Liswandari, Ariski Vevi Liswandari (2023) Etnobotani tumbuhan obat masyarakat suku sumba di kabupaten sumba tengah provinsi nusa tenggara timur / ARISKI VEVI LISWANDARI. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Indonesia salah satu negara megabiodiversitas yang mempunyai tingkat keragaman spesies sangat tinggi. Keragaman spesies ini terdiri atas fauna dan flora. Diketahui keragaman flora di Indonesia telah mencapai sekitar plusmn 30.000 jenis spesies namun tidak semua jenis spesies tumbuhan ini telah teridentifikasi. Penyebab tingginya keragaman jenis tumbuhan di Indonesia dikarenakan adanya letak geografis Indonesia yang dilalui oleh garis khatulistiwa dan Indonesia memiliki iklim tropis (Aryani 2017). Penyebab tersebut menimbulkan munculnya keanekaragaman pada jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagain besar masyarakat setempat telah lama tinggal di suatu tempat tersebut dan memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan untuk berbagai macam tujuan seperti pengobatan (Jadid et al. 2020) (Z. I. Navia et al. 2021) bahkan juga dimanfaatkan untuk makanan ((Elfrida et al. 2020) (Zidni Ilman Navia et al. 2020) (Suwardi Navia Harmawan Nuraini et al. 2020) (Suwardi Navia Harmawan Syamsuardi et al. 2020) (Z. I. Navia et al. 2021) keperluan atau perlengkapan untuk upacara adat serta adapula yang memanfaatkan tumbuhan untuk menghasilkan pendapatan rumah tangga (Suwardi Navia Harmawan Nuraini et al. 2020). Dikabupaten Sumba Tengah tumbuhan telah banyak digunakan untuk pengobatab oleh Suku Sumba. Suku Sumba merupakan masyarakat lokal yang mendiami Pulau Sumba salah satunya yang berada di Kabupaten Sumba Tengah. Mayoritas masyarakat Suku Sumba masih memiliki interaksi erat dengan alam salah satunya masih menggunakan tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional ini telah dilakukan sejak lama dan sudah menjadi sebuah tradisi secara turun temurun pada adat istiadat Suku Sumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis tumbuhan obat mengetetahui nilai kegunaan/ Use Value Spesies (UVS) dan nilai keragaman/ Index Cultural Significant (ICS) nilai penyakit/ Fidelity Level (FL) dan persepsi serta apresiasi masyarakat Suku Sumba tentang tumbuhan obat. Interaksi antara manusia dan tumbuhan ini telah lama digambarkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi peradaban manusia khususnya di bidang medis (Yeung et al. 2020). Dari perspektif ilmiah interaksi antara manusia dan tumbuhan sepanjang waktu didokumentasikan dalam studi etnobotani (McClatchey et al. 2009) (S uuml ntar 2020). Etnobotani mempelajari tentang hubungan manusia dengan tumbuhan. Etnobotani juga menggambarkan dan menjelaskan tentang keterkaitan antara budaya dan nilai guna tumbuhan bagaimana tumbuhan itu digunakan dirawat dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia contohnya sebagai makanan obat kosmetik pewarna pakaian upacara adat dan dalam kehidupan masyarakat (Ciciria 2015). Rancangan penelitian dalam penelitian ini berupa metode deskriptif eksploratif dan penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan wawancara yang dilakukan dengan cara open ended yang berpedoman pada daftar pertanyaan. Penelitian ini menggunakan teknik sampling yang bersifat snowball sampling. Dalam penelitian ini menggunakan Snowball sampling yang berjenis Snowball Sampling Non-Diskriminatif Eksponensial. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2022 di Kabupaten Sumba Tengah di 12 desa antara lain Makata Keri Anakalang Manurara Dasa Elu Anapalu Umbu Mamijuk Umbu Pabal Padira Tana Ngadu Olu Wangga Waiyengu Wendewa Barat dan Manu Wolu. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif mengenai spesies tumbuhan obat analisis pemanfaatan tumbuhan obat (Index Cultural Significance (ICS) Use Value Species (UVS) Family Use Value (FUV) Fidelity Level (FL) Persepsi dan Apresiasi dan konservasi tumbuhan obat. Hasil penelitian ini telah ditemukan keanekaragaman tumbuhan obat sebanyak 116 spesies dengan 50 family. Tumbuhan tersebut sebagian besar ditemukan di pekarangan rumah. Berdasarkan dari analisis UVS diketahui nilai tertinggi yaitu Sambiloto/ A. paniculata Ness (5.60) sedangkan nilai ICS tertinggi Pepaya/ C. papaya L (850). Nilai penyakit tertinggi terdapat pada Cinta buah (100%) yang digunakan untuk obat ginjal. Hasil dari nilai persepsi dan apresiasi menunjukkan bahwa persentase pengguaan tumbuhan obat lebih besar dibandingkan dengan penggunaan obat medis sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan tumbuhan obat masih digunakan hingga saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian dasar tentang etnobotani tumbuhan obat pada Suku Sumba di Kabupaten Sumba Tengah dan perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas dari hasil penelitian tumbuhan obat perlu diadakan penelitian mengenai beberapa kandungan senyawa bahan aktif yang berada di beberapa tumbuhan obat serta perlu adanya tindakan lanjutan mengenai konservasi terhadap tumbuhan obat yang berada di Kabupaten Sumba Tengah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 30 Aug 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/305198 |
Actions (login required)
View Item |