Zahra, Titah Fatimah (2023) Proses belajar perempuan pandalungan dalam merespon budaya paternalistik (studi multisitus di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo) / Titah Fatimah Zahra</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Budaya paternalistik selama ini menjadi ciri dari masyarakat patriarki yang menempatkan perempuan sebagai makhluk subordinari dengan kedudukannya lebih rendah dari laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan guna melihat bagaimana proses belajar perempuan pandalungan dalam merespon budaya paternalistik dengan studi multisitus di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. Tujuan penelitian ini sendiri dibagi menjadi dua yaitu 1) untuk melihat motif perempuan pandalungan tidak mau berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan 2) bagaimana proses belajar yang dilakukan perempuan pandalungan untuk keluar dari budaya paternalistik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model pendekatan studi multisitus dan teknik pengumpulan data berupa observasi wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari 8 orang perempuan di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan . Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan beberapa tahapan yaitu tahap pengumpulan data tahap reduksi data tahap penyajian data dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah motif perempuan pandalungan di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo tidak mau berkontribusi dalam pembangunan di masyarakat dikarenakan adanya ketimpangan antara keinginan dan kemampuan yang dimiliki serta dukungan keluarga dan masyarakat yang mempengaruhi pengambilan keputusan perempuan pandalungan. Proses belajar perempuan pandalungan di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo untuk keluar dari budaya paternalistik dilihat melalui tiga proses belajar masyarakat terhadap budaya yaitu yang pertama proses perempuan pandalungan meyakini menumbuhkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada yang disebut proses internalisasi kedua proses perempuan pandalungan berinteraksi dengan lingkungan sosial sehingga dapat menentukan nilai yang perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan disebut proses sosialisasi dan ketiga proses perempuan pandalungan menambah pengalaman serta pemahaman melalui adat istiadat dan kebiasaan yang dilakukan yang disebut proses enkulturasi dimana antara perempuan pandalungan di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo memiliki proses belajar yang sebagian besar mirip meskipun tidak sama persis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S2 Pendidikan Luar Sekolah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 02 Feb 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322141 |
Actions (login required)
View Item |