Sebaran kedapatan harian antara wereng hijau (Empoascap.) dengan kubah kubah (Curius coeruleus) pada tanaman teh (Camellia sintesis L.O.K.) klon gambung di kebun teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang / Haris Sulton - Repositori Universitas Negeri Malang

Sebaran kedapatan harian antara wereng hijau (Empoascap.) dengan kubah kubah (Curius coeruleus) pada tanaman teh (Camellia sintesis L.O.K.) klon gambung di kebun teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang / Haris Sulton

Sultoni, Haris (2012) Sebaran kedapatan harian antara wereng hijau (Empoascap.) dengan kubah kubah (Curius coeruleus) pada tanaman teh (Camellia sintesis L.O.K.) klon gambung di kebun teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang / Haris Sulton. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci sebaran harian wereng hijau (Empoasca Sp) kumbang kubah (Curinus coeruleus) Tanaman Teh Klon Gambung. Pengendalian hama secara hayati adalah pengendalian hama yang proses pengendaliannya tanpa merusak lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan musuh-musuh alaminya dari suatu hama yakni predator tetap hidup kumbang kubah adalah predator dari wereng hiaju yang bisa digunakan untuk pengendalian hayati oleh karenanya perlu dikaji tentang sebaran harian dari wereng hijau dan kumbang kubah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1)sebaran kepadatan harian wereng hijau dan kumbang kubah pada tanaman teh (2)hubungan populasi antara keduanya dan (3) faktor abiotik yang paling berpengaruh pada sebaran kepadatan harian antara wereng hijau dan kumbang kubah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan di Kebun Teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang pada bulan Maret 2011. Tempat pencuplikan sampel wereng hijau dan kumbang kubah pada tanaman teh klon Gambung sedangkan penentuan titik cuplikan dengan cara membuat garis transek pada petak tanaman teh klon Gambung secara diagonal serta menentukan titik pencuplikan secara sistematis sebanyak 13 titik pencuplikan. Faktor abiotik yang diukur meliputi suhu kelembapan udara intensitas cahaya dan kecepatan angin perbedaan jumlah kelimpahan antar waktu dianalisis secara deskriptif hubungan antara wereng hijau dengan faktor lingkungan dan hubungan antara kumbang kubah dengan faktor lingkungan dianalisis dengan analisis regresi ganda bertahap (stepwise multiple regression) dengan menggunakan program SPSS sedang pola distribusi harian wereng hijau dan kumbang kubah dianalisis dengan menghitung indeks sebaran Morisita (Is). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepadatan populasi harian wereng hijau cenderung menurun dari pagi ke sore. Kedua sebaran kepadatan harian kumbang kubah cenderung menurun dari pagi ke sore dan kepadatan terendah pada siang hari. Ketiga sebaran harian kumbang kubah pada tanaman the klon gambung berhubungan signifikan dengan keberaaan wereng hijau. Keempat faktor abiotik yang berpengaruh terhadap kelimpahan harian wereng hijau adalah intensitas cahaya untuk waktu pagi hari kelembaban udara untuk siang dan sore hari. Sedangkan pada kumbang kubah adalah kelembaban udara pada waktu pagi hari kecepatan angin untuk siang hari dan kelembaban udara pada waktu sore.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 Apr 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26432

Actions (login required)

View Item View Item