Anatomi biji mundu (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz) dan daya antimikroba seduhannya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus / Anna Alfiana - Repositori Universitas Negeri Malang

Anatomi biji mundu (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz) dan daya antimikroba seduhannya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus / Anna Alfiana

Alfiana, Anna (2012) Anatomi biji mundu (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz) dan daya antimikroba seduhannya terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus / Anna Alfiana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

menentukan kandungan senyawa kimia biji mundu dan (3) membuktikan bahwa seduhan biji mundu mempunyai daya antimikroba terhadap S. aureus. Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksperimental. Penelitian deskriptif meliputi anatomi dan kandungan senyawa kimia sedangkan daya antimikroba bersifat ekperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Biji mundu yang dipisahkan dari buahnya sebagian dibiarkan utuh sebagai bahan amatan anatomi sedangkan sebagian lainnya dikeringkan dan digiling menjadi serbuk untuk bahan uji kandungan senyawa kimia dan daya antimikroba. Biji mundu yang utuh dibuat preparat segar kemudian diberi reagen-reagen mikroskopik dan diamati dengan mikroskop. Uji daya antimikroba enapan dan air seduhan biji mundu dilakukan berdasarkan metode difusi agar Kirby-Bauer. Daya antimikroba ditentukan berdasarkan ukuran diameter zona hambat pertumbuhan S. aureus selama masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37o C. Data anatomi dan kandungan senyawa kimia dianalisis secara deskriptif sedangkan data antimikroba dibandingkan dengan nilai NCCLS untuk Tetrasilklin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anatomi biji mundu terdiri atas kulit biji di bagian luar dan endosperma di bagian dalam. Kulit biji maupun endosperma biji mundu dari luar ke dalam tersusun atas jaringan epidermis jaringan parenkima dan jaringan angkut yang terletak di dalam parenkima. Endosperma biji mundu menyimpan amilum lipida dan tanin serta memiliki sel sekretori dan saluran latisifer. Kulit biji mundu mengandung senyawa kimia di antaranya alkaloid glikosida dan saponin sedangkan endospermanya mengandung alkaloid flavonoid tanin glikosida protein dan lipida. Diameter zona hambat paling besar menggunakan air seduhan biji mundu sebesar 12 338 mm enapannya mencapai 17 300 mm dan tetrasiklin sebesar 22 450 mm. Daya antimikroba air seduhan biji mundu berdasarkan ketentuan NCCLS tergolong resisten enapannya tergolong intermediet dan tetrasiklin dikatakan sensitif. Kadar senyawa-senyawa kimia biji mundu perlu diteliti sehingga senyawa yang dominan dapat diekstrak. Seduhan biji mundu dapat dimanfaatkan sebagai obat alternatif untuk obat penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mikroba khususnya S. aureus. Daya antimikroba seduhan biji mundu tergolong kategori resisten sampai intermediet sehingga seduhan biji mundu sebaiknya diminum beserta enapannya karena air seduhannya saja resisten terhadap S. aureus.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Jun 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26445

Actions (login required)

View Item View Item