Penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL)untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif kompetensi kejuruan standar kompetensi menemukan peluang baru dari pelanggan(studi pada siswa kelas XII program keahlian penjualan di SMK Muhamm - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL)untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif kompetensi kejuruan standar kompetensi menemukan peluang baru dari pelanggan(studi pada siswa kelas XII program keahlian penjualan di SMK Muhamm

Nurani, Elok (2010) Penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL)untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif kompetensi kejuruan standar kompetensi menemukan peluang baru dari pelanggan(studi pada siswa kelas XII program keahlian penjualan di SMK Muhamm. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nurani Elok. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Kejuruan Dengan Standar Kompetensi Menemukan Peluang Baru Dari Pelanggan (Studi Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Penjualan di SMK Muhammadiyah 2 Malang) . Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Djoko Dwi Kusumajanto M Si (II) Handri Dian Wahyudi SE. S.Pd. M Sc. Kata kunci model pembelajaran berbasis masalah minat hasil belajar. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Nurhadi dkk). Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas XII Program Keahlian Penjualan SMK Muhammadiyah 2 Malang diketahui bahwa pengajaran yang dilakukan oleh guru selama ini masih menggunakan pola-pola pembelajaran konvensional dimana peran guru masih sangat dominan. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pemberian tugas. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini diindikasikan sebagai penyebab rendahnya minat dan hasil belajar siswa. Atas dasar inilah maka penelitian tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah ini dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas pembelajaran baik oleh guru maupun siswa minat belajar siswa hasil belajar siswa dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Penjualan semester gasal tahun ajaran 2009/2010 SMK Muhammadiyah 2 Malang yang berjumlah 31 siswa dan dilakukan mulai tanggal 6 Oktober sampai dengan 18 Nopember 2009. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru lembar observasi penilaian ranah psikomotorik lembar observasi penilaian ranah afektif angket minat belajar siswa dan tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor persentase keberhasilan tindakan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 16 67%. Peningkatan minat belajar siswa dapat diketahui dari meningkatnya skor angket minat dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 48 38%. Meningkatnya hasil belajar siswa dari ranah kognitif dapat diketahui dari peningkatan nilai Pre test ke Post test pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 45 16%. Untuk ranah psikomotorik terjadi peningkatan sebesar 6 45%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan (1) bagi para guru mata pelajaran produktif SMK Muhammadiyah 2 Malang hendaknya menggunakan model pembelajaran PBL sebagai alternatif ii pembelajaran untuk lebih meningkatkan minat dan hasil belajar siswa (2) dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah siswa harus didorong untuk memperkaya pengalaman langsung melalui kegiatan-kegiatan yang terprogram dan terarah (3) di dalam melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah hendaknya tidak hanya dilakukan di dalam kelas dengan pemberian artikel saja tetapi sebaiknya juga dilakukan diluar kelas/mengajak siswa untuk terjun langsung secara bersama-sama ke lapangan untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan materi (4) dalam kegiatan kelompok setiap anggota kelompok hendaknya memperoleh kesempatan untuk menyajikan hasil kajian dan analisis masalah serta alternatif pemecahannya untuk dibahas secara kritis oleh keompok (5) penerapan model pembelajaran berbasis masalah memerlukan alokasi waktu yang agak lama guru hendaknya memperhatikan pembagian alokasi waktu jika menggunakan model pembelajaran ini (6) penerapan model pembelajaran berbasis masalah perlu dukungan dari seluruh komponen yang ada di sekolah (7) hendaknya diperhatikan kualitas siswa (input) (8) untuk penelitian selanjutnya hendaknya diterapkan pada bidang studi /program keahlian yang lain.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Pendidikan Tata Niaga
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 25 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/27664

Actions (login required)

View Item View Item