Analisis perbedaan kinerja keuangan dengan metode Du Pont pada perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah go public (studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ tahun 2001) / Yany Purnamasari - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis perbedaan kinerja keuangan dengan metode Du Pont pada perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah go public (studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ tahun 2001) / Yany Purnamasari

Yany Purnamasari (2009) Analisis perbedaan kinerja keuangan dengan metode Du Pont pada perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah go public (studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEJ tahun 2001) / Yany Purnamasari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menggunakan tenaga kerja (jasa karyawan) dan membeli sejumlah jasa lainnya dalam menghasilkan dan mejual produk yang dibuatnya. Perusahaan manufaktur mempunyai prospek yang cukup baik karena produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan umum masyarakat sehingga permintaan produk tersebut mengalami peningkatan dan pada era globalisasi ini jumlah perusahaan manufaktur dalam dunia bisnis semakin bertambah. Hal ini menyebabkan adanya persaingan yang sangat ketat terutama bagi perusahaan manufaktur yang go public pada era globalisasi saat ini. Tujuan perusahaan melakukan go public adalah supaya dapat meningkatkan kinerja perusahaannya sehingga dengan peningkatan ini perusahaan mampu menghadapi persaingan. Untuk mengetahui adanya peningkatan kinerja perusahaan maka perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode Du Pont yang mana merupakan suatu analisis yang mengukur profitabilitas melalui hasil interaksi antara marjin laba dan perputaran total aktiva yang akan menghasilkan tingkat pengembalian investasi. Apabila unsur financial leverage dimasukkan dalam metode ini akan menghasilkan tingkat pengembalian atas ekuitas. Dalam kenyataannya tidak semua perusahaan manufaktur mengalami peningkatan kinerja setelah melakukan go public. Hasil temuan penelitian Rizani (2003) menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan manufaktur sesudah go public tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sebelum go public. Namun temuan penelitian Yuliana (2006) menunjukkan hasil bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan mengalami peningkatan. Dari beberapa penelitian tersebut maka menunjukkan hasil yang bervariasi. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah go public. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitaif yang artinya bahwa penelitian ini berusaha memperoleh informasi dari data kuantitatif dimana harganya berubah-ubah atau bersifat variabel. Penelitian ini ditempuh untuk menilai tingkat kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ yang diukur dengan pendekatan Du Pont. Analisis data yang digunakan adalah metode komparatif dengan perbandingan secara pooling yaitu untuk mengetahui ada tidak perbedaan kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang listing di BEJ sebelum dan sesudah go public. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 9% ( 61537 0 09). HASIL Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan manufaktur sebelum go public dilihat dari segi ROI semakin meningkat yaitu pada tahun 1998-2000 diperoleh angka sebesar 5 30 9 29 dan 11 59. Sedangkan pada periode sesudah go public nilainya mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat yaitu pada tahun 2002-2004 diperoleh angka sebesar 2 38 -1 67 dan 4 55. Selanjutnya kinerja perusahaan manufaktur yang dilihat dari segi financial leverage pada periode sebelum go public menunjukkan hasil yang semakin menurun yaitu 89 93 78 35 dan 55 64 dan pada periode sesudah go public menunjukkan nilai yang semakin meningkat yaitu 36 74 37 97 dan 42 97. Untuk kinerja perusahaan manufaktur yang dilihat dari segi ROE pada periode sebelum go public menunjukkan nilai berfluktuasi dan cenderung meningkat dengan perolehan nilai sebesar 24 07 11 40 dan 24 52 sedangkan pada periode sesudah go public menunjukkan nilai yang juga berfluktuasi dan cenderung meningkat dengan perolehan nilai sebesar 2 97 -4 90 dan 7 35. Hasil uji statistik yang menggunakan uji t atas ROI diperoleh hasil t hitung sebesar 0 534 menghasilkan t-hitung sebesar 0 534 dengan taraf signifikansi 0 616. Hal ini berarti Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara ROI sebelum dan sesudah go public. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan peningkatan dan penurunan yang dialami pada saat sebelum dan sesudah go public tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. Sedangkan untuk uji statistik pada financial leverage menghasilkan t-hitung sebesar 2 136 dengan taraf signifikansi 0 086. Hal ini berarti Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara financial leverage sebelum dan sesudah go public. Adanya perbedaan ini dikarenakan oleh peningkatan dan penurunan yang terjadi pada saat sebelum dan sesudah go public banyak mengalami perubahan yang berarti.Uji statistik untuk return on equity (ROE) yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 di atas menghasilkan t-hitung sebesar 1 072 dengan taraf signifikansi 0 150. Hal ini berarti Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara ROE sebelum dan sesudah go public. Secara keseluruhan diperoleh hasil t-hitung sebesar 1 367 dengan taraf signifikansi 0 230. