Proses manajemen pendidikan karakter untuk memperkuat identitas budaya sasak pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah (studi multikasus di SDN 35 Ampenan, SMPN 2 Mataram, dan SMAN 7 Mataram) / Muhammad Faqih - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses manajemen pendidikan karakter untuk memperkuat identitas budaya sasak pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah (studi multikasus di SDN 35 Ampenan, SMPN 2 Mataram, dan SMAN 7 Mataram) / Muhammad Faqih

Faqih, Muhammad (2022) Proses manajemen pendidikan karakter untuk memperkuat identitas budaya sasak pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah (studi multikasus di SDN 35 Ampenan, SMPN 2 Mataram, dan SMAN 7 Mataram) / Muhammad Faqih. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pemerintah telah mencanangkan penguatan pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar dan menengah secara nasional untuk mereduksi pengaruh budaya luar yang semakin kuat. Namun beberapa sekolah memilih untuk melakukan penguatan karakter dengan nilai budaya lokal. Sebagian kecil sekolah melakukannya atas kesadaran kultural lokal. Sekolah yang melakukan penguatan karkater berdasarkan nilai budaya lokal menunjukkan perilaku yang identik dengan budaya lokal dan sekolah lainnya menujukkan perilaku yang tidak identik dengan budaya lokal. Penelitian ini difokuskan pada nilai budaya Sasak (utama dan turunan). Proses manajemen pendidikan karakter berbasis nilai budaya Sasak dan dampak manajemen pendidikan karakter berbasis nilai budaya Sasak dalam memperkuat identitas budaya Sasak di sekolah. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan menganalisis dan menemukan subtansi teoritis nilai budaya Sasak manajemen pendidikan karakter untuk memperkuat identitas budaya Sasak dan dampak manajemen pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 35 Ampenan SMPN 2 Mataram dan SMAN 7 Mataram dnengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi kasus dengan teknik pengumpulan data menggunakan interview observation dan study of documents. Informan penelitian ini antara lain budayawan komite sekolah kepala sekolah guru siswa dan orang tua siswa. Analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu melakukan analisis data kasus tunggal untuk menghasilkan temuan sementara pada masing-masing kasus dan analisis data lintas kasus untuk membandingkan temuan pada ketiga kasus. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan uji kredibiltas data uji transferabilitas uji dependabilitas dan uji conformabilitas. Berdasarkan proses pengumpulan data dan analisis data didapatkan hasil sebagai berikut pertama nilai budaya Sasak tersusun dalam tiga struktur yakni (a) nilai ideal (utama) nilai operasional (turunan) dan nilai kolektif. Nilai ideal yaitu lomboq yang berarti adil dan tulus. Nilai tresne yang berarti menjaga dan merawat. Ra rsquo i yang berarti tanggunjawab. (b) nilai operasional (turunan) budaya Sasak antara lain Kenaq (benar) Tetu (jujur) dan Bongo (Sabar). Tatas (cerdas ahli) tuhu (serius sungguh-sungguh) Geger (semangat) Genem (kreatif) Gerasak (ramah. Patut (benar cara bekerja) Patuh (taat pada pimpinan) Kenaq (benar memberikan informasi) Pasu (rajin bekerja) Saduq (dipercaya). (c) nilai kolektif yakni nnilai besemeton beriuk begibung begawe dan besiru. Penguatan nilai budaya Sasak ini menghasilkan identitas Sasak dan kecerdasan Sasak. Karakter Sasak yakni Tindih (Taat pada Tuhan orang tua guru pimpinan) Maliq (karakter dan sikap Sasak) Merang (malu dan wibawa) serta kecerdasan karakter Sasak yakni Menge (pinter) tao (memahami orang lain dan alam) tao peririq diriq (mengenal dan memperbaiki diri). Kedua perencanaan pada Jenjang Pendidikan Dasar (JPD) dan Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) sama. Target nilai JPD dan JPM berbeda. Tujuan pendidikan karakter pada JPD eksterinsik pada JPM bersifat intrinsik (beda). Waktu perencanaan JPD dan JPM sama. Peran dalam perencanaan JPD dan JPM sama. Strategi pendidikan karakter JPD dan JPM berbeda. Pelaksanaan Sosialisasi pada JPD amp JPM berbeda. Integrasi nilai melalui kokurikuler JPD dan JPM berbeda Integrasi nilai melalui kegiatan rutin JPD dan JPM berbeda. Integrasi nilai melalui kegiatan ekskul JPD dan JPM ada yang sama dan berbeda. Integrasi nilai melalui budaya sekolah JPD dan JPM ada yang sama dan beda. Evaluasi Pelaksana evaluasi JPD dan JPM sama. Teknis evaluasi JPD dan JPM sama. Waktu evaluasi JPD dan JPM sama. Tindak lanjut evaluasi JPD dan JPM sama. Ketiga penguatan identitas struktural budaya sasak di sekolah dibuktikan dengan kemampuan menerima nilai budaya pada JPD dan JPM sama dan beda. Memperkuat identitas fungsional budaya sasak di sekolah dibuktikan dengan kemampuan mengeskpresikan nilai budaya pada JPD dan JPM sama dan beda. Kemampuan menerima pesan moral pada JPD dan JPD berbeda. Memperkuat identitas linial dibuktikan dengan kemampuan mengidentikan diri dengan nilai budaya pada JPD dan JPM sama. Dampak manajemen pendidikan karakter pada JPD sebagai hasil dari relasi dan habituasi dan pada JPM sebagai hasil dari relasi habituasi dan intervensi. Berdasarkan uraian di atas disarankan sebagai berikut. Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram agar secepatnya membentuk tim untuk merumuskan kurikulum muatan lokal dan silabus muatan lokal meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru agar memahami menguasai dan memiliki keterampilan muatan lokal yang memadai. Kepala sekolah perlu menunjuk seseorang sebagai aktor dalam memberikan penguatan identitas di sekolah membentuk tim penguatan identitas budaya yang bertugas menyusun rencana aksi merumuskan nilai target secara eskplisit mengembangkan program Sabtu budaya agar memiliki efek perubahan yang jelas dan terukur memilih guru muatan lokal yang berasal dari suku Sasak atau memberikan pelatihan/workshop tentang budaya Sasak materi budaya Sasak agar lebih menghayati dan memahami materi muatan lokal menyediakan petunjuk teknis yang jelas dan terukur pada program Sabtu Budaya sesuai tingkatan pendidikan Guru kelas mengintegrasikan nilai budaya Sasak pada RPP meskipun sudah memiliki buku paket karena buku paket tidak menyediakan kolom integrasi nilai. Kepada Majelis Adat Sasak (MAS) dan Aliansi Majelis Adat Nasional (AMAN) agar menyelesaikan perbedaan persepsi mengenai nilai budaya Sasak agar ada kesamaan persepsi dan gerakan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Sep 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271818

Actions (login required)

View Item View Item