Pemodelan baseflow akibat perubahan luas lahan hutan di Kawasan Kepulauan Tropis (studi kasus sub DAS Bango, sub DAS Sumber Brantas dan sub DAS Cobanrondo) / Nur Latifah Khosmiati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemodelan baseflow akibat perubahan luas lahan hutan di Kawasan Kepulauan Tropis (studi kasus sub DAS Bango, sub DAS Sumber Brantas dan sub DAS Cobanrondo) / Nur Latifah Khosmiati

Khomsiati, Nur Latifah (2022) Pemodelan baseflow akibat perubahan luas lahan hutan di Kawasan Kepulauan Tropis (studi kasus sub DAS Bango, sub DAS Sumber Brantas dan sub DAS Cobanrondo) / Nur Latifah Khosmiati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Baseflow adalah komponen yang sangat penting dalam menjaga aliran sungai. Baseflow dihasilkan dari aliran air tanah. Indonesia terletak pada wilayah beriklim tropis. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen Indonesia termasuk dalam tropical rainforest climate (tipe Af). Sekitar 70% wilayah Indonesia terdiri dari perairan. Baseflow pada wilayah kepulauan tropis memiliki sifat yang khas. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi baseflow 2) untuk mengembangkan model baseflow menggunakan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Hulu Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Tiga Sub DAS diambil sebagai lokasi penelitian untuk mewakili perbedaan persentase luas hutan pada suatu DAS yaitu sub DAS Bango sub DAS Sumber Brantas dan sub DAS Cobanrondo. Persentase luas hutan masing-masing sub DAS pada tahun 2018 adalah sebagai berikut 1) sub DAS Bango sebesar plusmn 18% 2) sub DAS Brantas Hulu sebesar plusmn 23% dan 3) sub DAS Cobanrondo sebesar plusmn 59%. Teknik pemisahan baseflow dilakukan dengan metode Recursive Digital Flter (RDF) dan Flow Duration Curve (FDC). Data yang digunakan adalah data tata guna lahan curah hujan infiltrasi evapotransoirasi dan kemiringan lereng dengan data historis 10 tahun dari 2009 sampai 2018. Hasil penelitian menunjukkan metode Lyne Hollic memuaskan diterapkan untuk pemisahan baseflow. Luas Lahan Hutan memiliki korelasi positif terhadap baseflow dengan koefisien korelasi 0.995 Infiltrasi memiliki korelasi positif terhadap baseflow dengan koefisien korelasi 0.996. Curah hujan memiliki korelasi positif terhadap baseflow dengan koefisien korelasi Sub DAS Bango Sumber Brantas dan Coban Rondo masing-masing sebesar 0.4624 0.7399 dan 0.744. Evapotranspirasi memiliki korelasi negatif terhadap baseflow dengan koefisien korelasi -0.804. Kemiringan lereng memiliki korelasi negatif terhadap baseflow dengan koefisien korelasi -0.816. Model matematika dari baseflow menggunakan persamaan regresi. Persamaan ini berbeda-beda pada setiap Sub DAS karena karakteristik yang berbeda pula. Persamaan regresi pada Sub DAS Bango yaitu Qbf 9.8154 0.14473 Qinf - 0.15938 Delta Vn. Persamaan regresi pada Sub DAS Sumber Brantas yaitu Qbf 3.5608 0.32521 Qinf - 0.3000 Delta Vn. Persamaan regresi pada Sub DAS Cobanrondo yaitu Qbf 0.38321 0.13800 Qinf - 0.12494 Delta Vn. Berdasarkan uji statistic model nilai R2 RMSE PBIAS MAE memenuhi kriteria kinerja model yang memuaskan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S2 Teknik Sipil
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 Aug 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271659

Actions (login required)

View Item View Item