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dimana berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan sebelum dan sesudah go public. PEMBAHASAN Hasil perhitungan ROI perusahaan manufaktur pada periode sebelum go public menunjukkan hasil semakin meningkat. Peningkatan ROI ini disebabkan karena meningkatnya tingkat laba bersih perusahaan sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata net profit margin. Walaupun nilai rata-rata total assets turnover tidak mengalami peningkatan dan cenderung stabil tetapi dengan meningkatnya nilai profit margin maka sudah dapat meningkatkan nilai ROI. Peningkatan dan penurunan dari net profit margin dan total assets turnover sangat mempengaruhi tingkat return on investment (ROI) suatu perusahaan karena pada metode du pont nilai ROI diperoleh dari hasil interaksi antara kedua komponen tersebut. Sehingga dalam meningkatkan nilai ROI perusahaan dapat memilih dengan cara menaikkan net profit margin dan mempertahankan total assets turnover menaikkan total asets turnover dan mempertahankan net profit margin atau dengan cara menaikkan keduanya (Hanafi dan Halim 2003 90). Pada periode sesudah go public bisa diakatakan cukup baik walaupun nilainya pernah mengalami penurunan tetapi pada akhirnya perusahaan mampu meningkatkan kembali nilai ROI-nya. Dilihat dari segi financial leverage pada periode sebelum menunjukkan bahwa kinerja keuangan dinilai dari segi financial leverage sudah cukup baik karena leverage keuangan perusahaan pada periode sebelum go public mengalami penurunan Penurunan nilai leverage ini disebabkan karena nilai total hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva terus menurun sedangkan total aktiva yang dibiayai terus meningkat. Selain itu menurunnya financial leverage ini dikarenakan perusahaan akan melakukan go public dimana perusahaan harus mempersiapkan diri dengan menampilkan kinerja yang bagus supaya dapat menarik para investor dan kreditor dan dengan financial leverage yang rendah berarti kapasitas hutang perusahaan bertambah. Hal ini berarti perusahaan berhasil meningkatkan total aktivanya dengan jumlah hutang tertentu. Semakin kecil hutang perusahaan maka semakin kecil juga bunga yang akan dibayar dan akan semakin kecil pula risiko keuangan perusahan. Namun dalam keadaan tertentu misalnya dalam keadaan ekonomi yang buruk kemungkinan kesempatan pemegang saham untuk memperoleh pengembalian atas ekuitas yang tinggi sangat rendah. Sedangkan pada periode sesudah go public diketahui bahwa kondisi kinerja keuangan bisa dikatakan cukup baik. Walaupun nilainya mengalami peningkatan tetapi peningkatan yang dialami masih tergolong stabil karena peningkatannya tidak besar. Meningkatnya nilai financial leverage ini disebabkan oleh meningkatnya nilai total hutang tetapi perusahaan berhasil mengelola hutang tersebut sehingga menghasilkan total aktiva yang tinggi. Jadi meningkatnya total hutang juga diiringi dengan meningkatnya total aktiva. Dalam hal ini mengingat bahwa sesudah go public keadaan ekonomi Indonesia sudah mulai membaik maka dengan leverage yang meningkat perusahaan memiliki hasil pengembalian yang tinggi. Dilihat dari segi ROE dapat diketahui bahwa kondisi kinerja keuangan pada periode sebelum go public perusahaan sudah cukup baik. Walaupun pernah mengalami penurunan tetapi nilai ROE berhasil ditingkatkan kembali. Hal ini berarti perusahaan mampu menggunakan modalnya dengan maksimal sehingga dapat meningkatkan kembali tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham. Begitu pula kondisi kinerja keuangan pada saat susudah go public yang dinilai dari segi ROE bisa dikatakan cukup baik. Walaupun mengalami fluktuasi tetapi pergerakannya cenderung naik. Dengan meningkatnya nilai ROE mencerminkan bahwa perusahaan berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dengan menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ROI sebelum dan sesudah go public. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan oleh peningkatan dan penurunan nilai ROI yang dialami pada saat sebelum dan sesudah go public tidak banyak mengalami perubahan. Walaupun nilai profit margin dan total assets turnover mengalami perubahan tetapi perubahan ini belum dapat menghasilkan tingkat pengembalian terhadap investasi yang lebih baik dari pada sebelum go public. Hal ini berarti dinilai dari segi ROI perusahaan belum mengalami perubahan kinerja yang begitu berarti walaupun telah melakukan go public. Sedangkan dilihat dari segi financial leverage diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara financial leverage sebelum dan sesudah go public. Perbedaan disebabkan adanya perubahan nilai terhadap financial leverage pada periode sebelum dan sesudah perusahaan melakukan go public. Pada sebelum go public diketahui bahwa nilai-nilai financial leverage lebih tinggi dari pada sesudah go public. Hal