Pengembangan model pelatihan reflective restructuring untuk meningkatkan keterampilan persepsi mahasiswa calon konselor / Mila Yunita - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan model pelatihan reflective restructuring untuk meningkatkan keterampilan persepsi mahasiswa calon konselor / Mila Yunita

Yunita, Mila (2022) Pengembangan model pelatihan reflective restructuring untuk meningkatkan keterampilan persepsi mahasiswa calon konselor / Mila Yunita. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Landasan penelitian merujuk pada kondisi mahasiswa bimbingan dan konseling atau calon konselor yang mengalami rendahnya keterampilan persepsi. Kondisi tersebut didukung oleh hasil studi pendahuluan yang menyatakan bahwa kesalahan persepsi pernah terjadi pada setiap mahasiswa dalam proses konseling. beberapa hal yang terjadi diantaranya ((1) inferensi selektif (2) abstraksi selektif (3) pembesaran dan minimisasi (4) generalisasi yang berlebihan (5) personalisasi. Hal ini memicu kesalahan penafsiran mahasiswa terhadap konseli yang pada akhirnya memicu kegagalan dalam mencapai tujuan konseling. Dengan kondisi tersebut perlu strategi dalam menyiapkan calon konselor untuk meningkatkan keterampilan persepsi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keterampilan persepsi diantaranya konselor perlu memikirkan situasi sehubungan dengan objek dalam situasi konseling konselor perlu berlatih merefleksi apakah respon yang dilakukan melompat pada kesalahan persepsi konselor perlu menguji realitas persepsi awal dan menggantikan dengan persepsi yang lebih realistis. Berdasarkan paparan tersebut keterampilan merefleksi dan keterampilan mengubah fikiran perlu dilatihkan guna menunjang keterampilan persepsi. Oleh karena itu tawaran dalam penelitian dan pengembangan ini adalah pengembangan model pelatihan reflective restructuring yang dilengkapi dengan kelengkapan buku model reflective restructuring serta website yang berterima secara teoritik praktik dan teruji keefektivitasannya. Penelitian ini menggunakan penelitian amp pengembangan dengan mengadopsi pendekatan Borg amp Gall. Dalam penelitian ini menggunakan 9 tahap penelitian dan pengembangan. Subjek dalam penelitian ini meliputi 3 hal diantaranya subjek uji ahli subjek uji coba calon pengguna dan subjek sasaran pengguna. Subjek uji ahli dalam penelitian ini merupakan ahli kelompok bidang keahlian konseling yaitu dosen bimbingan dan konseling dan ahli media merupakan dosen teknologi pembelajaran. Uji calon pengguna merupakan dosen bimbingan dan konseling. dan subjek sasaran pengguna merupakan mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket akseptabilitas produk skala keterampilan persepsi dan proyek pelatihan keterampilan persepsi. Angket akseptabilitas produk digunakan untuk mengumpulkan data ahli serta calon pengguna. Sedangkan skala keterampilan persepsi dan proyek keterampilan persepsi digunakan untuk mengukur efektivitas produk pengembangan. Lebih lanjut analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan inter rater agreement model uji Wilcoxon dan analisis rubrik penilaian proyek keterampilan persepsi. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini berupa buku model pelatihan reflective restructuring dan website pelatihan reflective restructuring. Hasil uji rancangan produk menunjukkan validitas sangat tinggi oleh ahli konseling. Hasil pengujian media oleh uji ahli teknologi menunjukkan validitas sangat tinggi atau sangat baik. Sedangkan website pelatihan juga menunjukkan hasil validitas sangat tinggi atau sangat baik oleh ahli konseling. Hasil penilaian ahli teknologi menunjukkan validitas sangat tinggi atau sangat baik. Lebih lanjut pengujian oleh calon pengguna menunjukkan validitas sangat tinggi atau sangat baik pada kedua produk. hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa model pelatihan reflective restructuring berterima secara teoritik. Pengujian keefektifan melalui Pretest-posttest pelatihan signifikansi perbedaan hasil pengukuran skala persepsi sebelum dan sesudah pelatihan. Lebih lanjut hasil proyek menunjukkan peserta dalam kategori 7 peserta dalam kategori strategic use dan 1 peserta dalam kategori tacit use. Berdasarkan perubahan tersebut model pelatihan reflective restructuring telah teruji keefektifitasannya. Kelebihan model pelatihan reflective restructuring diantaranya model pelatihan menyajikan proyek pada setiap capaian unsur keterampilan persepsi hal ini akan mempermudah peserta dalam melatih keterampilan persepinya Media yang digunakan berupa website yang mempermudah pengguna dalam melakukan monitoring hasil proyek peserta pelatihan media yang digunakan dalam pelatihan merupakan website yang akan mempermudah peserta dalam mengakses materi maupun mengerjakan proyek-proyek pelatihan dan alat evaluasi menggunakan skala keterampilan persepsi sehingga peserta dapat mengetahui tingkatan keterampilan persepsinya. Sedangkan keterbatasan dalam pelatihan ini diantaranya (1) Model pelatihan reflective restructuring menyajikan proyek yang menfasilitasi setiap tahapan sehingga riskan terjadi kejenuhan pada peserta (2) Media yang digunakan dalam pelatihan merupakan website sehingga perlu akses internet yang memadahi hal ini berpotensi terjadinya kendala jika mengalami kehilangan jaringan (3) Alat evaluasi berupa skala dan proyek yang masih memungkinkan memiliki bias dalam mengukur keterampilan persepsi. Saran saran yang perlu diperhatikan bagi pengguna diantaranya (1) peserta pelatihan diharapkan dapat diperluas untuk mahasiswa bimbingan dan konseling serta konselor sekolah (2) Pengguna produk reflective restructuring hendaknya memiliki latar belakang pendidikan bimbingan dan konseling dan konsentrasi pada rumpun mata kuliah konseling. Lebih lanjut untuk peneliti selanjutnya hendaknya (1) mampu melakukan asesmen kondisi lingkungan calon peserta pelatihan sehingga dapat memodifikasi media yang sesuai dengan budaya karakter dan kondisi peserta pelatihan 2) Peneliti selanjutnya perlu memperluas wilayah penelitian karena efektifitas model pelatihan reflective restructuring masih dalam lingkup terbatas 3) peneliti selanjutnya disarankan mengembangkan perceptual test yang berpotensi lebih akurat dalam mengukur keterampilan persepsi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Sep 2022 04:29
Last Modified: 22 Dec 2022 01:39
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271522

Actions (login required)

View Item View Item