Peran serta orang tua dalam meningkatkan mutu pendidikan studi kasus di SDN Muneng Leres I Sumberasih Probolinggo / Sri Pangestu - Repositori Universitas Negeri Malang

Peran serta orang tua dalam meningkatkan mutu pendidikan studi kasus di SDN Muneng Leres I Sumberasih Probolinggo / Sri Pangestu

Sri Pangestu (2009) Peran serta orang tua dalam meningkatkan mutu pendidikan studi kasus di SDN Muneng Leres I Sumberasih Probolinggo / Sri Pangestu. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Para remaja berada pada taraf mencari indentitas mengalami masalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja pada umumnya sangat rentan pada pengaruh eksternal proses pencarian jati diri menyebabkan remaja mudah sekali terombang-ambing dan makin sulit menentukan tokoh panutannya. Kondisi jiwa yang labil juga menyebabkan remaja mudah sekali terpengaruh. Mereka cenderung mengambil jalan pintas tanpa memikirkan dampaknya. Dalam hal ini melakukan kenakalan-kenakalan. Kenakalan-kenakalan tersebut banyak dilakukan oleh para remaja tidak terkecuali para siswa sekolah menengah umum. Banyaknya kenakalan yang dilakukan oleh remaja dapat disebabkan karena mereka mempunyai persepsi yang kurang tepat mengenai kenakalan remaja itu sendiri. Persepsi tiap remaja dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi diri dan lingkungan yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Sumenep dan SMA PGRI Sumenep sebab ada hal-hal yang berbeda dari kedua sekolah tersebut yang kemungkinan dapat menyebabkan perbedaan persepsi di antara para siswanya. SMA Negeri I Sumenep merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di Sumenep sedangkan SMA PGRI Sumenep merupakan salah satu sekolah swasta. Perbedaan lain juga didapatkan dari jumlah dan keadaan siswa serta kebijakan-kebijakan yang ada di kedua sekolah tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) persepsi siswa SMA Negeri I Sumenep mengenai kenakalan remaja (2) pesepsi siswa SMA PGRI Sumenep mengenai kenakalan remaja dan (3) perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa SMA Negeri I Sumenep dan SMA PGRI Sumenep. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri I Sumenep dan SMA PGRI Sumenep. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri Sumenep dan SMA PGRI Sumenep yang diambil secara Purpossive. Besarnya sampel ditetapkan dengan menggunakan teknik Proportional Sampling yang diambil sesuai dengan proporsi kelas. Pengambilan sampel tiap kelas dilakukan secara Random Sampling. Pengambilan sampel untuk siswa SMA Negeri I Sumenep ditetapkan sebesar 25 % dari 291 siswa sekitar 73 siswa sedangkan untuk siswa SMA PGRI sumenep dengan menggunakan sampel total yaitu 43 siswa sebab jumlahnya yang sangat terbatas. Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah angket berstruktur dengan 4 (empat) skala jawaban. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis persentase dan Uji-t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa cukup banyak (41 1 %) siswa SMA Negeri I Sumenep yang memiliki persepsi sangat tepat mengenai kenakalan remaja cukup banyak (58 9 %) siswa yang memiliki persepsi tepat dan sangat sedikit yaitu masing-masing sebesar 0 % siswa SMA Negeri I Sumenep yang memiliki persepsi kurang tepat dan tidak tepat mengenai kenakalan remaja sedangkan di SMA PGRI Sumenep diketahui bahwa sedikit (23 3 %) siswa SMA PGRI Sumenep yang memiliki persepsi sangat tepat mengenai kenakalan remaja sangat sedikit yaitu masing-masing sebesar 16 3 % siswa yang memiliki persepsi tepat dan tidak tepat mengenai kenakalan remaja dan cukup banyak (44 2 %) siswa SMA PGRI Sumenep yang memiliki persepsi kurang tepat mengenai kenakalan remaja. Hasil analisis Uji-t diperoleh t-hitung (t-value) sebesar 14 401 dengan koefisien probabilitasnya (P) 0 000. Jika (P) dari 0 05 maka Hipoteisi Nihil (Ho) ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima sedangkan jika (P) 0 05 maka Hipotesis Nihil (Ho) diterima dan Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak. Hasil penelitian menunjukkan (P) 0 000 0 05 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa SMA Negeri I Sumenep dan SMA PGRI Sumenep. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis mengemukakan beberapa saran kepada (1) Kepala Sekolah mengingat pentingnya peranan Bimbingan dan Konseling di sekolah maka diharapkan Kepala Sekolah memberikan kebijakan yang optimal bagi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Kebijakan tersebut dapat berupa penyediaan sarana dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk memperbaiki dan meningkatkan persepsi mengenai kenakalan remaja. Fasilitas-fasilitas tersebut misalnya penyediaan papan bimbingan dan majalah sekolah (2) Konselor sebagai pembimbing di sekolah hendaknya memberikan layanan informasi dalam bidang bimbingan pribadi dan sosial khususnya mengenai konsep-konsep kenakalan remaja sehingga dapat memperbaiki persepsi siswa mengenai kenakalan remaja. Selanjutnya perlu dilakukan fungsi pengembangan untuk meningkatkan persepsi siswa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perilaku siswa (3) Guru sebagai seorang guru hendaknya juga bekerja sama dengan konselor dalam penanaman nilai-nilai moral dan sosial sehingga perilaku moral siswa dapat lebih baik. Guru juga perlu memantau apakah hasil persepsi siswa yang tepat mengenai kenakalan remaja juga diikuti dengan sikap yang tepat pula (4) Orang tua sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama hendaknya juga memberikan bimbingan dan pendidikan agama dan membentuk kebiasaan yang baik sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan persepsi remaja mengenai kenakalan remaja (5) Remaja sebagai penerus bangsa hendaknya mencari informasi mengenai berbagai konsep statement kenakalan dari yang paling kecil sehingga dapat menambah wawasan dan dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang merugikan. Hal ini juga perlu dilakukan oleh remaja yang memiliki persepsi lebih tepat agar dapat menambah pengetahuannya (6) Peneliti lanjutan penelitian mengenai kenakalan remaja di Sumenep masih jarang dilakukan sehingga bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai kenakalan remaja hendaknya memperluas ruang lingkup penelitian mencari hubungan antara kenakalan remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta meneliti sekolah yang mempunyai latar belakang berbeda seperti STM SMK atau MAN.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S1 Administrasi Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Jan 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/3100

Actions (login required)

View Item View Item