Studi komparasi profesionalisme guru yang sudah mengikuti dan belum mengikuti setifikasi (pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Kediri) / Novi Ratnawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi komparasi profesionalisme guru yang sudah mengikuti dan belum mengikuti setifikasi (pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Kediri) / Novi Ratnawati

Ratnawati, Novi (2010) Studi komparasi profesionalisme guru yang sudah mengikuti dan belum mengikuti setifikasi (pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Kediri) / Novi Ratnawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ratnawati Novi. 2009. Studi Komparasi Profesionalisme Guru yang Sudah Mengikuti dan Belum Mengikuti Sertifikasi (Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Kediri). Skripsi Program Studi S-1 Pendidikan Tata Niaga Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Gatot Isnani M.Si (II) Ely Siswanto S.Sos M.M Kata kunci Profesionalisme Guru Sertifikasi. Kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lebih bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Salah satu pihak yang berperan dalam dunia pendidikan adalah guru. Syarat menjadi guru adalah memiliki sertifikat pendidik yang didapat melalui empat uji kompetensi. Berdasarkan teori yang ada maka tingkat profesionalisme guru yang sudah megikuti dan belum mengikuti program sertifikasi akan berbeda. Kabupaten Kediri adalah salah satu kabupaten yang telah melaksanakan program sertifikasi. Dalam penelitian ini akan diketahui perbedaan profesionalisme guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di kabupaten Kediri tiap kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profesionalisme guru yang belum dan sudah sertifikasi serta untuk melihat perbedaan profesionalisme guru yang belum dan sudah sertifikasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMK Bidang keahlian Bisnis dan Manajemen yang sudah sertifikasi dan sebagian guru SMK Bidang keahlian Bisnis dan Manajemen yang belum sertifikasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk responden yang belum sertifikasi adalah purposive sampling sedangkan yang sudah sertifikasi diambil secara keseluruhan. Jumlah responden secara keseluruhan adalah 18 yang terdiri dari 9 responden yang belum sertifikasi dan 9 responden yang sudah sertifikasi. Skala yang digunakan adalah skala Likert 5 (lima) pilihan jawaban. Untuk menguji kelayakan instrumen digunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial non parametrik uji Mann Whitney dan keseluruhan analisis ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian responden yang sudah sertifikasi adalah (1) 6 (66 67%) responden menyatakan selalu mengaplikasikan kompetensi pedagogik (2) 4 (44 44%) responden menyatakan selalau mengaplikasikan kompetensi kepribadian (3) 7 (77 78%) resonden menyatakan selalu mengaplikasikan kompetensi profesional (4) 5 (55 56%) responden menyatakan selalu mengaplikasikan kompetensi sosial. Sedangkan responden yang belum sertifikasi adalah (1) 4 (44 44%) responden menyatakan sering mengaplikasikan kompetensi pedagogik (2) 4 (44 44%) responden menyatakan kadang-kadang mengaplikasikan kompetensi kepribadian (3) 4 (44 44%) resonden menyatakan kadang-kadang mengaplikasikan kompeensi profesional (4) 4 (44 44%) responden menyatakan kadang-kadang mengaplikasikan kompetensi sosial. Dari hasil analisis uji Mann Whitney didapatkan nilai z hitung -2 789 z tabel 1 960 atau probabilitas (Asym.sig) 0 005 0 05. Dengan demikian terdapat perbedaan profesionalisme guru yang sudah mengikuti sertifikasi dan belum mengikuti sertifikasi dibidang kompetensi pedagogik. Kompetensi kepribadian didapatkan nilai z hitung -2 388 z tabel 1 960 atau probabilitas (Asym.sig) 0 017 0 05. Dengan demikian terdapat perbedaan profesionalisme guru yang sudah sertifikasi dan belum sertifikasi dibidang kompetensi kepribadian. Kompetensi profesional didapatkan nilai z hitung -2 800 z tabel 1 960 atau probabilitas (Asymp.sig) 0 005 0 05. Dengan demikian terdapat perbedaan profesionalisme guru yang sudah sertifikasi dan belum sertifikasi dibidang kompetensi profesional. Kompetensi sosial didapatkan nilai z hitung -2 225 z tabel 1 960 atau probabilitas (Asymp.sig) 0 024 0 05. Dengan demikian terdapat perbedaan profesionalisme guru yang sudah sertifikasi dan belum sertifikasi dibidang kompetensi sosial. Sehingga secara keseluruhan didapatkan nilai z hitung -2 280 z tabel 1 960 atau probabilitas (Asymp.sig) 0 004 0 05. Dengan demikian terdapat perbedaan profesionalisme guru yang sudah sertifikasi dan belum sertifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa (a) Responden yang belum sertifikasi sering mengaplikasikan komponen pedagogik dalam proses belajar mengajar. Sedangkan responden yang sudah sertifikasi selalu mengaplikasikan komponen pedagogik dalam proses belajar mengajar (b) Responden yang belum sertifikasi kadang-kadang mengaplikasikan komponen kepribadian dalam proses belajar mengajar. Sedangkan responden yang sudah sertifikasi sering mengaplikasikan komponen kepribadian dalam proses belajar mengajar (c) Responden yang belum sertifikasi kadang-kadang mengaplikasikan komponen profesional dalam proses belajar mengajar. Sedangkan responden yang sudah sertifikasi selalu mengaplikasikan komponen profesional dalam proses belajar mengajar (d) Responden yang belum sertifikasi kadang-kadang mengaplikasikan komponen sosial dalam proses belajar mengajar. Sedangkan responden yang sudah sertifikasi selalu mengaplikasikan komponen sosial dalam proses belajar mengajar. Sedangkan berdasarkan analisis Mann Whitney dapat diketahui komparasi profesionalisme guru bidang keahlian Bisnis dan Manajemen yang sudah mengikuti dan belum mengikuti sertifikasi yaitu (a) dalam kompetensi pedagogik terdapat perbedaan antara guru yang sudah mengikuti dengan guru yang belum mengikuti sertifikasi (b) dalam kompetensi kepribadian terdapat perbedaan antara guru yang sudah mengikuti dengan guru yang belum mengikuti sertifikasi (c) dalam kompetensi profesional terdapat perbedaan antara guru yang sudah mengikuti dengan guru yang belum mengikuti sertifikasi (d) dalam kompetensi sosial terdapat perbedaan antara guru yang sudah mengikuti dengan guru yang belum mengikuti sertifikasi. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan profesionalisme guru yang sudah mengikuti dengan guru yang belum mengikutisertifikasi. Saran untuk guru yang sudah sertifikasi hendaknya kompetensi pedagogik kepribadian profesional dan sosial guru dalam mengajar dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sedangkan untuk guru yang belum sertifikasi hendaknya kompetensi pedagogik kepribadian profesional dan sosial terus ditingkatkan agar tujuan pendidikan nasional tercapai. Responden menyarankan agar program sertifikasi lebih tingkatkan dan pencairan tunjangan profesi diberikan secara teratur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Pendidikan Tata Niaga
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 16 Jun 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/27667

Actions (login required)

View Item View Item