Berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematika berdasarkan high order thinking skill / Alfiani Athma Putri Rosyadi - Repositori Universitas Negeri Malang

Berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematika berdasarkan high order thinking skill / Alfiani Athma Putri Rosyadi

Rosyadi, Alfiani Athma Putri (2022) Berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematika berdasarkan high order thinking skill / Alfiani Athma Putri Rosyadi. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada pentingnya memahami proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial berdasarkan High Order Thinking Skill (HOTS). Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan terhadap perkembangan pengetahuan tentang berpikir kritis khususnya dilihat berdasarkan HOTS. Hasil dari tinjauan teori ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum pengembangan bahan ajar maupun proses pembelajaran. Masalah kontroversial adalah masalah yang harus diselesaikan menimbulkan perbedaan pendapat dan memunculkan rasa ingin tahu. Setelah mahasiswa menyelesaikan masalah kontroversial peneliti melihat proses berpikir kritisnya. Proses berpikir kritis adalah aktivitas mental seseorang untuk identifikasi masalah identifying) koneksi masalah (connecting) menyelesaikan masalah (applying) argumentasi (argumentation) dan melakukan pengecekan kembali (clarifying). Analisis yang digunakan untuk melihat proses berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial adalah menggunakan HOTS. HOTS adalah aktivitas berpikir yang terdiri dari tiga kategori yaitu menganalisis mengevaluasi dan mencipta. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengkaji proses berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial matematika berdasarkan HOTS. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi mengkaji masalah dan mengembangkan pemahaman secara rinci tentang berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah kontroversial dengan menggunakan HOTS. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata yang diperoleh melalui peneliti lembar kerja hasil kerja mahasiswa dan hasil wawancara. Penelitian ini dilakukan pada 150 calon subjek yang sudah menempuh matakuliah Euclid. Kemudian calon subjek diberikan masalah kontroversial dan dikerjakan dalam waktu 20 menit. Selanjutnya dipilih tiga subjek penelitian berdasarkan penggolongan dari jawaban dan yang mengindikasikan proses berpikir kritis. Ketiga mahasiswa tersebut dilakukan wawancara dua kali yaitu wawancara untuk mengetahui proses berpikir kritisnya dan wawancara dengan menggunakan HOTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kontroversial berdasarkan HOTS terdiri dari identifying connecting applying argumentation dan clarifying. Kategori analisis untuk tahap identifying subjek masih belum dapat membedakan mana yang relevan dan tidak dari materi yang disajikan. Selain itu subjek juga belum dapat menentukan konsep yang sesuai pada materi yang disajikan serta belum dapat menentukan sudut pandang dari materi yang disajikan. Subjek dapat membedakan mengorganisasikan dan menghubungkan informasi yang diperoleh pada soal dengan teorema Pythagoras. Hal ini muncul pada tahap connecting. Pada saat menentukan langkah yang sesuai dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah yang sudah dipilih (tahap applying) subjek sudah dapat menghubungkan dengan teorema Pythagoras dan konsep jarak pada saat menyelesaikan masalah yang diberikan. Tahap argumentation dan clarifying adalah menjelaskan hasil pemikiran berdasarkan bukti mengklarifikasi hasil pekerjaannya dan membuat pola dari yang sudah dikerjakan. Pada tahap tersebut subjek dapat membedakan yang relevan dan tidak relevan. Kategori evaluasi pada tahapan identifying dan connecting subjek belum dapat mendeteksi ketidak konsistenan dan kefektifan prosedur yang digunakan. Pada tahapan applying ada subjek yang sudah dapat mendeteksi kesesuaian cara yang teorema Pythagoras dan konsep jarak pada masalah yang diberikan tetapi ada juga yang masih berfokus pada teorema Pythagoras saja. Pada tahapan argumentation subjek dapat mengetahui kesesuaian prosedur yang sudah dipilih dengan masalah yang diberikan. Pada tahap clarifying subjek sudah dapat melakukan pengecekan kembali dengan cara menganalisa kasus yang diberikan. Pada kategori mencipta subjek sudah dapat menjelaskan prosedur dalam menyelesaikan masalah yaitu memahami gambar dengan menggunakan teorema mencari panjang sisi c dan menggunakan rumus tersebut. Subjek belum dapat mengajukan hipotesis merancang prosedur dan menciptakan produk pada tahap identifying connecting applying dan clarifying. Saran pada penelitian ini ada tiga hal yaitu yang pertama kategori mencipta banyak yang belum muncul pada tahapan berpikir kritis sehingga penelitian berikutnya diharapkan menambahkan model pembelajaran yang dapat memunculkan aspek mencipta sebelum diberikan masalah kontroversial matematika. Yang kedua penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji masalah kontroversial matematika sebaiknya difokuskan pada tahapan argumentation dan clarifying. Hal ini dikarenakan pada saat menjelaskan hasil pemikiran berdasarkan bukti dan metode mahasiswa dapat menentukan mana yang relevan dan tidak dari materi yang disajikan. Yang ketiga penelitian selanjutnya pada tahapan identifying lebih ditekankan pada proses menentukan mana yang relevan dan tidak dari masalah yang diberikan karena berpengaruh pada tahapan selanjutnya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Nov 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271866

Actions (login required)

View Item View Item