Jalil, Abdul (2022) Proses pengorganisasian dan pengembangan pondok pesantren (studi multi kasus di pondok pesantren Roudlotul Muhsinin Al Maqbul Malang, pondok modern Al-Rifa'ie 2 alang dan pondok pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan). / Abdul Jalil</p>. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Jalil Abdul 2021 Proses Pengorganisasian dan Pengembangan Pondok Pesantren (Studi Multi Kasus di Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al Maqbul Malang Pondok Modern Al-Rifa rsquo ie 2 Malang dan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan). Disertasi Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Ali Imron M.Pd. M.Si. (2) Prof. Dr. Imron Arifin M.Pd dan (3) Prof. Dr. Maisyaroh M.Pd. Kata Kunci Pengorganisasian Pondok Pesantren Pengembangan Pondok Pesantren Strategi Pengembangan Hal-hal yang Mempengaruhi Kendala Pengembangan Keberadaan Pondok Pesantren sebagai sebuah lembaga Pendidikan Islam di Indonesia memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat baik kontribusi dalam hal pengembangan intelektual maupun penguatan spritual. Dalam upaya mempertahankan eksistensi tersebut dewasa ini Pondok Pesantren tidak hanya bertahan pada konsep dan perspektif salafiyah saja tapi juga bertransformasi secara komprehensif menjadi lembaga pendidikan Islam modern dan atau hanya mengkombinasikan nilai salafiyah (tradisional) dan khalafiyah (modern). Fokus penelitian untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang (1) proses pengorganisasian pondok pesantren (2) model pengembangan organisasi pondok pesantren dilihat dari tiga jenis pendok pesantren yaitu pondok pesantren salafiyah modern dan kombinasi. (3) strategi pengembangan pondok pesantren (4) faktor yang mempengaruhi proses pengembangan dan (5) kendala pengembangan pondok pesantren. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan kualitatif rancangan studi multi kasus dengan orientasi fenomenologis. Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al Maqbul Malang Pondok Modern Al-Rifa rsquo ie 2 Malang dan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dokumentasi dan wawancara mendalam (deep interview). Analisis data pada kasus individual menggunakan model alur Miles Hubermen dan Saldana (2014) ialah data collection data condensation data display dan conclusion drawing/veryfying sedangkan analisis data lintas kasus dengan menggunakan analisis perbandingan antar kasus sebagaimana yang direkomendasikan oleh Yin (2002). Keabsahan data dengan teknik credibility transferability dependability dan confarmability. Berdasarkan proses pengumpulan dan analisis data didapatkan hasil sebagai berikut Pertama pada fase awal proses pengorganisasian Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al Maqbul Malang dilakukan secara klasikal dan natural namun kemudian pengorganisasian berjalan secara prosedural. Proses pengorganisasian di Pondok Modern Al-Rifa rsquo ie 2 Malang melalui proses pembentukan struktur menetapkan visi misi dan tujuan memilih sumber daya manusia dan mengalokasikan tupoksinya serta menentukan alur komando. Pada masa awal pendirian Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan belum melakukan proses pengorganisasian secara prosedural namun sudah terdapat struktur organisasi namun seiring dengan perkembangannya Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil melakukan proses tahapan pengorganisasian secara prosedural. Kedua model pengembangan Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al-Maqbul melalui beberapa tahapan yaitu taftisy-mengidentifikasi-pendampingan-penetapan model pengembangan Pondok Modern Al-Rifa rsquo ie 2 Malang melalui beberapa tahapan diagnosis-perencanaan-pengkolaborasian dan mengunci perubahan Model pengembangan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil melalui beberapa tahapan yaitu asesmen-identifikasi-intervensi-pengkombinasian dan penyeimbangan. Ketiga strategi pengembangan Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al-Maqbul Malang yaitu kekompakan dan sinergitas para masyayikh komitmen Pengurus Pondok Pesantren kontribusi dan loyalitas Alumni letak geografis konsistensi sistem pendidikan yang diimplementasikan dan unit usaha yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren. Strategi pengembangan Pondok Modern Al-Rifa rsquo e 2 adalah komitmen tinggi para team dan konsep pengembangan yang tepat SDM muda dan letak geografis yang strategis. Strategi pengembangan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan mengunakan strategi dakwah bil hikmah peran serta pondok pesantren cabang optimalisasi pemanfaatan media online dan kontribusi alumni pondok pesantren. Keempat faktor yang mempengaruhi pengembangan pondok pesantren Roudlotul Muhsinin Al Maqbul adalah karismatik Kiai atau pengasuh pondok pesantren dan konsistensi sistem pendidikan yaang digunakan. Faktor yang mempengaruhi pengembangan Pondok Modern Al-Rifa rsquo ie 2 adalah pemikiran pengasuh yang sangat visioner dan transformatif dan faktor yang mempengaruhi pengembangan Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan adalah Pengasuh/Kiai kerja sama tim yang solid Open-minded terhadap perubahan dakwah Islamiyah melalui jalur kesenian unit usaha yang dikelola pengembangan cabang Pondok Pesantren keikutsertaan pada kancah perpolitikan serta dukungan pemerintah setempat provinsi dan pusat. Kelima kendala pengembangan Pondok Pesantren Roudlotul Muhsinin Al-Maqbul meliputi proses pemilihan personil dan penempatannya penentuan visi misi Pondok Pesantren dan pengumpulan informasi terkait nilai-nilai yang akan dijadikan pijakan perbedaan perspektif dari para masyayikh dan personil lainnya serta mulai mengurangnya rasa mahabbah. Kendala pengembangan Pondok Modern Al-Rifa rsquo ie 2 Malang adalah tindakan indispliner dan kurang bertanggungjawab dengan tugas yang telah diberikan beberapa sumber daya manusia (SDM) yang ada belum mempunyai kapasitas untuk mengeksekusi idea kreatif Kiai. Kendala pengembangan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan antara lain memadukan pola fikir pengasuh dan masyarakat terutama wali santri ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai tidak sesuai denga rasio jumlah santri yang ada kurangnya profesionalitas beberapa SDM. keempat tidakan indispliner sumber daya manusia yang ada. Hasil analisis lintas kasus menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan yang ketiga kasus yang ada. Pada proses pengorganisasian dan pengembangan pada kasus I dilakukan secara natural pada kasus II dilakukan dengan sistematik dan prosedural sedangkan pada kasus III dilakukan secara prosedural tapi melalui fase yang cukup panjang. Faktor yang mempengaruhi pengembangan pada kasus I lebih menitikberatkan pada konsistensi mempertahankan nilai-nilai salafiyah pada kasus II model kemimpinan Kiai menjadi key factor sedangkan pada kasus 3 dakwah bilhikmah menjadi icon utama yang mempengaruhi pengembangan. Adapun hal yang menjadi kendala pengembangan pada kasus I lebih didominasi pada menurunnya rasa mahabbah santri pada kasus II kompetensi SDM yang ada untuk mengeksekusi ide Kiai dan pada kasus III yang menjadi kendala pengembangan terfokus pada sulitnya untuk menyamakan persepsi stakeholder pondok pesantren dengan perspektif wali santri. Berdasarkan uraian di atas disarankan sebagai berikut Secara substantif proses pengorganisasian dan pengembangan pondok pesantren bisa disesuaikan dengan kondisi dan keputusan pondok pesantren. Para penyelenggara pendidikan khususnya pondok pesantren bisa mengadopsi manajemen pengembangan organisasi dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 25 Aug 2022 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2022 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/271821 |
Actions (login required)
View Item |