Aliyya, Riza Aliyya (2023) Keanekaragaman makrofauna tanah di lokasi penambangan emas ilegal rakyat sekotong, kabupaten lombok barat, nusa tenggara barat / Riza Aliyya. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu lokasi penambangan emas terbesar di Indonesia. Hampir 50% masyarakat terlibat dengan kegiatan penambangan emas tanpa izin dari pemerintah setempat (PETI). Masyarakat mengolah emas dengan cara mencampurkan bahan kimia berupa merkuri (Hg) atau sianida (CN oline ) ke batuan yang mengandung emas dengan menggunakan tabung yang disebut sebagai gelondong atau amalgamator (teknik amalgamasi). Adanya luapan limbah cair dari tailing ketika curah hujan tinggi diduga mengakibatkan tanah di sekitar tailing terkontaminasi Hg maupun CN oline sehingga berdampak pula pada keragaman fauna tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai Mei 2022 di lokasi penambangan emas illegal rakyat Sekotong Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di 4 stasiun. Stasiun 1 2 dan 3 merupakan penambangan emas illegal rakyat Sekotong masing-masing stasiun dibagi menjadi 3 zona yakni 10 m 20 m 30 m dari tailing. Stasiun 4 merupakan hutan alami yang digunakan sebagai pembanding. Pengambilan sampel makrofauna menggunakan teknik pitfall trap. Pengukuran faktor abiotik meliputi suhu tanah kelembaban tanah pH tanah intensitas cahaya suhu udara dan kelembaban udara. Sampel yang telah dikumpulkan akan dianalisis melalui indeks keanekaragaman (H rsquo ) indeks kemerataan (E) dan indeks kekayaan (R) pada makrofauna yang telah teridentifikasi. Faktor abiotik dianalisis dengan uji anova dan dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Analisis faktor abiotik yang mempengaruhi keanekaragaman makrofauna menggunakan uji regresi stepwise backward elimination. Hasil yang diperoleh yakni 12 jenis makrofauna pada stasiun 1 13 jenis pada stasiun 2 21 jenis pada stasiun 3 dan 24 jenis pada stasiun 4. Nilai indeks keanekaragaman di stasiun 1 2 dan 3 menunjukkan tingkat keanekaragaman rendah (0.972 0.946 0.891). Sedangkan di stasiun 4 menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang (2.429). Lebih lanjut tidak terdapat perbedaan faktor abiotik di titik pengamatan tiap stasiun namun terdapat perbedaan faktor abiotik antar stasiun. Faktor abiotik yang berkorelasi dengan keanekaragaman jenis makrofauna adalah suhu tanah pH tanah kelembaban tanah dan kelembaban udara.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 22 Aug 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/292371 |
Actions (login required)
View Item |