Uji efektifitas self nanoemuslsifying drug delivery system (snedds) ekstrak bawang putih tunggal (allium sativum l) dengan fase carrier oil vco terhadap ekspresi il-1?, tnf-? dan il-10 secara in vitro / Alif Rosyidah El Baroroh - Repositori Universitas Negeri Malang

Uji efektifitas self nanoemuslsifying drug delivery system (snedds) ekstrak bawang putih tunggal (allium sativum l) dengan fase carrier oil vco terhadap ekspresi il-1?, tnf-? dan il-10 secara in vitro / Alif Rosyidah El Baroroh

Rosyidah El Baroroh, Alif (2022) Uji efektifitas self nanoemuslsifying drug delivery system (snedds) ekstrak bawang putih tunggal (allium sativum l) dengan fase carrier oil vco terhadap ekspresi il-1?, tnf-? dan il-10 secara in vitro / Alif Rosyidah El Baroroh. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Obesitas merupakan masalah besar yang banyak di hadapi negara di dunia kondisi obesitas dihubungkan dengan kondisi tubuh termasuk dalam kategori inflamasi tingkat rendah. Inflamasi akan di respon oleh sistem kekebalan adaptif dan bawaan tubuh dengan mengalami peningkatan regulasi sitokin. Beberapa sitokin proinflamasi yang diekpresikan oleh tubuh saat terjadi inflamasi adalah TNF- alpha dan IL-1 beta . Selain itu tubuh juga merespon inflamasi dengan mensekrsikan sitokin antiinflamasi contohnya IL-10. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jaringan dan sel adiposa memproduksi sitokin proinflamasi dan antiinflamasi. Inflamasi dapat dikontrol agen yang berasal dari biokatif tanaman tradisional. Bawang putih tunggal (Allium sativum L) banyak digunakan sebagai obat secara empiris dan dilaporkan dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Bawang putih biasa dikonsumsi dalam bentuk bawang putih segar bawang putih matang minyak bubuk hingga ekstrak. namun ekstrak bawang putih tunggal (EBT) memiliki aroma yang kuat beberapa bioaktif yang bersifat lipofilik aroma yang kuat dan volatile. Konsumsi yang berlebihan juga dapat mengakibatkan allergen terhadap gastrointestinal tract. Berdasarkan faktor tersebut bioavailabilitas senyawa ekstrak bawang putih rendah sehingga dibutuhkan desain pengiriman obat yang sesuai contohnya Self Nanoemulsfying Drug Delivery System (SNEDDS). SNEDDS merupakan nano carier yang terbentuk spontan dari minyak surfaktan co-surfaktan dan senyawa obat berbntuk cair atau emulsi yang homogen difungsikan untuk melindungi senyawa aktif obat dari degradasi enzim dan bersifat stabil. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan SNEDDS ekstrak bawang putih tunggal (SNEDDS-EBT) mengkarakterisasi menguji stabilitas fisik toksisitas dan pengaruhnya terhadap sekresi sitokin TNF- alpha IL-1 beta dan IL-10 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimental dimulai dengan pembuatan ekstrak bawang putih tunggal preparasi sediaan SNEDDS dan drug loading uji respon SNEDDS-EBT yang meliputi waktu emulsifikasi uji pH uji % transmitan dan observasi visual grade emulsi. Karakterisasi SNEDDS-EBT meliputi nilai Z-average Polydispersity Index (PDI) Zeta Potensial dan Transmission Electron Microscopy (TEM). SNEDDS-EBT kemudian diuji stabilitasnya dengan metode uji stabilitas freeze thawing uji sentrifugasi dan uji stabilitas pemanasan-pendinginan. Setelah dinilai cukup stabil SNEDDS-EBT diujikan pada sel kultur untuk mengetahui sitotoksisitas dan menentukan IC50 terhadap sel menggunakan metode MTT Induksi inflamasi pada sel 3T3-L1 dengan methylglyoxal. Karakteristik waktu respon emulsifikasi sebesar 55 77 plusmn 6 69 detik nilai % transmitansi sebesar 98 86 plusmn 0 23 % pH sebesar 6 71 plusmn 0 50 dan grade emulsi A. Ukuran partikel rata-rata adalah 0 46 plusmn 0 01 Z-Average 23 10 plusmn 0 69 dan potensial zeta -33 07 plusmn 0 45 mV. Uji toksisitas pada sel 3T3-L1 menggunakan MTT dengan rentang dosis 62.5 125 250 500 1000 2000 dan 4000 micro g/ml. Hasil uji MTT menunjukan SNEDDS-EBT tidak toksik pada sel dengan nilai viabilitas sel masih diatas 80%. SNEDDS-EBT berpengaruh tidak signifikan terhadap ekspresi Sitokin TNF- alpha IL-1 beta dan IL-10 pada sel 3T3-L1 yang diamati ekspresinya menggunakan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM). SNEDDS-EBT Berpotensi menekan TNF- alpha pada dosis 125 micro g/mL tidak menekan eksresi IL-1 beta dan berpotensi meningkatkan IL-10 pada dosis 62 5 micro g/mL. SNEDDS-EBT memiliki respon karakteristik yang baik dan stabil secara fisik. Uji toksisitas melaporkan formulasi SNEDDS-EBT memiliki toksisitas rendah pada sel 3T3-L1. SNEDDS-EBT berpotensi menekan TNF- alpha tidak menekan eksresi IL-1 beta dan berpotensi meningkatkan IL-10.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 30 Sep 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271630

Actions (login required)

View Item View Item