Optimasi Polymerase Chain Reaction (PCR) isolasi gen Flavonol Synthase (FLS) dari daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) kultivar Cakra Hijau / Rizqy Amalia Ananda - Repositori Universitas Negeri Malang

Optimasi Polymerase Chain Reaction (PCR) isolasi gen Flavonol Synthase (FLS) dari daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) kultivar Cakra Hijau / Rizqy Amalia Ananda

Ananda, Rizqy Amalia (2015) Optimasi Polymerase Chain Reaction (PCR) isolasi gen Flavonol Synthase (FLS) dari daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) kultivar Cakra Hijau / Rizqy Amalia Ananda. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Ananda Rizqy Amalia. 2014. Optimasi PCR Isolasi Gen Flavonol Synthase (FLS) dari Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Kultivar Cakra Hijau. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Hj. Dahlia M.S. (II) Dra. Dwi Listyorini M.Si. D.Sc. Kata Kunci Optimasi PCR Gen FLS (Flavonol synthase) Capsicum frutescens L. Kultivar Cakra Hijau. 12288 12288 12288 12288 Capsicum frutescens L. kultivar cakra hijau merupakan kultivar cabai yang mempunyai banyak keunggulan. Capsicum frutescens mengandung senyawa myricetin dan quercetin yang merupakan kelompok utama flavonol yang berfungsi melindungi tanaman dari sinar UV dan dapat mengakhiri rantai radikal bebas. Pembentukan flavonol dikatalisis oleh enzim FLS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu annealing yang tepat untuk proses PCR isolasi gen FLS dari daun Capsicum frutescens L. kultivar cakra hijau. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Isolasi DNA total Capsicum frutescens menghasilkan isolat DNA dengan konsentrasi 116 2 ng/ 956 l dan murni (A260/A280 1 86). Optimasi PCR yang dilakukan mulai suhu annealing 530C sampai dengan 620C dengan menggunakan primer yang didesain berdasarkan daerah conserve gen FLS Arabidopsis thaliana. Suhu annealing 530C 540C dan 550C menghasilkan pita DNA ganda. PCR pada suhu annealing 560C sampai dengan 600C menghasilkan pita DNA tunggal lebih terang dibanding suhu annealing lainnya. PCR ulang menggunakan suhu annealing 600C menghasilkan pita DNA dengan panjang 300 bp namun smear. Pita DNA hasil PCR tidak terlihat ketika suhu annealing berada di 610C dan 620C. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pita DNA yang paling baik dihasilkan ketika suhu annealing 600C.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 25 Feb 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26649

Actions (login required)

View Item View Item