Lingansere, Abraham (2013) Studi keanekaragaman fitoplankton pada inlet dan outlet di tambak ikan bandeng di Desa Patuguran Kecamatan Rejoso Pasuruan / Abraham Lingansere. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci tambak inlet dan outlet fitoplankton keanekaragaman kemerataan kekayaan Tambak merupakan salah satu wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan air payau atau laut. Bentuk dan konstruksi tambak bandeng relatif sama dengan kolam di air tawar. Perbedaan keduanya adalah jenis air yang digunakan yaitu kolam menggunakan air tawar sedangkan tambak menggunakan air payau atau laut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Jenis-jenis fitoplankton apa saja yang ditemukan di inlet dan outlet pada tambak ikan bandeng di desa Patuguran mengetahui faktor abiotik apa saja yang berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman kemerataan kekayaan fitoplankton di tambak pada waktu inlet dan outlet pada tambak ikan bandeng di desa Patuguran dan mengetahui perbandingan indeks keanekaragaman kemerataan kekayaan fitoplankton di tambak pada waktu inlet dan outlet pada tambak ikan bandeng di desa Patuguran. Berikutnya sampel fitoplankton diamati di mikroskop di lab. Ekologi jurusan Biologi FMIPA-UM. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011 mengetahui keanekaragaman fitoplankton dengan menggunakan Rumus Shannon-Whienner (H ) kemerataan /Evennest Indeks kekayaan menggunakan rumus Ludwig dan kerapatan fitoplankton per liter air dengan rumus Michael. Hasil penelitian ini menunjukan jenis fitoplankton yang ditemukan pada inlet dan outlet tambak ikan bandeng di desa Patuguran Rejoso berdasarkan hasil pengamatan terdapat 19 spesies di inlet tambak ikan bandeng dan 15 spesies di outlet tambak ikan bandeng (inlet Nitzschia braarudii Pseudo-nitzschia pungens Chaetoceros danicus Surirella brebissonii Nitzschia maxima Amphora ovalis Netrium digitus Cylindrotheca closterium Pseudo-Nitzschia pseudodelicatissima Leptocylindrus danicus Pleurosigma capense Chaetoceros debilis Chaetoceros affinis Synedra ulna Chaetoceros mitra Bacteriastrum delicatulum Pleurosigma normanii Bacteriastrum furcatum dan Thalassionema nitzschioides) (outlet Noctiluca scintillans Pleurosigma normanii Pseudo-nitzschia pungens Navicula transitans Mastogloia lanceolata Amphidoma caudate Surirella striatula Chaetoceros similis Leptocylindrus danicus Trachyneis aspera Chaetoceros decipiens Diploneis smithii Thalassionema nitzschioides Brachysira aponina dan Bacteriasatrum furcatum) Pada inlet tambak ikan bandeng nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada tambak 4 yaitu 2.472 sedangkan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada tambak 10 yaitu 1.492. Nilai indeks kemerataan tertinggi terdapat pada plot 8 yaitu 0.936 sedangkan nilai indeks kemerataan terendah terdapat pada tambak 10 yaitu 0 631 nilai indeks kekayaan tertinggi terdapat pada tambak 1 yaitu 2.607 sedangkan nilai kekayaan terendah terdapat pada tambak 3 dan 4 yaitu 0.028. Pada outlet tambak ikan bandeng nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada tambak 1 yaitu 2.266 sedangkan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada tambak 10 yaitu 0.000 Nilai indeks kemerataan tertinggi terdapat pada plot 8 yaitu 0.953 sedangkan nilai indeks kemerataan terendah terdapat pada tambak 10 yaitu 0.000 nilai indeks kekayaan tertinggi terdapat pada tambak 8 yaitu 0.122 sedangkan nilai kekayaan terendah terdapat pada tambak 3 dan 4 yaitu 0.000 Nilai dari faktor abiotik yang menentukan keanekaragaman kemerataan kekayaan pada inlet adalah R Square yaitu 70 70% 67 00% 74 30% dan pada outlet 88 70% 65 60% 50 40%. Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman kemerataan dan kekayaan fitoplankton yang terdapat pada tambak ikan bandeng desa Patuguran Rejoso maka dalam mengelola tambak ikan bandeng harus diperhatikan pengaturan saluran air yang melalui inlet-outlet tambak ikan bangdeng. Pintu yang meng-gunakan papan harus diperhatikan dengan cara pada waktu pasang sedikit mem-buka lebih besar sehingga air yang masuk lebih banyak dan pada waktu surut ditutup sedikit agar airnya tidak terbuang karena dapat mempengaruhi pakan alami yang telah tersedia dan perlu diadakan penelitian lanjutan terhadap pengelolaan sistem tambak yang airnya bukan dari estuaria tetapi langsung berasal dari air laut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 11 Jan 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/26483 |
Actions (login required)
View Item |