Evaluasi short circuit menggunakan transient curve pada penyulang permaisuri PT PLN Persero di Daerah Tangerang / Naufal Faroq - Repositori Universitas Negeri Malang

Evaluasi short circuit menggunakan transient curve pada penyulang permaisuri PT PLN Persero di Daerah Tangerang / Naufal Faroq

Faroq, Naufal (2022) Evaluasi short circuit menggunakan transient curve pada penyulang permaisuri PT PLN Persero di Daerah Tangerang / Naufal Faroq. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Wilayah Tangerang khususnya di kecamatan Cikupa padat penduduk dan memiliki industri besar. Kecamatan Cikupa merupakan daerah yang menjadi fokus utama kajian ini karena padat dengan banyaknya pabrik yang membuat kebutuhan listrik menjadi besar. Dengan bertambahnya beban dan kebutuhan listrik maka arus hubung singkat yang terjadi akan semakin besar dan dapat melebihi rating busbar. Terbukti dalam kurun waktu 2 bulan Gardu Induk Cikupa khususnya penyulang permaisuri mengalami 2 kali gangguan. Apabila sering terjadi gangguan hubung singkat maka akan berdampak pada rusaknya peralatan listrik di sekitar titik gangguan dan gagalnya sistem kelistrikan dalam penyaluran tenaga listrik. Oleh karena itu diperlukan peralatan yang dapat membatasi arus gangguan hubung singkat. Reaktor Pembatas Arus dapat membatasi arus hubung singkat dengan impedansi tinggi selama gangguan hubung singkat. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian [1] oleh Eko Kuncoro jika arus hubung singkat dapat dikurangi hingga 50% tergantung dari jenis gangguannya. Reaktor Pembatas arus juga mempengaruhi koordinasi proteksi dalam suatu sistem. Kemudian pada penelitian ini setelah mengetahui cara kerja Reaktor Pembatas Arus setelah itu kita juga akan menganalisa kestabilan transien SC yang terjadi sebelum dan sesudah pemasangan CLR. Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil sebagai berikut pada bus 8 Arus Gangguan Total (i) sebelum pemasangan CLR sebesar 88 426 kA dan setelah dipasang nilainya berubah menjadi 3 063 kA. Hal ini dapat dilihat pada 0 01 detik. Pada bus CM 26 nilai I sebelum dipasang CLR adalah 8 482 kA setelah dipasang CLR nilainya 2 328 kA. Nilai AC Component Fault Current (Iac) pada Bus 8 sebelum dipasang CLR sebesar 31.754 kA setelah dipasang nilainya berubah menjadi 1.100 kA. Pada Bus CM 26 nilai Iac sebelum dipasang CLR adalah 5 773 kA setelah dipasang nilainya berubah menjadi 0 993 kA. Nilai DC Component Faul Current (Idc) pada bus 8 sebelum dipasang CLR sebesar 43 518 kA setelah dipasang nilainya berubah menjadi 1 508 kA. Pada Bus CM 26 nilai Idc sebelum dipasang CLR adalah 5 901 kA setelah dipasang nilainya berubah menjadi 1 347 kA. Nilai tersebut terlihat pada kondisi 1st time atau 0.01s. Dari hasil analisis transien SC pada sistem jaringan feeder empress sesuai dengan parameter transien SC. Dimana nilai 119868 119903 119898 119904 sebelum memasang CLR lebih besar dibandingkan setelah memasang CLR. Pada bus 8 perbandingan nilai 119868 119903 119898 119904 adalah 31 754 kA gt 1 100 kA dan pada bus CM 26 adalah 5 773 kA gt 0 993 kA. Maka nilai 119894 119901 sebelum memasang CLR lebih besar dibandingkan setelah memasang CLR. Perbandingan nilai 119894 119901 pada bus 8 adalah 80 467 kA gt 3 056 kA dan pada bus CM 26 adalah 8 607 kA gt 2 349 kA.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Elektro (TE) > S1 Teknik Elektro
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Dec 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/273334

Actions (login required)

View Item View Item