Sholichah, Luluk Atus (2010) Penerapan kolaborasi pembelajaran kooperatif model numbered heads together (NHT) dengan problem based learning (PBL) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata diklat kewirausahaan kelas XI di SMK Negeri 1 Turen / Luluk Atus Sholichah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci NHT (Numbered Heads Together) PBL (Problem Based Learning) Aktivitas dan Hasil Belajar. Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam pembangunan bangsa dan negara kegiatan pendidikan berupa proses belajar mengajar/proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting sebab keberhasilan sebuah pendidikan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh pelaksanaan pembelajaran. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siswa kurikulum tenaga kependidikan biaya sarana dan prasarana serta faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan penerapan kolaborasi pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dengan Pengajaran Berbasis Masalah (PBL). (2) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar. (3) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. (4) Untuk mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan kolaborasi pembelajaran kooperatif dengan model Numbered Heads Together dengan Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan analisis pendekatan induktif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Alat pengumpulan data menggunakan Soal tes lembar observasi lembar catatan lapangan angket dan pedoman wawancara. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Turen tahun ajaran 2009/2010. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata skor tes siswa pada siklus I sebelum diterapkan kolaborasi pembelajaran kooperatif model NHT dengan PBL adalah 60 dengan skor tertinggi 80 dan dapat diketahui bahwa sebelum pemberian tindakan nilai pre test siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 4 siswa (10%) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 36 siswa (90%). Setelah pemberian tindakan nilai post test siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 18 siswa (45%) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 22 siswa (55%). Artinya terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar sebelum dan sesudah pemberian tindakan siklus I sebesar 35%. Sedangkan pada siklus II rata-rata skor tes siswa sebelum diterapkan kolaborasi model NHT dengan PBL adalah 69 52 dengan skor tertinggi 85 dan dapat diketahui bahwa sebelum pemberian tindakan nilai pre test siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 15 siswa (37 4%) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 2 siswa (5%). Setelah pemberian tindakan nilai post test siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 38 siswa (95%) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 2 siswa (5%). Artinya terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar sebelum dan sesudah pemberian tindakan siklus I sebesar 57 6%. Dalam penelitian ini aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan observasi aktivitas belajar siswa yang terdiri dari 4 indikator antara lain (a) Saling ketergantungan positif Pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Persentase rata-rata kualitas belajar mencapai 77 5% dengan aktivitas belajar dikategorikan baik sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95% menunjukkan aktivitas belajar baik. (b) Interaksi tatap muka Berdasarkan analisis data diketahui bahwa aktifitas belajar siswa yang ditinjau dari unsur interaksi tatap muka pada siklus I menunjukkan persentase rata-rata 60% dengan aktivitas belajar sedang dan meningkat 87 5% pada siklus II menunjukkan aktivitas belajar baik. (c) Akuntabilitas individu Berdasarkan analisis data diketahui bahwa aktivitas belajar siswa yang ditinjau dari unsur akuntabilitas individul pada siklus I menunjukkan aktivitas rata-rata kualitas belajar pada elemen ini sebesar 70% menunjukkan aktivitas sedang dan pada siklus II yaitu sebesar 97 5% menunjukkan aktivitas baik. (d) Keterampilan menjalin hubungan antar individu dan kelompok Berdasarkan analisis data diketahui bahwa aktivitas belajar siswa yang ditinjau dari keterampilan menjalin hubungan antar individu dan kelompok pada siklus I menunjukkan persentase rata-rata 90 1% menunjukkan aktivitas baik dan meningkat 4 9% pada siklus II yaitu sebesar 95% menunjukkan aktivitas baik. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Penerapan Kolaborasi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Heads Together (NHT) dengan Problem Based Learning (PBL) dapat Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu Bagi Kepala SMK dan seluruh guru khususnya guru mata diklat kewirausahaan untuk mencoba menerapkan pembelajaran metode NHT (Numbered Heads Together) dengan PBL (problem based learning) pada bahasan yang lain karena siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran metode ini dan dapat mengimplementasikan metode NHT (Numbered Heads Together) dengan PBL (problem based learning ) pada pokok bahasan yang sesuai untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.. Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian ini disarankan untuk menerapkan metode pembelajaran Numbered Heads Together dengan Problem based learning pada mata diklat yang berbeda.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Pendidikan Tata Niaga |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 15 Sep 2010 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/27679 |
Actions (login required)
 |
View Item |