Studi keanekaragaman kepiting di kawasan hutan magrove Desa Padekan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Jawa Timur / Maria Magdalena Maranressy - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi keanekaragaman kepiting di kawasan hutan magrove Desa Padekan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Jawa Timur / Maria Magdalena Maranressy

Maranressy, Maria Magdalena (2013) Studi keanekaragaman kepiting di kawasan hutan magrove Desa Padekan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Jawa Timur / Maria Magdalena Maranressy. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Kepiting Keanekaragaman Kepiting Mangrove. Kepiting merupakan salah satu biota memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hewan tersebut merupakan spesies yang khas di kawasan hutan mangrove dan hidup di daerah muara sungai dan rawa pasang surut yang banyak ditumbuhi vegetasi mangrove dengan substrat berlumpur atau lumpur berpasir. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui jenis-jenis kepiting bakau (2) indeks keanekaragaman kemerataan dan kekayaan kepiting bakau dan (3) mengetahui faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap keanekaragaman kemerataan dan kekayaan kepiting bakau yang ditemukan pada kawasan hutan mangrove Desa Padekan Kecamatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif dengan metode survei di kawasan hutan mangrove Desa Padekan Kecamatan Rejoso. Populasi Penelitian berupa semua jenis kepiting bakau yang ada pada kawasan hutan mangrove Desa Padekan Kecamatan Rejoso dan sampel dalam penelitian ini adalah semua jenis kepiting bakau yang ditemukan didalam plot yang berukuran 10x10 m pada kawasan hutan mangrove Desa Padekan Kecamatan Rejoso. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 16 April 2011 dan waktu pengambilan sampel pada saat surut sedangkan tempat penelitian adalah kawasan hutan mangrove Desa padekan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Prosedur penelitian dilakukan secara tahap persiapan tahap pelaksanaan pengamatan faktor abiotik dan pengambilan data. Perhitungan keanekaragaman dihitung dengan menggunakan nilai indeks keanekaragaman Shanon-Wiener. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama terdapat 4 spesies kepiting bakau yang ditemukan yaitu Scylla serrata Metaplax elegans Uca sp dan Parathelphusa sp yang masih dari satu ordo Decapoda. Kedua keanekaragaman tertinggi terletak pada plot 2 sedangkan keanekaragaman terendah terdapat pada plot 10. Kemerataan tertinggi terletak pada plot 2 dan kemerataan terendah terdapat pada plot 10 sedangkan kekayaan tertinggi terdapat pada plot 1 dan kekayaan terendah terdapat pada plot 9. Keanekaragaman semakin menjauhi laut menunjukkan nilai keanekaragaman cenderung meningkat. Ketiga faktor abiotik yang berpengaruh terhadap keanekargaman dan kemerataan adalah suhu udara dan faktor abiotik yang berpengaruh terhadap kekayaan adalah kelembaban udara.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 10 Jan 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26480

Actions (login required)

View Item View Item