Implementasi ajaran "Tri Nga&rdquo" Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran sejarah di Kelas XI SMA Taman Siswa Genteng Banyuwangi / Alay Indriani - Repositori Universitas Negeri Malang

Implementasi ajaran "Tri Nga&rdquo" Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran sejarah di Kelas XI SMA Taman Siswa Genteng Banyuwangi / Alay Indriani

Indriani, Alay (2022) Implementasi ajaran "Tri Nga&rdquo" Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran sejarah di Kelas XI SMA Taman Siswa Genteng Banyuwangi / Alay Indriani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Indriani Alay. 2021. Implementasi Ajaran "Tri Nga" Ki Hajar Dewantara dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas XI SMA Taman Siswa Genteng Banyuwangi. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dra. Yuliati M.Hum (II) Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim S.Pd. M.Pd. Kata-kata Kunci Implementasi Tri Nga Pembelajaran Sejarah Taman Siswa. Perkembangan zaman yang terus terjadi menuntut pengembangan pendidikan agar bisa mengimbangi perubahan yang terjadi. Pendidikan memiliki peran penting untuk menjadikan anak didik memiliki potensi yang baik. Sehingga tidak mengherankan jika sejak dulu banyak pemikir pendidikan yang mencoba mengembangkan berbagai konsep pendidikan salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara. Sebagai bapak pendidikan di Indonesia ia memiliki banyak gagasan sebagai bentuk mendukung berkembangnya pendidikan di Indonesia termasuk berperan dalam mendirikan perguruan Taman Siswa. Taman Siswa awal mulanya merupakan lembaga pendidikan yang diperuntukkan kepada masyarakat sekitar Yogyakarta. Gagasan yang terus diciptakan Ki Hajar Dewantara salah satunya adalah Tri Nga. Gagasan ini terdiri dari ngerti ngrasa dan nglakoni yang pada hakekatnya memiliki persamaan dengan gagasan tentang ranah kognitif afektif dan psikomotorik dari Bloom. Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi ajaran Tri Nga Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran sejarah di kelas XI SMA Taman Siswa Genteng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi ajaran Tri Nga faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi ajaran Tri Nga dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Langkah-langkah dalam proses penelitian sendiri adalah (1) Pengumpulan data kegiatan ini dilakukan dengan wawancara guru sejarah wawancara kepala sekolah wakil kepala sekolah sie kurikulum dan peserta didik pengamatan dilakukan ketika pembelajaran daring dokumen pendukung lainnya dan angket untuk peserta didik. (2) pengecekan keabsahan penelitian dilakukan dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode (3) Analisis data kegiatan analisis data dilakukan dengan reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi ajaran Tri Nga Ki Hajar Dewantara dapat dilihat saat kegiatan pembelajaran sejarah berlangsung. Selain saat pembelajaran sejarah juga bisa dilihat ketika kegiatan di luar kelas. Adanya materi ketamansiswaan guna memberikan pengenalan lebih lanjut mengenai Taman Siswa. Pada pembelajaran sejarah daring guru menggunakan pendekatan Discovery Learning melalui observasi dan diskusi tanya jawab. Peserta didik bisa lebih mengasah kemampuannya kegiatan tersebut seperti (1) pemberian materi (2) kegiatan diskusi kelas (3) pemberian tugas. Terlaksananya implementasi ajaran Tri Nga tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambatnya. Di antara faktor pendukungnya adalah (a) fasilitas di sekolah seperti gazebo sebagai tempat berkumpul peserta didik untuk bercengkrama satu sama lain perpustakaan guna menambah wawasan dan pengetahuan tempat ibadah dan laboratorium. (b) materi KeTaman Siswaan sebagai salah satu faktor pendukung pembelajaran sejarah daring. (c) tugas menjadi faktor pendukung dengan diberikan tugas peserta didik bisa lebih giat untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya. Adapun faktor penghambatnya antara lain (a) waktu yang kurang ketika pembelajaran daring. (b) pembelajaran daring yang menjadikan guru tidak bisa mengontrol peserta didik secara langsung (c) peserta didik melihat sikap dan pemahaman peserta didik yang berbeda-beda menjadi salah satu faktor penghambat. Hal ini karena pola pikir yang berbeda-beda sehingga penerapan ajaran Tri Nga akan berbeda pula ketika diterima (d) lingkungan yang beragam di sekitar peserta didik bisa menjadi penghambat implementasi ajaran Tri Nga karena ketika peserta didik sudah diberikan implementasi ajaran Tri Nga di sekolah tetapi ketika di luar sekolah dan berhubungan dengan lingkungan yang kurang baik. Masukan dari peneliti yaitu sekolah diharapkan lebih memperkuat lagi implementasi ajaran Tri Nga dengan cara pemberian materi ketamansiswaan yang lebih banyak dan mendalam. Guna sebagai landasan bagi siswa untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ajaran Tri Nga.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Apr 2022 04:29
Last Modified: 12 Apr 2023 03:06
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271096

Actions (login required)

View Item View Item