji karya sastra dari kaca mata lingkungan melihat dampak krisis lingkungan terhadap fenomena sastra dan melihat hubungan timbal balik antara lingkungan dengan karya sastra. Ekologi bertujuan untuk menemukan pentingnya mengenai hubungan antara kegiatan timbal balik manusia dengan alam pada suatu komponen yang menuju pada saling ketergantungan sebagai komunitas alam. Konservasi hutan berfokus pada perlindungan spesies dari kepunahan pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati di hutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan sikap masyarakat terhadap kerusakan hutan problematika konservasi hutan dan model konservasi hutan dalam novel Raifa Dalam Dekapan Selembu karya Boy Abdaz dan novel Kekal karya Jalu Kancana. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Datanya berupa unit teks yang berwujud kalimat dan paragraf cerita yang mneggambarkan konservasi hutan dalam novel Raifa Dalam Dekapan Selembu karya Boy Abdaz dan novel Kekal karya Jalu Kancana. Hasil penelitian ini menggambarkan sikap masyarakat terhadap kerusakan hutan berupa (a) sikap positif yakni diversifikasi hutan rehabilitasi hutan secara berkala mobilisasi penduduk kawasan hutan sosialiasi siaga bencana sikap masyarakat terhadap kerusakan hutan secara tersirat maupun tersurat dalam novel ini untuk mengkampayekan gerakan peduli terhadap kelestarian hutan dan sejalan dengan program pemerintah saat ini dalam menggalakkan upaya melestarikan hutan seperti TAHURA(Taman Hutan Rakyat) PEKA Indonesia (Peduli Konservasi Alam Indonesia) YKAN (Yayasan Konservasi Alam Nasional) Greenpeace Indonesia WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) sedangkan (b) sikap negatif dapat diwujudkan dalam bentuk kurangnya sosialiasi bagi penebang hutan problematika konservasi hutan berupa (a) kesenjangan sosial hak atas pemanfaatan penguasaan dan pengeloahaan hutan (b) konflik kepemilikan lahan hutan antara masyarakat dan para oknum illegal. Hasil temuan pada model konservasi hutan berupa (a) reboisasi (b) penghijauan (c) kampanye sadar kawasan dan program save ciharus (d) program agroforesty yang mana setelah dilakukan percobaan selama beberapa tahun studi dan pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa penerapan teknik agroforestry di kawasan hutan dapat meningkatkan kualitas hutan. Berdasarkan ketiga fokus penelitian menjelaskan bahwa masyarakat dalam kedua novel tersebut acuh dann tidak peduli terhadap kelestarian hutan. Masyarakat sebagai penyangga hidup dalam hutan yang seharusnya sadar akan pentingnya menjaga hutan dengan sebaik-baiknya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 28 Aug 2023 04:29
Last Modified: 09 Sep 2023 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322381

Actions (login required)

View Item View Item