MODEL PERILAKU BERISIKO REMAJA: PENGARUH RELASI ORANG TUA-ANAK DAN RELASI GURU-SISWA MELALUI REGULASI DIRI - Repositori Universitas Negeri Malang

MODEL PERILAKU BERISIKO REMAJA: PENGARUH RELASI ORANG TUA-ANAK DAN RELASI GURU-SISWA MELALUI REGULASI DIRI

A'YUN, QURROTI (2021) MODEL PERILAKU BERISIKO REMAJA: PENGARUH RELASI ORANG TUA-ANAK DAN RELASI GURU-SISWA MELALUI REGULASI DIRI. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka perilaku berisiko remaja. Jumlah remaja yang terekspos terhadap perilaku berisiko semakin meningkat baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat pada umumnya. Berdasarkan data bukti empiris, ragam perilaku berisiko remaja yang luas mengerucut kepada tiga perilaku berisiko utama, yaitu minum minuman keras (alkohol dan oplosan), konsumsi Narkotika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) dan perilaku seksual pranikah. Dalam domain inilah penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model apakah model teoritik perilaku berisiko remaja telah sesuai dengan kondisi empiris di lapang. Selain itu, penelitian ini menguji apakah ada terdapat pengaruh antar variabel dalam model. Model yang dibangun berdasarkan teori ekologis Bronfernbrenner (1994) yang menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak dan remaja yang antara lain adalah factor orang tua dan sekolah. Terdapat 2 (dua) hal yang berbeda dari penelitian ini yang diharapkan menjadi kebaruan peneitian ini, yaitu; pertama bahwa jarang sekali penelitian yang menempatkan kedua factor yang difokuskan kepada kualitas relasi (relasi orang tua-anak dan relasi guru-siswa) sebagai predictor dari kecenderungan permasalahan perilaku pada remaja secara bersama-sama. Padahal kedua relasi tersebut berakar dari proses yang sama. Kedua, penelitian ini juga mempertimbangkan apakah kekuatan factor internal yaitu regulasi diri remaja dalam menguatkan pengaruh variable eksogen yang diajukan atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan correational study terhadap 628 remaja usia antara 15-18 tahun dengan beragam latar belakang demografis. Teknik pengambilan sampel di lakukan dengan menggunakan cluster sampling, Pengumpulan data diakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara web based dengan menggunakan Google form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model telah layak / fit dengan indicator indeks GFI, AGFI, TLI, CFI, RMSEA dan PNFI telah memenuhi kriteia rule of thumb yang di persyaratkan. Meskipun nilai chi-square tidak fit, namun hal ini dianggap wajar mengingat uji ini sangat sensitif terhadap sampel yang besar. Selain itu, parameter goodness of fit telah terwakili pada seluruh kriteria, yaitu Absolute Fit , Incremental Fit dan Parsimonious Fit. Dengan demikian hipotesis major yang menyatakan bahwa ada Pengaruh signifikan relasi orang tua-anak dan relasi guru-siswa secara simultan terhadap perilaku berisiko remaja melalui regulasi diri.dapat diterima. Sedangkan hipotesis minor yang menganalisis masing-masing pengaruh antar variabel eksogen dengan variabel endogen menyimpulkan 1). Ada pengaruh signifikan relasi orang tua-anak terhadap regulasi diri 2) Ada pengaruh signifikan relasi orang tua-anak terhadap perilaku perilaku berisiko remaja. 3) Ada pengaruh signifikan relasi guru-siswa terhadap regulasi diri. 4) Ada pengaruh signifikan relasi guru-siswa terhadap perilaku berisiko remaja. 5) Tidak ada pengaruh signifikan regulasi diri terhadap perilaku berisiko remaja 6) Ada pengaruh signifikan relasi orang tua-anak terhadap perilaku berisiko remaja melalui regulasi diri 7) Tidak ada pengaruh signifikan relasi guru-siswa terhadap perilaku perilaku berisiko remaja siswa melalui regulasi diri. Temuan penelitian ini menyimpukan bahwa faktor lingkungan yaitu relasi orang tua-anak dan relasi guru-siswa serta faktor personal berupa regulasi diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku berisiko remaja. Relasi orang tua-anak merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap perilaku berisiko remaja. Artinya, dibandingkan irisan lain dalam teori bronfernbrenner, irisan keluarga mendominasi pengaruhnya dalam pembentukan perilaku berisiko remaja. Dengan demikian, direkomendasikan kepada orang tua untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas relasinya dengan anak. Setidaknya melalui empat komponen yaitu iklim kepercayaan yang terbangun dengan baik, komunikasi yang efektif dan menyenangkan, struktur yang jelas dalam keluarga dan tersedianya waktu bersama yang memadai. Seain itu, para stakeholder di sekolah khususnya kepala sekolah dan Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat menyusun program yang dapat meningkatkan pelibatan peran orang tua terkait perkembangan anaknya. Sehingga orang tua memahami peran penting dirinya dengan baik dan dapat membangun relasi triadic (Sekolah-Orang tua-anak) yang saling menguntungkan. Demikian halnya para stakeholder terkait utamanya pemerintah melalui lembaga sekolah, Dinas Sosial, BKKBN, maupun stakeholder lain untuk memaksimalkan peran orang tua dalam mencegah perilaku berisiko remaja.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: PERILAKU REMAJA. PENGARUH RELASI ANTARA ANAK, ORANG TUA DAN GURU. REGULASI DIRI.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S3 Psikologi Pendidikan
Depositing User: mr mahasiswa UM
Date Deposited: 01 Feb 2023 07:30
Last Modified: 01 Feb 2023 07:30
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/2661

Actions (login required)

View Item View Item