ini dikarenakan oleh pada periode sebelum go public total aktiva yang dibiayai oleh hutang lebih rendah daripada sesudah go public. Semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin besar modal pinjaman yang digunakan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan (Syamsuddin 1985 48). Atau dengan kata lain jika rasio hutang tinggi dalam hal ini pemilik mempunyai dana sendiri yang terlalu kecil pada kegiatan bisnisnya dan mungkin perlu menggunakan dana dari pemasok yang akan meningkatkan kewajiban lancar dan menurunkan rasio lancar (Weston dan Copeland 1994 242). Perbedaan dimana financial leverage sebelum go public lebih tinggi dari pada setelah go public ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menekan risiko apabila kondisi ekonomi sedang menurun namun juga kemungkinan terjadi rendahnya tingkat hasil pengembalian apabila kondisi ekonomi sedang membaik. Namun secara makro rendahnya nilai rasio hutang pada periode sesudah go public ini merupakan suatu hal yang akan dikhawatirkan oleh pemilik perusahaan. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia sudah mulai membaik sehingga pemilik akan beriksiko mendapat tingkat pengembalian yang rendah. Dilihat dari segi ROE maka diperoleh hasil bahwa tidak adanya perbedaan ini dikarenakan perubahan yang terjadi pada nilai ROE pada periode sebelum dan sesudah go public tidak terlalu mengalami peningkatan dan penurunan yang begitu terlihat. Hal ini berarti pada saat sesudah melakukan go public kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh aset dan investasi untuk menghasilkan keuntungan bagi para pemegang sahamnya tidak mengalami perubahan atau perbaikan dari periode sebelum melakukan go public. Secara keseluruhan kinerja keuangan dilihat dari segi ROI financial leverage dan ROE diperoleh hasil bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dan sesudah go public. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan peningkatan dan penurunan yang terjadi pada nilai ROI financial leverage dan ROE tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Walaupun tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah go public tetapi pada tahun 2003 masih terjadi perubahan yang sedikit berbeda. Perubahan ini terjadi pada nilai return on investment yang bernilai negatif dan merupakan penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan disebabkan oleh laba bersih bernilai negatif atau perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar sehingga berpengaruh pada rendahnya nilai net profit margin pada tahun tersebut. Rendahnya nilai profit margin menunjukkan rendahnya pengawasan terhadap biaya dimana penjualan terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu sehingga perusahaan mengalami kerugian (Hanafi dan Halim 2003 84). Penurunan ini mengakibatkan nilai return on equity juga mengalami penurunan. Dengan ini dapat dikatakan pada tahun 2003 kondisi kinerja keuangan perusahaan tergolong kurang baik karena kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh aset dan dananya untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan pemegang saham masih rendah. Dalam penelitian ini tidak terjadi perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara periode sebelum dan sesudah go public setelah melakukan go public. Hal ini berarti perusahaan sampel masih belum mampu melakukan perubahan terhadap kinerja keuangannya dimana perusahaan pada periode sesudah go public tidak meningkatkan ROI dan ROE namun hanya mencari tambahan dana. Sedangkan dengan go public diharapkan perusahaan mengalami suatu perubahan dengan mendapat tambahan dana yang dapat digunakan untuk ekspansi memperbaiki struktur permodalan meningkatkan investasi di anak perusahaan melunasi sebagian hutang dan meningkatkan modal kerja (Darmadji dan fakhruddin 2001 44). Dengan kata lain setelah go public diharapkan kinerja kuangan perusahaan dapat meningkat baik dinilai dari segi return on investment dan financial leverage yang berpengaruh pda tingginya niali ROE. Karena semakin tinggi return on investment maka semakin baik kondisi perusahaan tersebut (Syamsuddin 1985 56). Hal ini didukung oleh penelitian Fitriana (2004) dimana kinerja PT. Semen Gresik Tbk sesudah go public lebih baik dari perusahaan semen lainnya karena return on investment sesudah go public lebih tinggi dari pada sesudah go public. Seperti pada penjelasan pada Bab II bahwa cara meningkatkan ROI adalah dengan menaikkan profit margin dan mempertahankan perputaran aktiva dengan menaikkan perputaran aktiva dan mempertahankan profit margin atau dengan menaikkan keduanya. Tetapi semakin tinggi leverage keuangan belum tentu menggambarkan bahwa kondisi perusahaan tersebut baik semakin tinggi leverage keuangan maka akan semakin besar risiko perusahaan untuk rugi apabila ekonomi memburuk dan semakin tinggi tingkat pengembalian apabila ekonomi membaik (Weston dan Copeland 1994 228). Semakin tinggi return on equity maka semakin baik kondisi perusahaan tersebut dan cara untuk meningkatkan ROE adalah dengan menaikkan ROI menaikkan financial leverage atau menaikkan ROI dan hutang secara bersamaan (Hanafi dan Halim 2003 90-91). Seperti