Penerapan metode Z-score untuk mendeteksi posisi kebangkrutan keuangan perusahaan (studi kasus pada perusahaan rokok yang go public di BEJ tahun 2003-2006) / Badiul Laily - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan metode Z-score untuk mendeteksi posisi kebangkrutan keuangan perusahaan (studi kasus pada perusahaan rokok yang go public di BEJ tahun 2003-2006) / Badiul Laily

Badiul Laily (2009) Penerapan metode Z-score untuk mendeteksi posisi kebangkrutan keuangan perusahaan (studi kasus pada perusahaan rokok yang go public di BEJ tahun 2003-2006) / Badiul Laily. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penilaian kesehatan dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Dari hasil tersebut perusahaan dapat menyusun rencana dan mengambil keputusan untuk masa yang akan datang. Analisis yang biasa dipakai untuk mengetahui kesehatan perusahaan adalah analisis kinerja perusahaan melalui perhitungan rasio keuangan (univariate). Tahun 1968 Edward I Altman menemukan model baru yang merupakan analisis multivariate karena menggabungkan beberapa rasio keuangan menjadi satu kelompok yang dinamakan Multiple Discriminant Analysis (MDA) atau biasa disebut Z-Score. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dan potensi kebangkrutan perusahaan rokok yang terdaftar di BEJ berdasarkan Analisis Diskriminan Altman (Z-Score) periode 2003-2006. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Analisis yang digunakan adalah model multivariate Z-Score dengan teknik analisis statistik deskriptif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2006. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari ICMD Pojok BEJ Universitas Brawijaya Malang berupa laporan neraca dan laporan laba/rugi dari masing-masing perusahaan rokok selama kurun waktu empat tahun. Hasil penelitian dapat disimpulKan bahwa Kinerja keuangan Perusahaan rokok terbaik dimiliki oleh PT. HM Sampoerna Tbk terlihat dari laba yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan kinerja keuangan terburuk dimiliki oleh PT. BAT Indonesia Tbk yang semakin lama kondisi keuangannya mengalami penurunan. PT. HM Sampoerna Tbk dan PT. Gudang Garam Tbk memiliki potensi non bangkrut sedangkan kondisi grey area dimiliki oleh PT. BAT Indonesia Tbk karena nilai Z-Score yang tidak stabil dan rendah bahkan negatif sehingga perusahaan mengalami kerugian. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar perusahaan yang berada dalam kategori grey area agar memperbaiki manajemen dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan melakukan penelitian pasar meningkatkan laba melakukan promosi untuk menaikkan penjualan menyeimbangkan modal dengan utang-piutang sehingga nantinya nilai Z dapat mengalami kenaikan dan untuk selanjutnya dapat terhindar dari kategori grey area atau rawan bangkrut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Manajemen
Depositing User: library UM
Date Deposited: 30 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/30224

Actions (login required)

View Item View Item