Implementasi metode pembelajaran problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan SUB kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha (Studi pada kelas X APk SMK PGRI 2 Malang) / Achmad Najih - Repositori Universitas Negeri Malang

Implementasi metode pembelajaran problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan SUB kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha (Studi pada kelas X APk SMK PGRI 2 Malang) / Achmad Najih

Dzikry.H, Achmad Najihan (2010) Implementasi metode pembelajaran problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan SUB kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha (Studi pada kelas X APk SMK PGRI 2 Malang) / Achmad Najih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Dzikry.H Achmad Najihan. 2009. Implementasi Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan (Sub Kompetensi Membangun Komitmen Bagi Dirinya Serta Orang Lain dan Mengambil Resiko Usaha Studi Pada Kelas X APk SMK PGRI 2 Malang). Skripsi Jurusan Manajemen S1 Pendidikan Adminstrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Agus Hermawan M.Si MBus. (II) Imam Buchori .S.Pd MM. Kata kunci Metode Pembelajaran Problem Solving Hasil Belajar. Perkembangan penelitian mengenai bagaimana seseorang belajar mempengaruhi proses pembelajaran konvensional yang menempatkan guru sebagai pusat belajar. Kunci perubahan tersebut terdapat pada pemikiran bahwa siswa secara aktif membentuk pengetahuannya sendiri. Metode ceramah yang dipergunakan dalam pembelajaran kewirausahaan selama ini menyebabkan siswa terpaku mendengarkan cerita dan betul-betul membosankan situasi pembelajaran diarahkan pada learning to know dan permasalahan yang disampaikan cenderung bersifat (book oriented) yang berarti tidak mengacu pada masalah-masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa sehingga pembelajaran kewirausahaan menjadi kurang bermakna bagi siswa. Hal ini tampak pada rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan prestasi belajar kewirausahaan yang kurang memuaskan. Diperlukan strategi dan pendekatan tertentu supaya siswa dapat menguasai materi pelajaran yang sedang dipelajari. Selama ini guru melakukan berbagai cara dengan menggunakan metode yang bervariasi dan cenderung konvensional media dan lain lain untuk membantu siswa supaya lebih aktif dan dapat menguasai materi pelajaran sehingga hasil belajarnya lebih baik. Metode pembelajaran merupakan strategi dalam mencapai tujuan pembelajaran melalui aspek-aspek kemampuan berwirausaha. perlu dikembangkan metode pembelajaran kewirausahaan yang sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang ada serta berpandangan pada perkembangan teknologi dan tuntutan era globalisasi dan kurikulum diantaranya dengan metode problem solving.Berangkat dari keadaan di lapangan atau dunia nyata disini penulis beranggapan bahwa metode problem solving dirasa sesuai diterapkan dalam pembelajaran kewirausahaan karena bermanfaat bagi siswa dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran serta dalam kehidupan mereka. Bagi guru sendiri metode ini dapat melatih ketrampilan mereka dalam mengajar dan mengurangi keikutsertaan mereka dalam proses belajar mengajar Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Implementasi metode pembelajaran problem solving pada mata pelajaran kewirausahaan sub kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha di Kelas X APk SMK PGRI 2 Malang.(2) Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan sub kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha di Kelas X APk SMK PGRI 2 Malang setelah mengimplementasikan metode pembelajaran problem solving. (3) faktor yang menjadi penghambat metode pembelajaran problem solving pada mata pelajaran kewirausahaan sub kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha di Kelas X APk SMK PGRI 2 Malang. (4) faktor yang menjadi pendukung metode pembelajaran problem solving pada mata pelajaran kewirausahaan sub kompetensi membangun komitmen bagi dirinya serta orang lain dan mengambil resiko usaha di Kelas X APk SMK PGRI 2 Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas Subjek yang dipilih adalah siswa-siswi X APk SMK PGRI 2 Malang berjumlah 43 siswa. Tehnik analisa data yang digunakan adalah claasroom action research (penelitian tindakan kelas). Hasil penelitian yang telah dilakukan pada pre test siklus I masih ada beberapa siswa yang tidak menghadiri pre test ini. Serta adanya peningkatan nilai dari beberapa siswa. Total ketuntasan nilai siswa pada test ini adalah 2 siswa mengalami ketuntasan. Presentase ketuntasan yaitu 4 65 % siswa mendapatkan niali tuntas sedangkan sisanya yaitu 95 34 % belum mendapatkan nilai tuntas.39 siswa tidak tuntas serta 5 siswa tidak menghadiri test. Pada post test siklus I didapati bahwa 39 siswa menghadiri test 6 orang tidak menghadiri serta 30 siswa mengalami ketuntasan dan 9 orang nilainya tidak tuntas. Presentase ketuntasan sejumlah 69 76 % dan jumlah siswa yang belum tuntas adalah 30 25%. Maka penulis mengambil tindakan yang berbeda pada proses pembelajaran kedua atau pada siklus II. Hasil dari tindakan siklus II Jumlah kehadiran pada test ini sebanyak 37 siswa siswa yang tidak menghadiri test ini sebanyak 6 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 8 siswa serta jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah nilai ketuntasan adalah 29 siswa. 18 60 % siswa mengalmi ketuntasan dan sisanya sebanyak 67 44% siswa belum mendapatkan nilai sesuai nilai ketuntasan. Sedangkan pada post test siklus II hasil yang didapati adalah Hasil post test mengalami perubahan yaitu nilai standart minimum sudah dijangkau oleh siswa didapati 3 siswa tidak menghadiri test ini. 6 97% siswa tidak belum tuntas karena absen dan sisanya 93 02% siswa mendapat nilai tuntas. 40 orang siswa mengalami peningkatan nilai dengan kata lain 100 % siswa pada kali ini mendapat nilai ketuntasan. Sehingga proses siklus II ini dihentikan. Siswa hendaknya lebih banyak membaca dan mencoba hal-hal yang baru seperti pembelajaran problem solving dan metode pembelajaran yang lain. Pihak sekolah hendaknya memeberikan kesempatan yang sesuai antara jam pelajaran di kelas serta praktek di koperasi sehingga jam belajar atau hak belajar siswa di kelas tidak terganggu.Guru hendaknya menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan jam pelajaran tersebut.Materi yang menarik serta suasana belajar yang hidup akan akan membantu metode pembelajaran problem solving dengan baik. Sehingga siswa merasa senang dan termotivasi dalam belajar.Sebaiknya metode ini dalam satu hari dipraktekkan hanya untuk satu mata pelajaran karena akan membuat para siswa jenuh.Metode pembelajaran problem solving cenderung membutuhkan pemikiran yang ekstra untuk memecahkan suatu masalah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 24 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/28696

Actions (login required)

View Item View Item