Nur, Isman M (2022) Proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai berdasarkan komponen teori pemrosesan informasi / Isman M Nur. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Masalah yang dapat menimbulkan interferensi berpikir siswa dalam belajar matematika adalah masalah perbandingan berbalik nilai dan perbandingan senilai. Interferensi yang dialami oleh siswa cenderung terjadi karena kesamaan dalam dua struktur masalah. Kesamaan dari kedua struktur masalah perbandingan ini karena dua materi yang penyajiannya berdekatan namun tidak saling berprasyarat. Selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai. Dari hasil studi pendahuluan peneliti menemukan proses penyelesaian siswa tertukar atau terjadinya interferensi berpikir yaitu masalah terkait perbandingan berbalik nilai namun siswa menyelesaikan dengan menggunakan perbandingan senilai. Interferensi berpikir siswa terjadi saat mengungkap rencana penyelesaian masalah siswa cenderung kesulitan dalam membedakan rumus perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Berdasarkan temuan awal pada studi pendahuluan ini penting untuk diteliti proses berpikir siswa ditinjau dari teori pemrosesan informasi yang terjadi ketika siswa menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai berdasarkan komponen teori pemrosesan informasi. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Penelitian dilakukan terhadap 40 siswa kelas VII SMP dengan rincian 20 siswa SMP IT Nurul Hasan Ternate dan 20 siswa SMP IT Albina Ternate. Dari 40 siswa diberikan masalah perbandingan berbalik nilai diperoleh 6 siswa dapat menggambarkan proses berpikir ditinjau dari teori pemrosesan informasi kemudian dari 6 siswa inilah yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tugas pemecahan masalah perbandingan berbalik nilai dan pedoman wawancara. Siswa menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai kemudian peneliti fokus mengamati kegiatan siswa sambil menulis catatan-catatan penting yang dikonfirmasi pada saat wawancara. Selanjutnya wawancara berbasis tugas untuk mendalami dan mengklarifikasi proses berpikir yang dilakukan siswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan tahapan mentranskrip data mengkategorikan data menggambar struktur berpikir analisis struktur berpikir serta membuat kesimpulan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan dua kategori proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai berdasarkan komponen teori pemrosesan informasi yaitu kategori proses langsung dan kategori proses tak langsung. Kategori proses langsung dalam menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai terjadi pada komponen attention siswa fokus membaca soal secara cermat dan teliti terhadap informasi yang diterima kemudian menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Pada komponen perception siswa menuliskan atau mengungkapkan rencana penyelesaian masalah menggunakan strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk memproses suatu informasi yang diterima. Pada komponen rehearsal siswa melakukan pengulangan dengan menuliskan kembali informasi yang sebelumnya telah diberikan pada soal. Pada komponen retrieval siswa mengamati objek secara langsung tanpa memilah bagian-bagian informasi dari masalah yang diberikan untuk memperoleh solusi yang tepat. Pada komponen encoding siswa menjelaskan setiap langkah yang telah dikerjakan kemudian menyimpulkan dari hasil penyelesaiannya. Kategori proses tak langsung dalam menyelesaikan masalah perbandingan berbalik nilai terjadi pada komponen attention siswa fokus membaca soal secara cermat dan teliti terhadap informasi yang diterima selanjutnya menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Pada komponen perception siswa menuliskan atau mengungkapkan rencana penyelesaian masalah menggunakan strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk memproses suatu informasi yang diterima. Pada komponen rehearsal siswa melakukan pengulangan dengan menuliskan kembali suatu informasi yang sebelumnya telah diberikan pada soal. Pada komponen retrieval siswa mengamati objek secara terpisah dengan memilah-milah atau membedakan informasi ke dalam dua bagian dari masalah yang diberikan untuk memperoleh solusi yang tepat. Pada komponen encoding siswa menjelaskan setiap langkah yang telah dikerjakan kemudian menyimpulkan dari hasil penyelesaiannya. Kategori proses tak langsung dapat dikelompokan menjadi dua yaitu proses tak langsung berdasarkan equation strategy terjadi pada komponen perception siswa mengamati objek secara terpisah dengan menuliskan atau mengungkapkan rencana penyelesaian masalah menggunakan strategi atau rumus yang dapat digunakan untuk memproses suatu informasi yang diterima sedangkan proses tak langsung berdasarkan guessing strategy terjadi pada komponen perception dimana siswa mengamati objek secara terpisah berdasarkan dugaan atau secara spontan memunculkan informasi baru sebagai dasar untuk memproses suatu informasi yang diterima.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 09 Sep 2022 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2022 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/271872 |
Actions (login required)
 |
View Item |