Nurhasanah, Siti (2015) Penerapan cooperative learning tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan (studi pada kelas XI Jurusan Multimedia SMK Muhammadiyah 3 Singosari Kabupaten Malang) / Siti Nurhasanah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Nurhasanah Siti 2015. Penerapan Cooperative Learning Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan (Studi Pada Kelas XI Jurusan Multimedia SMK Muhammadiyah 3 Singosari Kabupaten Malang). Skripsi Jurusan Manajemen Program Studi S1 Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. H. Suharto SM. M.M. M.Pd. (2) Dr. Aniek Indrawati S. Si. M.M. Kata Kunci make a match hasil belajar kewirausahaan Model Make A Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran ini mengajak murid untuk mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Model Make A Match ini sangat cocok diterapkan di kelas siswa dituntut aktif agar dapat menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru serta berperan aktif dalam bekerja sama antar teman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi beberapa kegiatan yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan dan (4) refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XIJurusan Multimedia di SMK Muhammadiyah 3Singosari Kabupaten Malang tahun ajaran 2014/2015. Pengumpulan data penelitian diambil dari (1) observasi (2) wawancara (3) dokumentasi (4) catatan lapangan dan (5) tes. Analisis data pada penelitian ini meliputi reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif dapat dilihat dari perbandingan nilai pretest dan posttest. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase siswa yang tuntas yaitu 2 5% (pretest) menjadi 71 05% (posttest) sedangkan pada siklus II persentase siswa yang tuntas yaitu 80 49% (pretest) menjadi 100% (posttest).Hasil belajar ranah afektif pada siklus I mengalami peningkatan dapat dilihat dari persentase keberhasilan diperoleh sebesar 76% menjadi 83%. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar ranah afektif sebesar 87% menjadi 95%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Penerapan Cooperative Learning Tipe Make A Match pada mata pelajaran Kewirausahaan berjalan dengan baik sesuai dengan RPP yang dilaksanakan pada dua siklus (2) Penerapan Cooperative Learning Tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Hal ini dapat dibuktikan dari meningkatnya persentase keberhasilan hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif. Ranah kognitif pada siklus I mengalami peningkatan persentase siswa yang tuntas yaitu 2 5% (pretest) menjadi 71 05% (posttest) sedangkan pada siklus II persentase siswa yang tuntas yaitu 80 49% (pretest) menjadi 100% (posttest). Ranah afektif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari persentase keberhasilan sebesar 76% menjadi 83% dan pada siklus II sebesar 87% menjadi 95%. Saran yang bisa digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Bagi guru Mata Pelajaran Kewirausahaan diharapkan dalam melaksanakan penerapan cooperative learning tipe make a match guru harus memperhatikan waktu karena pada saat pelaksanaan membutuhkan waktu yang banyak sebelum penerapan model sebaiknya siswa diminta untuk membaca dan memahami materi yang akan digunakan dalam penerapan cooperative learning tipe make a match supaya tidak terjadi kesalahan pada saat presentasi dan kartu soal dan kartu jawaban sebaiknya berbeda warna karena dapat mempermudah siswa dalam mencari soal dan jawaban yang benar dan (2) Bagi peneliti selanjutnya dalam penerapan model hendaknya memperhatikan penggunaan waktu agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana hindari dalam memberikan hukuman bagi siswa yang salah dalam mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban karena dapat membuat siswa jenuh.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Pendidikan Tata Niaga |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 17 Jun 2015 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/27916 |
Actions (login required)
 |
View Item |