Komunitas siput darat pada lahan bekas tambang marmer di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung / Hatta Fauzia - Repositori Universitas Negeri Malang

Komunitas siput darat pada lahan bekas tambang marmer di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung / Hatta Fauzia

Fauzia, Hatta (2017) Komunitas siput darat pada lahan bekas tambang marmer di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung / Hatta Fauzia. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Fauzia Hatta. 2016. Komunitas Siput Darat pada Lahan Bekas Tambang Marmer di Desa Besole Kecamatan Besuki Tulungagung. Skripsi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Fatchur Rohman M. Si. (II) Sofia Ery Rahayu M. Si. Kata-kata kunci komunitas siput darat lahan bekas tambang indeks keanekaragaman indeks kemerataan indeks kekayaan Perubahan kondisi tanah pada suatu komunitas dapat mempengaruhi organisme tanah misalnya siput darat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus siput darat indeks keanekaragaman kemerataan kekayaan dan hubungannya dengan faktor abiotik pada lahan bekas tambang marmer yang sudah dimanfaatkan dan tidak dimanfaatkan manusia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian dilakukan di lahan bekas pertambangan marmer di Desa Besole. Pengambilan sampel dilakukan di lahan yang dimanfaatkan (ditanami jagung) dan tidak dimanfaatkan (ditumbuhi semak liar) sebanyak 8 titik pada tiap lahan dengan metode soil litter sampling. Pada tiap titik diambil tiga kali cuplikan tanah masing-masing sebanyak 2L. Tanah diayak secara bertingkat untuk mendapatkan siput darat kemudian diidentifikasi genusnya berdasarkan karakter cangkang dan dianalisis indeks keanekaragaman kemerataan dan kekayaannya serta hubungan faktor abiotik menggunakan regresi linier pada software SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genus siput darat yang ditemukan pada lahan bekas tambang yang dimanfaatkan sebanyak 7 genus meliputi Microcystina Allopeas Paropeas Achatina Bradybaena Philalanka dan Gulella. Genus yang mempunyai frekuensi relatif tertinggi adalah Allopeas. Genus siput darat yang ditemukan pada lahan bekas tambang yang tidak dimanfaatkan sebanyak 6 genus meliputi Microcystina Coneuplecta Liardetia Allopeas Philalanka dan Gulella. Genus yang mempunyai frekuensi relatif tertinggi adalah Microcystina. Indeks keanekaragaman dan kemerataan pada lahan bekas tambang yang dimanfaatkan tergolong sedang sedangkan pada lahan bekas tambang yang tidak dimanfaatkan tergolong rendah. Indeks kekayaan pada kedua tipe lahan tergolong rendah. Pada lahan yang dimanfaatkan faktor abiotik yang paling berpengaruh adalah kelembaban udara sedangkan pada lahan yang tidak dimanfaatkan faktor abiotik yang paling berpengaruh adalah suhu udara.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 15 Jun 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26789

Actions (login required)

View Item View Item