Identifikasi struktur bawah permukaan gunung api arjuno – welirang menggunakan data gravitasi ggmplus / Tica Laudita Nabilah - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi struktur bawah permukaan gunung api arjuno – welirang menggunakan data gravitasi ggmplus / Tica Laudita Nabilah

Nabilah, Tica Laudita Nabilah (2023) Identifikasi struktur bawah permukaan gunung api arjuno – welirang menggunakan data gravitasi ggmplus / Tica Laudita Nabilah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Arjuno Welirang merupakan salah satu dari 127 gunung api aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam penelitian ini diidentifikasi pengaruh peningkatan aktivitas terhadap perubahan struktur bawah permukaan. Aktivitas tersebut terutama karena peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi pada tanggal 6 Maret 2017 dan 7 Februari 2018 dalam rentang waktu 2010-2023. Identifikasi perubahan struktur bawah permukaan perlu dilakukan sebagai salah satu upaya pemantauan untuk mitigasi bencana di area sekitar Gunung Arjuno ndash Welirang. Beberapa metode geofisika yang digunakan dalam penelitian telah dilakukan di kompleks Gunung Api Arjuno ndash Welirang antara lain seismik geolistrik magnetotelurik geomagnetdan gravity. Biasanya pemantauan aktivitas vulkanik dilakukan dengan menggunakan metode seismik namun data seismik tidak mudah diakses. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu aerogravity dengan melakukan pencitraan bawah permukaan menggunakan data gravitasi satelit sekunder GGMPlus 2019. Data tersebut terdiri dari 936 titik pengukuran yang mecakup kawah Gunung Arjuno Gunung Bakal Gunung Kembar I Gunung Kembar II dan Gunung Welirang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran 2D dari struktur bawah permukaan serta mengidentifikasi adanya patahan di lokasi penelitian tersebut. Metode aerogravity digunakan karena lebih efisien dan data mudah diakses. Selain itu metode ini dapat menjangkau area penelitian yang tidak dapat diukur menggunakan survey konvensional gravity. Hasil nilai Complete Bouguer Anomaly berada pada rentang 53 7 hingga 80 9 mGal. Selanjutnya anomali regional dan residual dipisah menggunakan bandpass filter sehingga diperoleh nilai anomali regional berada pada rentang 55 6 hingga 80 6 mGal dan nilai anomali residual berada pada rentang -3 hingga 2 2 mGal. Hasil pemodelan 2D menunjukkan terdapat 8 batuan dengan masing ndash masing nilai densitas yakni Welirang II Lava (Qlw2) dengan nilai densitas 2 82 g/cc Kembar I Lava (Qlk1) dengan nilai densitas 2 76 g/cc Arjuno Lava (Qla) dengan nilai densitas 2 82 g/cc Arjuno Welirang Piroclastic Flow (Qpaw) dengan nilai densitas 2 57 g/cc Bakal Lava (Qlb) dengan nilai densitas 2 79 g/cc Arjuno Welirang Lava (Qlaw) dengan nilai densitas 2 87 g/cc Kembar II Lava (Qlk2) 2 78g/cc Welirang I Lava (Qlw1) dengan nilai densitas 2 81 g/cc. Selain itu teridentifikasi terdapat 2 patahan di mana jika dihubungkan dengan analisa derivative FHD dan SVD yang diperoleh sebelumnya patahan tersebut merupakan jenis patahan naik. Berdasarkan hasil pemodelan yang diperoleh tidak terdapat perubahan struktur geologi yang signifikan sejak 2010 hingga saat ini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 14 Aug 2023 04:29
Last Modified: 09 Sep 2023 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/292241

Actions (login required)

View Item View Item