Studi tentang tenun tradisional Suku Osing Banyuwangi / Novira Dwi Anggraini - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi tentang tenun tradisional Suku Osing Banyuwangi / Novira Dwi Anggraini

Anggraini, Novira Dwi (2022) Studi tentang tenun tradisional Suku Osing Banyuwangi / Novira Dwi Anggraini. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Anggraini Dwi Novira. 2022. Studi Tentang Tenun Tradisional Suku Osing Banyuwangi. Skripsi Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Nurul Aini M.Pd. (II) Dr. Nur Endah Purwaningsih M.Pd. Kata Kunci Tenun tradisional Suku Osing Banyuwangi Tenun merupakan salah satu produk kerajinan tekstil di Indonesia yang dibuat dengan proses memasukkan benang pakan pada benang lusi secara bergantian. Kain tenun tradisional suku Osing berasal dari kabupaten Banyuwangi. Fokus penelitian Tenun Tradisional Suku Osing Banyuwangi meliputi (1) Sejarah (2) Motif (3) Makna (4) Cara pembuatan dan (5) Upaya pelestarian motif kain tenun tradisional suku Osing Banyuwangi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sejarah kain tenun motif kain tenun makna yang tercermin cara pembuatan kain tenun dan upaya pelestarian motif kain tenun tradisional suku Osing Banyuwangi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah Triangulasi sumber dan Triangulasi teknik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara observasi dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kain tenun ini sudah berumur 100th lebih. diawali dengan buyut suku Osing Banyuwangi mencoba membuat busana dengan alat dan bahan seadanya. Lokasi awal pembuatan kain tenun ini di desa Jambesari dusun Delik kecamatan Giri Banyuwangi. Kain tenun suku Osing terdiri dari tiga motif yaitu tenun kluwung gedog dan solok. Bentuk motif pada setiap kain tenun ini kebanyakan terdiri dari garis dan polos. Kain tenun solok yang memiliki banyak bentuk motif yaitu terdiri dari garis horizontal segitiga titik belah ketupat dan bentuk seperti jam pasir. Ragam hias pada kain tenun ini secara keseluruhan adalah ragam hias geometris. Terdapat 4 fungsi kain tenun ini yaitu 1) menggendong jabang bayi keturunan suku Osing yang baru lahir. 2) digunakan saat prosesi pernikahan untuk menggendong dandang dan untuk membawa keperluan kosek ponjen. 3) mengantarkan ke liang lahat untuk menggendong batu nisan. 4) berfungsi untuk menggendong bokor kuningan untuk sesaji saat acara ider bumi. Alat tenun terdiri dari 18 alat yaitu sikat jontrok undar ulakan pemanen suri useg gandokan wliro apit blabas teropong sumbi cincingan pendalan cacak dan liringan. Proses pembuatan membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Benang yang digunakan merupakan benang yang siap pakai. Proses pembuatan dimulai dari membuat bubur nasi selanjutnya proses nyikati ngeliring proses menata benang lungsi proses mindah proses nyukiti proses nyancangi proses mulung dan terakhir proses menenun. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan kain tenun ini dan belum adanya pengganti mbah Siami. Sebaiknya dinas kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan dinas terkait untuk memfasilitasi mengadakan pelatihan pembuatan kain tenun ini dengan menghadirkan mbah Siami generasi terakhir penenun sebagai narasumber sehingga kain tenun ini tetap bertahan dan lebih berkembang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknologi Industri (TI) > S1 Pendidikan Tata Busana
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Jan 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/280147

Actions (login required)

View Item View Item