pada penjelasan sebelumnya bagi para investor tentunya akan mempertimbangkan kondisi kinerja perusahaan sebelum menanamkan modalnya. Sehingga bagi perusahaan yang kuat dan kinerjanya baik maka akan lebih mudah mendapatkan dana dari para investor. Dan dalam penelitian ini jangka waktu yang digunakan masih relatif pendek sehingga kemungkinan belum mencerminkan adanya perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah go public. Sedangkan perusahaan yang melakukan go public perlu untuk beradaptasi atas keadaan yang berbeda setelah melakukan go public dimana mereka dituntut untuk lebih terbuka dan tanggung jawab yang lebih besar kepada pemegang saham karena setelah melakukan go public suatu perusahaan akan lebih dikenal masyarakat dan apabila perusahaan dikatakan dalam kondisi yang baik tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak investor yang bersedia menanamkan modalnya. Serta dalam penelitian ini belum mengkaji secara lanjut mengenai pengaruh ROI dan financial leverage terhadap ROE. Dimana seperti pada penjelasan diatas dengan menaikkan ROI dan hutang secara bersamaan akan meningkatkan ROE. Dan hal ini didukung dengan penelitian Rovia (2004) dimana ROI dan financial leverage PT. Pesona Remaja meningkat yang mengakibatkan ROE juga mengalami peningkatan. Namun meningkat tidaknya atau baik tidaknya kinerja suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh umur berdirinya perusahaan tersebut karena semakin lama umur perusahaan itu akan lebih berpengalaman dalam dunia perdagangan dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kinerja keuangan perusahaan manufaktur pada periode sebelum go public yang dilihat dari segi return on investment financial leverage dan return on equity tergolong baik karena terjadi peningkatan ROI dan penurunan tingkat leverage. Dari segi ROE dapat dikatakan cukup baik karena nilainya pernah mengalami penurunan namun berhasil ditingkatkan kembali. Hal ini berarti perusahaan masih mampu untuk menciptakan keuntungan bagi perusahaan dan para pemegang sahamnya. Pada periode susudah go public dilihat dari segi ROI financial leverage dan ROE tergolong cukup baik karena terjadi peningkatan nilai ROI dan ROE walaupun sempat mengalami penurunan tetapi dapat ditingkatkan kembali. Hal ini perusahaan berhasil dalam mengelola seluruh dana dan aset perusahaan sehingga masih dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham dan perusahaan itu sendiri. Hasil uji statistik pada ROI antara periode sebelum dan sesudah go public menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ROI sebelum dan sesudah go public. Hal ini berarti dinilai dari segi ROI kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami perubahan antara periode sebelum dan sesudah go public. Dilihat dari segi financial leverage antara periode sebelum dan sesudah go public menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara financial leverage sebelum dan sesudah go public. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan dinilai dari segi financial leverage telah mengalami perubahan antara periode sebelum dan sesudah go public. Dari segi ROE antara periode sebelum dan sesudah go public menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ROE pada periode sebelum dan sesudah go public. Hal ini berarti kinerja keuangan yang dinilai dari segi ROE tidak mengalami suatu perubahan pada periode sebelum dan sesudah go public. Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perusahaan pada periode sebelum dan sesudah go public. Hal ini menunjukkan perusahaan tidak mengalami perubahan terhadap kinerjanya setelah melakukan go public dan mencerminkan tujuan perusahaan melakukan go public yaitu diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya belum tercapai. Saran Bagi pihak perusahaan manufaktur yang melakukan go public sebaiknya lebih matang dalam melakukan persiapan sebelum memulai untuk go public agar dapat menarik investor karena para investor akan melihat dahulu kondisi perusahaan sebelum menanamkan modalnya. Dalam hal ini untuk menarik para investor perusahaan manufaktur sebaiknya dapat meningkatkan kinerjanya salah satunya dengan meningkatkan ROI dan ROE serta menurunkan financial leverage. Bagi calon investor sebaiknya dapat mempertimbangkan keputusannya sebelum melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan dengan melihat kondisi kinerja perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini sebaiknya investor tidak hanya melihat kinerja keuangan suatu perusahaan dari segi analsis rasio saja tetapi dari analisis kinerja yang lain misalnya dari segi EVA analisis kesehatan atau kebangkrutan dan sebagainya.Bagi penelitian selanjutnya hendaknya mengungkap lebih dalam mengenai pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini dan memperhitungkan lama berdirinya perusahaan serta menganalisis pengaruh financial leverage terhadap harga saham. Sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil yang lebih valid dan akurat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Manajemen
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/30111

Actions (login required)

View Item View Item