Analisis kesesuaian antara metode motivasi dengan motivasi kerja salesman Auto 2000 Probolinggo dengan menggunakan teori Herzberg / Ulfa Hidayati - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis kesesuaian antara metode motivasi dengan motivasi kerja salesman Auto 2000 Probolinggo dengan menggunakan teori Herzberg / Ulfa Hidayati

Hidayati, Ulfa (2016) Analisis kesesuaian antara metode motivasi dengan motivasi kerja salesman Auto 2000 Probolinggo dengan menggunakan teori Herzberg / Ulfa Hidayati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Hidayati Ulfa. 2016. Analisis Kesesuaian Antara Metode Motivasi dengan Motivasi Kerja Salesman AUTO2000 Probolinggo dengan Menggunakan Teori Herzberg. Skripsi Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Syihabudhin S.E. M.Si. (II) Elfia Nora S.E. M.Si. Kata Kunci metode motivasi motivasi kerja teori Herzberg Motivasiadalah sekelompok faktoryangmenyebabkan individu berperilaku dalam cara-cara tertentu dalam sebuahperusahaan motivasi karyawan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Dengan demikian penting bagi pihak manajemen untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi karyawannya dalam bekerja. Salah satu teori motivasi yang dikembangkan pada periode subur perkembangan konsep-konsep motivasi tahun 1950-an adalah teori motivasi dua faktor Herzberg. Dari hasil penelitian yang dilakukannya Herzberg merumuskan dua faktor tentang motivasi yaitu hygiene factors dan motivation factors. Hygiene factorsadalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah yang terdiri dari teknik pengawasan kompensasi keamanan dan keselamatan kerja kondisi kerja kebijakan perusahaan dan hubungan antar pribadi. Sedangkan motivation factors adalahfaktor-faktor motivator yang yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan itu sendiri prestasi yang diraih peluang untuk maju pengakuan orang lain dan tanggung jawab.Merujuk pada teori motivasi dua faktor Herzberg tersebut peneliti melihat adanya faktor-faktor pemeliharaan dan faktor-faktor motivator tersebut pada metode yang diterapkan oleh pihak manajemen AUTO2000 Probolinggo dalam memotivasi karyawan bagian salesman.Di samping itu dari hasil pengamatan sementara yang dilakukan oleh peneliti terdapat indikasi beberapa metode yang diterapkan oleh pihak manajemen AUTO2000 Probolinggo tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh salesman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara metode motivasi yang digunakan oleh pihak manajemen dengan motivasi salesman di AUTO2000 Probolinggo dengan menggunakan teori motivasi dua faktor Herzberg.Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif karena penelitian ini bersifat non hipotesis melainkan mengeksplorasi kondisi yang sebenarnya terjadi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor pemeliharaan dan faktor-faktor motivator dari teori motivasi dua faktor Herzberg terdapat dalam metode motivasi yang digunakan oleh pihak manajemen AUTO2000 Probolinggo untuk memotivasi karyawan bagian salesman. Selanjutnya dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa terdapat kesenjangan yang cukup besar antara skala prioritas metode motivasi yang digunakan oleh pihak manajamen AUTO2000 Probolinggo dengan skala prioritas tingkat kepentingan salesman pada beberapa faktor motivasi. Faktor-faktor yang memiliki kesenjangan yang cukup besar tersebut adalah faktor tanggung jawab kebijakan perusahaan dan teknik pengawasan. Menurut hasil analisis peneliti kesenjangan ini terjadi karena beberapa alasan diantaranya adalah (1) Adanya perbedaan sudut pandang antara pihak manajemen dengan salesman dalam memandang keutuhan suatu faktor. Pada faktor tanggung jawab misalnya pihak manajemen memandang faktor tersebut sebagai bagian dari faktor kebijakan perusahaan sebaliknya salesman memandang faktor tersebut sebagai suatu faktor yang utuh yang bukan merupakan bagian dari faktor lainnya. (2) Adanya perbedaan prioritas terhadap faktor-faktor metode motivasi tersebut. Pihak manajemen lebih mendahulukan sebagian besar hygiene factors sebaliknya salesman lebih memprioritaskan sebagian besar motivation factors.(3) Adanya perbedaan penilaian terhadap arti penting suatu faktor untuk memotivasi salesman dalam bekerja. Pada faktor teknik pengawasan misalnya pihak manajemen menilai bahwa untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal pengawasan dan evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus. Sebaliknya salesman menilai bahwa teknik pengawasan yang terlalu sering membuat salesman merasa tertekan dan menimbulkan rasa tidak dipercaya karna pengawasan atau pemantauan dilakukan terlalu ketat. Saran untuk pihak manajemen AUTO2000 Probolinggo adalah mengurangi intensitas pelaksanaan briefing pagi menjadi 2 hari sekali hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi tingkat kebosanan salesman terhadap kemonotonan pelaksanaan briefing dan memberikan waktu yang lebih panjang bagi salesman untuk menunjukkan adanya progress yang lebih baik. Disamping itu sebagai upaya membangun hubungan yang baik dengan tim sales penting bagi Sales Supervisor untuk meluangkan waktu mendekati salesman dan menjaga kestabilan emosional dalam menghadapi tim sales serta mengurangi mengulang-ngulang peneguran atas kesalahan yang sama karena hal ini justru menimbulkan demotivasi bagi salesman.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Manajemen
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 28 Jun 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/31809

Actions (login required)

View Item View Item