Studi tentang keanekaragaman perifiton pada substrat pantai berlumpur, pantai rejoso, desa patuguran, kecamatan rejoso, pasuruan / Ermelinda Tue - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi tentang keanekaragaman perifiton pada substrat pantai berlumpur, pantai rejoso, desa patuguran, kecamatan rejoso, pasuruan / Ermelinda Tue

Tue, Ermelinda (2013) Studi tentang keanekaragaman perifiton pada substrat pantai berlumpur, pantai rejoso, desa patuguran, kecamatan rejoso, pasuruan / Ermelinda Tue. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Perifiton Tingkat Keanekaragaman Ekosistem Pantai Berlumpur Pantai berlumpur adalah tipe pantai yang khas yang memiliki ciri-ciri fisik berbeda dibandingkan dengan ciri-ciri fisik pantai berpasir dan pantai berbatu. Pantai berlumpur banyak dijumpai du muara sungai yang ditumbuhi oleh hutan mangrove dimana energi gelombang terdisipasi oleh hutan mangrove dan lumpur. Pantai tipe ini banyak ditemui di Pantai Utara Pulau Jawa Pantai Timur Sumatra Kalimantan dan Papua. Pantai tipe ini relatif mudah berubah bentuk mengalami deformasi dan tererosi. Pantai Rejoso merupakan pantai yang memiliki panjang garis pantai 2000 m dan merupakan pantai berlumpur. Lumpur pantai ini merupakan hasil sedimentasi tanah liat dan partikel halus yang terbawa oleh arus sungai Rejoso dan gelombang laut. Pada dataran pantai berlumpur biasanya ditemukan mikroalga berwarna hijau kecoklatan pada permukaan lumpur saat surut. Perifiton adalah organisme yang umumnya berukuran kecil hidup menempel pada substrat. sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kualitas suatu perairan. Sebagai produsen primer keberadaan perifiton merupakan kontribusi terhadap keanekaragaman hayati di perairan laut. Peranan diatom perifiton sangat penting dalam ekosistem perairan karena merupakan produsen dalam rantai makanan yakni sebagai penghasil bahan organik dan oksigen. Diatom perifiton sebagai flora menjadi sangat penting peranannya karena dapat berkembangbiak secara cepat sehingga berguna sebagai bahan makanan bagi hewan invertebrata dan ikan dalam ekosistem perairan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Ekosistem Pantai Berlumpur Pantai Rejoso Desa Patuguran Pasuruan yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman Perifiton serta interaksi faktor-faktor abiotik terhadap keanekaragaman Perifiton di ekosistem Pantai Berlumpur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menghitung nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan Perifiton sedangkan interaksi antara faktor-faktor abiotik dan komposisi Perifiton dianalisis dengan Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression). Pengambilan data diakukan dengan membuat transek yang menjauhi mangrove dan transek yang menjauhi muara. Untuk transek yang menjauhi mangrove diambil 10 transek secara horizontal dari batasan surut maksimal dengan jarak antar garis transek 25 meter. Masing-masing transek dibuat 10 plot dengan jarak antar plot 5 m. Plot yang dibuat adalah dalam bentuk kuadrat dengan ukuran 1 x1 m2. Sedangkan untuk transek yang menjauhi muara plot yang digunakan dilihat dari gradasi transek yang menjauhi mangrove. Jadi terdapat 10 transek dan jarak antar transek adalah 5 m. Masing-masing transek terdapat 10 plot dengan jarak 25 m. Selanjunya setelah semua data terkumpul baik sampel maupun pengukuran faktror abiotik maka dilakukan pengamatan mikroskopis Perifiton kemudian dilakukan identifikasi serta perhitungannnya. Identifikasi Perifiton dilakukan minimal sampai tingkat genus. Dalam hasil penelitian ini ditemukan 15 genus Perifiton yaitu genus Gyrosigma Pleurosigma Netrium Gonium Ceratium Melosira Chronococcus Dytillum Thalasiothrix Rhizolenia Navicula Cymbella Stephanophyxis Pinularia dan Synedra. Kebanyakan spesies yang ditemukan adalah Diatom. Perhitungan nilai keanekaragaman untuk transek mangrove nilai keanekaragaman tertinggi terdapat pada transek 10 dengan nilai 2 459 sedangkan keanekaragaman terendah terdapat pada transek 1 dengan nilai 2 201. Hal ini bisa dikatakan bahwa semakin menjauhi muara maka keanekaragaman Perifiton cenderung meningkat. Untuk transek muara keanekaragaman tertinggi terdapat pada 10 dengan nilai 2 527 sedangkan keanekaragaman terendah terdapat pada transek 1 dengan nilai 1 812. Hal ini juga bisa dikatakan bahwa semakin menjauhi mangrove maka keanekaragaman Perifiton cenderung meningkat. Selanjutnya untuk perhitungan nilai kemerataan tingkat kemerataan Perifiton tertinggi untuk transek mangrove atau yang menjauhi muara terdapat pada transek 6 dengan nilai 0 932 sedangkan kemerataan terendah terdapat di transek 9 dengan nilai 0 873. Tingkat kemerataan Perifiton tertinggi untuk transek muara atau menjauhi mangrove terdapat pada transek 6 dengan nilai 0 916 sedangkan kemerataan terendah terdapat di transek 9 dengan nilai 0 894. Faktor lingkungan yang berpengaruh pada keanekaragaman adalah pH dan pada kemerataan adalah kelembaban tanah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 31 Jan 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26493

Actions (login required)

View Item View Item