Aini, Desti Nur (2023) Visualisasi teks ke gambar dengan kekuatan AI art generator: potensi atau masalah? SELASAR 7, 7 (1). pp. 1-12. ISSN 2541-349X
![]() |
Text
0. Desti_Selasar 7_2023.pdf Download (406kB) |
Abstract
Visualisasi teks berbahasa Jerman menjadi gambar menggunakan kecerdasan buatan memiliki potensi yang menarik, namun juga bisa menghadapi beberapa tantangan. Untuk mengungkapkan konsep dan pengalaman visual yang unik dalam penggunaan AI (artificial intelligence) tulisan ini perlu menyoroti tiga dimensi penting yang terlibat dalam setiap prosesnya, yaitu dimensi estetika (penggunaan warna, komposisi, dan harmoni visual), dimensi interpretasi (komprehensi antara seni, tema, dan simbol), dan dimensi kreativitas (kombinasi gambar dan narasi/tekstual). Data berupa interpretasi mahasiswa dalam puisi Nachtzauber karya Joseph von Eichendorff. Analisis dilakukan dengan tahapan pemrosesan teks, pengujian dan penyesuaian, evaluasi dan rekomendasi. Hasil dari penelitian ini secara estetika adalah transformasi puisi menjadi bentuk visual dimaknai oleh warna yang dominan sebagai warna temaram dan misterius, dan ada kontras warna serta keseimbangan tiap objek dalam gambar sehingga memunculkan harmonisasi secara visual. Secara interpretatif, mahasiswa mengedepankan keluasan kosakata dalam memprediksi pemahaman bacaan, dan mengasah daya kritis terhadap isu-isu yang berkaitan dengan sastra, budaya, dan identitas dalam karya sastra. Secara kreatif, kombinasi gambar dengan interpretasi puisi yang tercipta menarik dan memicu imajinasi. Pertama, hal ini bergantung kepada kreativitas mahasiswa dalam penciptaan narasi; Kedua, kreativitas AI sendiri dalam menerjemahkan puisi ke dalam bentuk gambar memadukan elemen visual secara inovatif. Di satu sisi potensi AI dalam kerangka pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing memberikan perspektif baru dalam visualisasi teks puisi, serta memunculkan ide yang unik dan cukup orisinil. Sebaliknya tantangan yang dihadapi untuk dipertimbangkan lebih lanjut adalah munculnya subjektivitas interpretasi, kesalahan pemahaman, bahkan keterbatasan kreativitas itu sendiri. Dampak kelanjutan kontribusi dominasi AI dapat menghilangkan ruh dari kebahasaan itu sendiri, dan proses ini telah hidup sendiri tanpa terintegrasi dengan maksud esensi penggunaan bahasa sebagai simbol interaksi yang harmoni.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Jerman (JRM) > Prosiding Departemen Sastra Jerman |
Depositing User: | Selasar Jerman UM |
Date Deposited: | 04 Jul 2023 06:26 |
Last Modified: | 25 Jul 2023 07:59 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/3000 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |