Analisis pengaruh penambahan surfaktan cetyltrimethylamonium bromide (CTAB) terhadap karakteristik nanokomposit bacterial cellulose (BC) dengan penguat nanopartikel titanium dioxide (TIO2) / Rizki Eki Almalik - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis pengaruh penambahan surfaktan cetyltrimethylamonium bromide (CTAB) terhadap karakteristik nanokomposit bacterial cellulose (BC) dengan penguat nanopartikel titanium dioxide (TIO2) / Rizki Eki Almalik

Eki Almalik, Rizki (2022) Analisis pengaruh penambahan surfaktan cetyltrimethylamonium bromide (CTAB) terhadap karakteristik nanokomposit bacterial cellulose (BC) dengan penguat nanopartikel titanium dioxide (TIO2) / Rizki Eki Almalik. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Produksi buah nanas di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 2 8 thinsp juta ton. Kulit nanas sendiri belum bisa dimanfaatkan amp hanya dibuang sebagai sampah dan menjadi limbah. Kulit nanas sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai nata de-pina. Nata de-pina merupakan jenis Bacterial Cellulose (BC) yang dihasilkan oleh bakteri acetobacter xylinum. Bacterial Cellulose (BC) memiliki sifat fisik yang unik antara lain mempunyai kemurnian kristalinitas dan kekuatan mekanik yang tinggi. Titanium dioxide (TiO2) merupakan bahan semikonduktor yang lebih tahan terhadap reaksi kimia dibandingkan senyawa lain dan juga berfungsi sebagai fotokatalis yang sangat baik. Cetyltrimethylammonium bromide (CTAB) adalah surfaktan kationik yang dapat memperkecil ukuran kristal menjadi lebih kecil dan membentuk lebih banyak pori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengaruh dari nanopartikel TiO2 dengan penambahan surfaktan CTAB pada morfologi kristalinitas gugus fungsi dan sifat mekanis pada membran. Rancangan penelitian dimulai dengan pencampuran BC dengan TiO2 dan CTAB menggunakan pelarut air. Campur 10gr BC dengan air destilasi sebanyak 100 ml dan diaduk selama 20 menit menggunakan magnetic stirrer. Larutkan CTAB dan TiO2 (dengan jumlah yang bervariasi) dengan air destilasi hingga 100 ml lalu diaduk selama 20 menit menggunakan magnetic stirrer. Kedua larutan kemudian dicampur dan diaduk menggunakan pengaduk magnetic stirrer selama 1 jam kemudian disonikasi menggunakan ultrasonic homogenizer selama 1 jam. Larutan nanoselulosa dengan TiO2 dan CTAB dituang kedalam cetakan kaca yang telah dilapisi plastik alumunium kemudian di oven selama 14 jam pada temperatur 80 deg C. Membran kemudian diuji scanning electron microscopy (SEM) x-ray diffraction (XRD) fourier transform infrared (FTIR) dan uji kekuatan tarik. Pengujian SEM menunjukkan bahwa BC dengan tambahan TiO2 mengalami aglomerasi dan ketika ditambahkan CTAB menghasilkan TiO2 menjadi terdispersi dalam air. puncak 14 5 dan 16 8 merupakan struktur dari selulosa 1 alpha selanjutnya pada puncak 22 5 merupakan karakteristik selulosa 1 (selulosa asli) dan puncak terakhir berada pada puncak 25 2 yang berasal dari nanopartikel TiO2 yang menunjukkan fase anatase pada pengujian XRD. Ikatan O-H yang diamati mengecil pada penambahan variasi TiO2 dan munculnya ikatan CH2 yang merupakan ion centrimonium pada surfaktan CTAB. Sampel BC dengan tambahan TiO2 1% memiliki nilai kekuatan maksimum yang paling tinggi dengan nilai 99 7 GPa. Hal ini berkaitan dengan nilai indeks kristalinitas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Teknik Mesin
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 May 2022 04:29
Last Modified: 03 Apr 2024 07:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/291685

Actions (login required)

View Item View Item